KOMPAS.com - Sebagai orangtua wajib mengajarkan anak perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak dini.
Misalnya bisa dimulai dengan kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan sebelum makan. Atau menggosok gigi saat mandi dan sebelum tidur.
Kebiasaan menggosok gigi ini penting agar gigi susu anak tetap sehat dan terawat hingga akhirnya tanggal dan digantikan dengan gigi dewasa. Selama proses belajar merawat gigi, anak butuh pendampingan dan peran orangtua.
Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Unpad) Prima Andisetyanto menerangkan, orangtua sering tidak menyadari pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulut anak.
Penyebab karies pada gigi anak
Prima mengungkapkan, permasalahan terbesar gigi dan mulut anak saat ini adalah karies. Ada 4 faktor besar yang menyebabkan terjadinya karies, yaitu:
1. Jumlah bakteri di rongga mulut.
2. Kualitas email dan air ludah.
3. Diet atau pola makan.
4. Waktu atau berapa lama faktor-faktor pencetus karies berada di rongga mulut.
Dari empat faktor tersebut, setidaknya faktor jumlah bakteri dan diet merupakan hal yang bisa dikendalikan untuk menghindari karies.
"Terkait jumlah bakteri, penting untuk membersihkan rongga mulut dengan sikat gigi secara teratur," ujar Prima dalam Webinar "Senyum Anak: Tugas Kita untuk Menjaganya" seperti dikutip dari laman Unpad, Senin (13/12/2021).
Pentingnya pendampingan orangtua
Menurutnya, anak perlu terus didampingi saat sikat gigi hingga anak berusia 8 tahun. Meski anak sudah dapat sikat gigi sendiri, orangtua perlu memeriksa kembali kebersihan giginya.
"Motorik halus anak pada saat menyikit gigi memang akan berkembang seiring pertambahan usianya. Namun, dalam proses tersebut perlu pendampingan dari orangtua," papar Prima.
Selain itu, anak juga perlu memperhatikan apa yang dimakan. Anak perlu mengurangi makanan manis dan lengket untuk meminimalkan risiko terjadinya karies. Makanan yang manis dan lengket juga dapat menjadi makanan bakteri di rongga mulut.
"Kualitas gigi dan mulut akan memengaruhi kesehatan dan tumbuh kembang anak secara umum. Hal ini juga dapat berpengaruh pada kualitas belajarnya," tegas Prima.
Ajak ke dokter gigi sebelum ada keluhan
Dia juga mengimbau agar orangtua membawa anak mereka ke dokter gigi sebelum anak memiliki keluhan terkait kondisi gigi atau rongga mulutnya.
"Tanpa kita sadari kalau tidak kita periksa baik-baik atau tidak kita bawa ke dokter gigi kita bisa menemukan hal yang sudah terlambat," terang Prima .
Prima menjelaskan, sebaiknya anak mulai diperkenalkan ke dokter gigi saat kondisi masih baik atau tidak memiliki permasalahan parah. Hal ini dinilai dapat menghindari rasa takut dan trauma anak terhadap dokter gigi.
Kebiasaan ini juga bertujuan agar di kunjungan awal tidak ada tindakan yang terlalu invasif dan menyakitkan.
Kunjungan ke dokter gigi, lanjut Prima, sebaiknya dilakukan tiga hingga enam bulan sekali. Sejak anak masih bayi, orangtua sudah perlu memeriksakan kesehatan rongga mulut anaknya ke dokter gigi.
Selain itu, orangtua perlu menjadi role model yang baik dalam menjaga kesehatan gigi. Saat orangtua melakukan perawatan ke dokter gigi, anak dapat diajak dan diperlihatkan bagaimana rasa aman dan nyaman saat menjalani perawatan.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/12/13/120632171/dosen-unpad-ungkap-4-penyebab-karies-pada-gigi-anak