Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

UNJ Kembali Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru untuk FE dan FBS

KOMPAS.com - Universitas Negeri Jakarta kembali mengukuhkan guru besar, kali ini berasal dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dan Fakultas Ekonomi. Ada tiga guru besar baru UNJ yang dikukuhkan pada Senin, 12 Desember 2021 di Kampus A UNJ, Jakarta.

Pada kesempatan ini, terdapat tiga guru besar yang dikukuhkan, yakni:

  • Prof. Muchlas Suseno, Guru Besar Bidang Ilmu Evaluasi Pendidikan (Fakultas Bahasa dan Seni)
  • Prof. Cory Yohana, Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan (Fakultas Ekonomi)
  • Prof. Siti Nurjanah, Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen (Fakultas Ekonomi)

Acara pengukuhan tiga Guru Besar UNJ ini dilaksanakan secara terbatas untuk yang luring dan diadakan secara hybrid.

Untuk tamu dan keluarga yang hadir secara luring diwajibkan tes swab dan menerapkan protokol secara ketat. Sementara untuk yang daring disiarkan lewat kanal YouTube Edura TV.

Rektor UNJ, Prof. Komarudin menyampaikan ucapan selamat kepada tiga guru besar atas kontribusi keilmuan dan pencapaian jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan.

"Semoga segala capaian yang telah kita raih saat ini menjadi kemaslahatan bagi Universitas Negeri Jakarta dalam mengemban misi pendidikan di negeri ini," ujar Prof. Komarudin.

“Itulah sumbangsih dari ketiga guru besar yang dikukuhkan hari ini. Sedangkan apa yang kita rencanakan, mudah-mudahan Allah SWT memberikan jalan lapang bagi kita dalam merealisiasikan seluruh harapan tersebut, khususnya dalam mewujudkan UNJ sebagai kampus yang bereputasi di kawasan Asia. Amin,” harap Prof. Komarudin menutup sambutannya.

Orasi ilmiah tiga guru besar

Kesempatan pertama orasi guru besar disampaikan Prof. Muchlas Suseno dengan judul “Literasi Asesmen Bahasa: Urgensi dan Implikasinya pada Pemberdayaan Guru Bahasa Inggris".

Dalam paparannya Prof. Muchlas menjelaskan, sejalan dengan transisi metodologi pengajaran bahasa dari metodologi lama yang menekankan pada pengetahuan struktural ke metodologi baru yang berfokus pada keterampilan komunikasi, maka asesmen Bahasa harus berubah.

Oleh karena itu, menurutnya penting mengetengahkan literasi asesmen Bahasa bagi guru Bahasa Inggris. Literasi Asesmen Bahasa (LAB) mencakup tiga komponen penting yaitu: (1) pengetahuan, (2) keterampilan, dan (3) prinsip-prinsip yang mendasari LAB.

Orasi berikutnya disampaikan Prof. Dr. Corry Yohana yang mengangkat tema “Peranan Perguruan Tinggi dalam Penerapan Kampus Merdeka Program Kewirausahaan”.

Menurutnya, kewirausahaan sangat penting bukan saja bagi mahasiswa itu sendiri tetapi juga bagi ketahanan ekonomi suatu negara.

Sementara itu, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan suatu cara yang dapat meningkatkan peluang seorang mahasiswa untuk dapat menjadi seorang wirausahawan.

Dalam konteks MBKM ini, perguruan tinggi dapat mengambil momentum dan memaksimalkan peranannya dalam menghadirkan mahasiswa yang berjiwa entrepreneur dalam rangka penguatan ekonomi nasional.

Pada orasi terakhir disampaikan Prof. Siti Nurjanah, mengangkat judul “Managing Quality: Solusi Ketimpangan Ekonomi dan Pendidikan Indonesia”.

Judul ini diangkat atas dasar kegelisahan intelektual sebagai seorang akademisi terhadap capaian tujuan pembangunan nasional dan pembangunan berkelanjutan (Social Development Goals/SDGs) dalam dimensi pendidikan dan ekonomi di tanah air.

Terkait hal ini, menurut Prof. Siti Nurjanah, sangatlah penting mengetengahkan managing quality dalam arti yang luas dan dikembalikan pada tujuan bernegara berbangsa.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/12/13/211729071/unj-kembali-kukuhkan-tiga-guru-besar-baru-untuk-fe-dan-fbs

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke