KOMPAS.com - Carys Mihardja, siswa kelas 12 dari Sekolah Pelita Harapan (SPH) Lippo Village, terpilih sebagai salah satu pemenang Diana Legacy Award 2021.
Dari 20 penerima penghargaan dari berbagai negara di dunia, Carys adalah satu-satunya perwakilan Indonesia dan menjadi yang pertama kali menerima penghargaan ini. Serta menjadi yang termuda kedua dari semua penerima.
Carys menerima peghargaan atas organisasi nirlaba yang ia dirikan, Carys Cares, yang mendukung hak-hak anak sindrom Down.
Diana Award yang berbasis di Inggris, didirikan untuk menghormati orang-orang muda yang membawa perubahan positif bagi komunitasnya. Diana Award dinominasikan kepada para pemimpin, panutan, dan visioner-visioner muda berusia 9-25 tahun dari seluruh dunia atas proyek kemanusiaan mereka.
Setiap dua tahun, 20 individu luar biasa yang mendapat nominasi Diana Award akan dianugerahi Legacy Awards, mengenang Diana, Princess of Wales, yang sama-sama memiliki visi bahwa anak muda dapat mengubah dunia.
Carys percaya bahwa dia dapat memberi dampak positif bagi masyarakat dan orang lain.
“Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa jika seorang anak berusia 17 tahun dapat melakukannya, maka siapa pun dapat melakukannya, dan mulailah sekarang karena tidak ada kata terlambat!” kata Carys dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (7/12/2021).
Dukung potensi anak-anak Sindrom Down
Pekan lalu, Jumat (3/12/2021), Carys bersama penerima Legacy Awards 2021 lainnya bertemu HRH Prince Harry secara virtual.
Untuk upacara penghargaan tahun ini, kakak laki-laki mendiang Putri Diana, Earl Spencer, akan menyambut para pemenang di rumah masa kecil Diana di Althorp House pada 9 Desember 2021.
Carys memulai organisasi Carys Cares untuk mempromosikan hak dan mematahkan stigma individu sindrom Down serta memberdayakan mereka melalui seni dan kreativitas.
Melalui Carys Cares, ia menampilkan karya seni yang dibuat oleh komunitas anak sindrom Down dan mengubahnya menjadi barang yang bisa dijual seperti tas jinjing dan aksesoris lainnya.
Melalui hasil penjualannya, Carys mengumpulkan lebih dari USD 74.000 dan menyumbangkan dana ini ke POTADS (Persatuan Orang Tua Dengan Anak Down Syndrome), sebuah komunitas untuk orang tua dengan anak-anak Sindrom Down.
Ia telah tampil di beberapa media nasional dan berbicara di acara bincang-bincang terkenal di Indonesia.
Ia juga menerima Penghargaan Dampak Sosial dari Konferensi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik untuk Pengusaha Wanita tahun lalu. Diana Legacy Award adalah penghargaan paling bergengsi yang diterima Carys sejauh ini.
Di Sekolah Pelita Harapan (SPH), Carys telah terlibat dalam berbagai kegiatan sosial seperti Service and Action and Mission Service Learning (MSL).
MSL adalah bagian integral dalam kurikulum di SPH di mana sekolah bertujuan untuk tidak hanya membuka mata kepada masyarakat luas tetapi juga berkontribusi kepada mereka yang membutuhkan.
“Saya bersekolah di SPH sejak 2007 dan saya mendapatkan berbagai pengalaman yang membuka mata saya dan mendorong saya untuk berkontribusi bagi masyarakat. Guru-guru saya terus mendorong saya untuk menerapkan pengetahuan saya untuk memberi solusi bagi masalah nyata yang ada di sekitar saya, di mana dari sanalah saya juga terinspirasi untuk mendirikan Carys Cares. Melalui perjalanan ini, kami sangat beruntung dapat membagikan visi misi Carys Cares di panggung global. Semua yang kami kerjakan dapat ditelusuri kembali kepada apa yang saya pelajari di sekolah,” kata Carys.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/12/08/100434571/satu-satunya-dari-indonesia-siswi-sph-raih-diana-legacy-award-2021