Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Metode Belajar Anti-stres dan Anti-lelah, Bisa Dicoba

KOMPAS.com - Menerapkan cara belajar Pada akhirnya, tubuh mudah lelah, stres, dan pikiran menjadi tidak fresh.

Padahal, belajar terus menerus hingga stres dan lelah juga buruk buat kamu. Bukannya bisa menambah pengetahuan, malah membuatmu mudah sakit dan materi yang kamu pelajari juga mudah hilang.

Kamu perlu cara belajar efektif agar materi yang kamu pelajari bisa bertahan lama di dalam ingatanmu. Termasuk, tidak membuatmu cepat lelah. Dirangkum dari laman Ruangguru, ada sejumlah cara belajar yang cukup efektif. Apa saja?

1. Olahraga

Teknik terbaik yang bisa kamu terapkan sebelum hari ujian adalah olahraga. Olahraga punya banyak manfaat terhadap otak, yang berkaitan dengan cara kerja otak menangkap informasi baru.

Secara kimia, peredaran darah dan berbagai hormon yang muncul setelah berolahraga sangat bermanfaat terhadap pola pembelajaran. Hormon seperti dopamin, serotonin, dan norepinephrine, yang berpengaruh terhadap kebahagiaan di dalam diri manusia. Pikiran menjadi fresh, dan materi belajar jadi mudah masuk.

Tidak perlu olahraga berat. Olahraga seperti berenang, berjoget ringan, atau jogging di pagi hari sebelum kamu berangkat sekolah.

Sebuah penelitian yang dibuat tahun 2013 menyebutkan jika laki-laki yang bersepeda selama 15-30 menit punya kemampuan kognitif dan ingatan yang lebih tajam dibanding yang tidak bersepeda. Selain itu, penelitian lain menyebutkan bahwa bersepeda selama 15 menit dapat mengurangi kortisol, hormon yang membuat seseorang menjadi stres.

2. Teknik belajar lewat mindset

Selama ini, bagaimana kamu belajar? Apakah sendirian di kamar? Atau bersama teman? Atau menyeduh kopi?

Setiap orang pasti punya teknik dan cara belajarnya masing-masing. Setiap orang, pasti punya cara belajar yang nyaman dan menjadi favorit masing-masing.

Apapun cara belajarmu, jangan terpaku pada waktu. Cara belajar mana pun yang akan kamu pakai nantinya, pastikan kepala kamu punya mindset “belajar dengan enjoy” tanpa dikejar-kejar waktu. Dibandingkan terikat dengan waktu, sebaiknya kamu pikirkan adalah fokus pada topik mana yang ingin kamu kuasai.

Sebenarnya, cara belajar yang efektif adalah dengan belajar singkat. Maksud dari belajar singkat adalah belajar dengan batas waktu pendek-pendek. Mengapa begitu? Hal ini, untuk menghindari kram otak.

Kram otak adalah momen di mana otak sudah tidak mampu menampung informasi tambahan untuk mengingat.

Terlalu banyaknya mengingat rumus dan konsep baru ke otak, otak kamu justru jadi makin sulit menangkapnya. Lalu kamu stres dan akhirnya tidak optimal. Jangka waktu mu mengingat materi, akan semakin pendek.

3. Teknik Pomodoro

Kalau kamu suka belajar sendiri, cobalah cara belajar pomodoro. Teknik belajar pomodoro ini diperkenalkan oleh Francesco Cirillo pada akhir 1980-an. Terdiri dari 5 tahapan.

Ketika melakukan cara belajar ini, jangan fokus terhadap waktu. Santai dan jangan panik apabila topik yang kamu pelajari belum berhasil kamu kuasai. Inti dari teknik ini adalah pemberian jeda istirahat. Cara pembelajaran seperti ini dinamakan dengan spaced learning, teknik yang lebih efektif untuk memasukkan konsep dan materi ke otak.

Jangka waktu 25 menit adalah waktu yang pas dan juga digunakan oleh Toru Kumon. Ia menggunakan metode ini saat mengajari anaknya sewaktu SD. Pada tahun 1950-an, istri Toru menyuruh suaminya untuk mengajari anaknya, yang kelas 2 SD untuk belajar matematika.

Setelah berbagai trial and error, Toru menemukan formula belajar yang pas. Ia menyuruh anaknya mengerjakan latihan 30 menit setiap harinya. Dan semakin lama, soal yang muncul semakin susah dan mengarah ke materi lain yang tingkatannya lebih tinggi.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Universitas Washington pada tahun 2010. Kenyataannya, belajar dengan mengerjakan latihan jauh lebih efektif dibandingkan belajar dengan membaca materi saja. 

Jika kamu sudah merasa cukup menguasai materi, coba lanjut dengan latihan yang tingkat kesulitannya terus bertambah. Berlatih dengan soal yang semakin lama makin susah, jauh meningkatkan skill kita akan materi itu, dibandingkan dengan mengerjakan soal dengan tingkat kesulitan yang sama.

Ketika berada dalam sesi belajar, cobalah ambil pulpen kamu dan tulis di kertas tentang materi yang kamu pelajari. Kamu pasti pernah dengar tentang “tulis sendiri” akan membuat ingatan kita lebih tajam dibanding belajar dengan laptop dan gadget.

Atau jika kamu suka mendengar musik, cobalah membuka Youtube atau Spotify lalu ketik “music for study” pasti langsung muncul berbagai playlist untuk menemani belajar. Hal ini karena musik sejatinya berpengaruh terhadap mood.

Carilah musik yang dapat meningkatkan mood kamu sehingga jadi semangat dan santai. Musik-musik seperti ini, akan mengeluarkan hormon dopamin yang membuat kamu jadi bahagia. Alhasil, kegiatan belajar tidak akan terasa stres.

Saat mendengarkan musik, saraf otak juga menjadi lebih aktif. Soalnya, sinyal listrik yang dihantarkan melalui gelombang suara dari musik dapat merangsang hubungan antara kedua sisi otak (kanan dan kiri) dan mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan memori, kognitif, dan emosional.

4. Teknik Feynman

Kalau kamu adalah tipe orang yang suka belajar sambil berinteraksi dengan orang lain, cobalah belajar dengan metode Feynman. Berbeda dengan pomodoro yang mengatur jendela waktu belajar, Feynman merupakan teknik dengan cara praktek. Ada 4 tahapan dalam siklus Feynman.

Misalnya, kamu ingin menguasai topik limit trigonometri. Pertama, kamu coba pelajari topik tersebut. Setelahnya, ajak teman kamu yang awam, dan coba jelaskan dengan bahasa yang sederhana dan ringkas tentang materi yang kamu pelajari.

Semakin orang paham dengan penjelasan kamu, tandanya kamu sudah menguasai konsep tersebut dengan baik.

Cara belajar dengan latihan jauh lebih efektif dibandingkan dengan membaca materi saja.
Karena itu, kamu bisa menggabungkan metode Feynman dengan hal itu. Ajak teman kamu untuk saling bertanya satu sama lain. Lalu, di antara saling bertanya, kamu bisa kembali mencari tahu topik mana yang belum kamu pahami sebelumnya.

Terakhir, pastikan kamu punya waktu tidur yang cukup. Ketika bangun di pagi hari, gelombang alfa di otak akan menjadi sangat aktif. Gelombang ini yang membantu otak kamu untuk bisa menyerap informasi baru.

Karena itu, pelajaran di pagi hari terasa lebih enak dan gampang diserap, dibandingkan pelajaran yang berlangsung di siang hari menjelang istirahat

https://edukasi.kompas.com/read/2021/12/17/193000771/4-metode-belajar-anti-stres-dan-anti-lelah-bisa-dicoba

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke