Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dosen Unpad: Picu Penyakit Rongga Mulut, Ini Cara Bersihkan Plak Gigi

KOMPAS.com - Salah satu masalah pada gigi yang kerap diderita masyarakat adalah adanya plak pada gigi.

Keberadaan plak gigi ini sering disepelekan masyarakat. Padahal jika dibiarkan terlalu lama, plak gigi ini menjadi penyebab utama dari penyakit di rongga mulut.

Untuk itu, menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi yang benar penting dilakukan. Selain itu masyarakat juga perlu mendatangi dokter gigi secara rutin untuk memeriksakan kesehatan giginya.

Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Unpad) Amaliya menjelaskan, plak tidak dapat hilang hanya dengan berkumur saja.

Menghilangkan plak gigi tidak bisa berkumur saja

Pasalnya plak melekat erat pada permukaan gigi dan semua permukaan keras yang ada di rongga mulut.

"Plak tidak bisa berkumur saja, tetapi plak gigi bisa hilang dengan menyikat gigi," kata Amaliya pada acara webinar Pengabdian Series X Fakultas Kedokteran Gigi seperti dikutip dari laman Unpad, Sabtu (11/12/2021).

Amaliya menerangkan, beberapa menit setelah menyikat gigi, plak dapat terbentuk kembali. Hal ini disebabkan plak atau bio film pada rongga mulut ini akan terus terbentuk karena adanya ludah.

"Jadi kalau dikatakan kita akan hidup terus bersama plak. Selama ada ludah, plak gigi akan terus terbentuk," ungkap Amaliya.

Banyak kuman berada di plak gigi

Plak sendiri merupakan lapisan tipis yang berwarna transparan atau putih kekuningan. Lapisan ini dapat menempel pada semua permukaan keras dalam rongga mulut. Termasuk gigi, tambalan, gigi tiruan, dan kawat orto.

"Biasanya warnanya hampir mirip dengan gigi sehingga tidak mudah untuk dibedakan dengan permukaan gigi," jelas dosen Departemen Periodonsia FKG Unpad ini.

Menurut Amaliya, kuman banyak hidup pada plak gigi. Bahkan bisa dikatakan plak ibarat kota yang padat penduduk. Semakin lama tidak dibersihkan, kuman akan semakin menumpuk dan mengundang berbagai kuman lain untuk hidup di permukaan gigi.

"Ini mungkin selama beberapa jam beberapa hari tidak menyikat gigi maka plak yang terbentuk akan sangat banyak, selain luas juga tebal," bebernya.

Karena sulit dibedakan dengan warna gigi, banyak yang tidak sadar bahwa di giginya ada banyak plak yang harus dibersihkan.

Pentingnya mendeteksi keberadaan plak gigi

Untuk itu, keberadaan plak perlu dideteksi. Salah satunya dengan menggunakan zat yang disebut disclosing agent atau bahan pewarna plak gigi.

Amaliya menambahkan, saat ini sudah tersedia sejumlah bahan pewarna gigi. Ada yang berbentuk cair, gel, dan tablet. Dengan dilakukan pewarnaan, dapat diketahui lokasi dan banyaknya plak gigi untuk dapat dibersihkan. Meski sudah sikat gigi, jika caranya belum tepat plak gigi belum tentu hilang.

"Dengan mengetahui adanya plak serta lokasinya, kita bisa memperbaiki cara sikat gigi," tandas Amaliya.

Pewarnaaan gigi juga diperlukan untuk memotivasi pasien, terutama anak-anak agar mau menyikat gigi dengan benar. Hal ini pun dinilai efektif untuk memberikan edukasi dan penyuluhan kesehatan gigi bagi masyarakat.

Selain itu, pemberian zat pewarna gigi juga bermanfaat untuk membantu memelihara atau menjaga kebersihan gigi dan mulut pasien serta evaluasi kesehatan saat di dokter gigi.

"Pada saat evaluasi atau kunjungan pemeliharaan kita harapkan pasien bisa memelihara kebersihan mulutnya dengan menyikat gigi yang baik. Sehingga indeks plak atau jumlah plaknya itu tidak boleh lebih dari 10 persen," pungkas Amaliya.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/12/11/112958371/dosen-unpad-picu-penyakit-rongga-mulut-ini-cara-bersihkan-plak-gigi

Terkini Lainnya

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Edu
Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke