Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Menurunkan Berat Badan dari Prodi Gizi UAI

KOMPAS.com - Memiliki tubuh ideal pasti jadi impian setiap orang. Tapi, bagaimana jika tubuh gemuk. Apakah bisa berat badan turun dan menjadi kurus?

Sebenarnya, ideal atau tidaknya berat badan kita sebagian besar ditentukan oleh jumlah energi yang masuk (intake) dan energi yang keluar (output) yang digambarkan dalam bentuk kalori.

Energi yang masuk didapatkan dari makanan dan minuman yang kita konsumsi, sedangkan energi yang keluar adalah energi yang dibutuhkan untuk metabolisme basal (menjalankan fungsi organ tubuh), pencernaan, dan aktivitas fisik.

Lemak “jelly” di tubuhmu adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh lebih banyaknya energi yang masuk ke dalam tubuhmu (dari makanan) dibandingkan dengan energi yang keluar (untuk metabolisme basal + pencernaan + aktivitas fisik).

Pada dasarnya, cara menurunkan berat badan perlu dilakukan melalui tiga cara yang sangat umum, yakni:

  • Mengurangi asupan energi
  • Meningkatkan aktivitas fisik
  • Mengubah perilaku makan yang salah

Permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar orang yang berusaha menurunkan berat badan adalah mereka menginginkan hasil yang instan.

Tapi perlu disadari bahwa setiap cerita sukses dalam menurunkan berat badan berawal dari kerja keras, komitmen, dan kesabaran.

Tips menurunkan berat badan

Melansir laman Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), ini tips menurunkan berat badan:

Dianjurkan turun 0,5 kg per minggu

Penurunan berat badan yang dianjurkan adalah 0,5 kg per minggu. Penurunan berat badan yang drastis tidak disarankan untuk kesehatan. Ingat, bahwa segala sesuatu yang instan biasanya tidak berujung baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa diet dengan cara “mengurangi asupan lemak dan meningkatkan asupan serat” adalah pilihan diet terbaik untuk mengurangi berat badan dalam jangka waktu yang panjang, dibandingkan dengan jenis-jenis diet lainnya yang dipopulerkan oleh selebgram idamanmu.

Sering meminum kalori

Kegemukan sering terjadi karena seseorang sering “meminum” kalori. Tahukah kamu bahwa minuman manis menyumbangkan banyak asupan kalori di tubuhmu.

Jika makan pagi, siang, dan malammu masih ditemani dengan teh manis, yuk mulai ganti dengan air putih.

Jogging selama 1 jam dapat mengeluarkan energi sebesar 500 kkal, sementara mengonsumsi 1 slice cheese cake menyumbangkan asupan energi yang sama, yaitu 500 kkal.

Baca label pangan

Membaca label pangan membantumu mengontrol asupan energi. Kamu dapat membandingkan kandungan energi dari satu makanan dengan makanan lain melalui label informasi gizi di kemasannya.

Tolak makanan ringan tinggi kalori

Coba hempaskanlah makanan ringan tinggi kalori dari pandanganmu. Self control adalah kunci untuk tubuh idealmu. Mengukur berat badanmu secara teratur dapat membantumu dalam memonitor kenaikan berat badan yang tidak diinginkan.

Ganti snack dengan buah

Ganti snack dengan buah-buahan. Buah membantumu lebih lama kenyang akibat kandungan seratnya yang tinggi. Buah juga kaya akan vitamin dan mineral. Rujak dan buah potong dapat menjadi pilihan yang tepat dalam mengganjal perut.

Aktivitas fisik

Durasi aktivitas fisik lebih penting dibandingkan dengan intensitasnya. Jogging selama 1 jam lebih baik dibandingkan angkat beban selama 10 menit. Kamu juga dapat memilih tipe aktivitas fisik permainan seperti bermain basket dan sepak bola.

Atur pola tidurmu untuk menghindari permasalahan hormonal. Tahukah kamu bahwa hormon leptin dan grelin yang mengatur rasa lapar dan kenyang dapat menjadi kacau jika kamu begadang. Oleh sebab itu hindari tidur terlalu malam.

https://edukasi.kompas.com/read/2021/12/14/115645271/tips-menurunkan-berat-badan-dari-prodi-gizi-uai

Terkini Lainnya

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Edu
Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke