KOMPAS.com - Banyak mahasiswa yang kebingungan saat menulis artikel ilmiah. Sebelumnya, mahasiswa bahkan peneliti menulis publikasi, seorang penulis harus memahami tujuan dari penulisan artikel tersebut.
Selain itu, perlu dipahami juga mengenai standar substansi, standar tata kelola (meliputi author guidelines dan template), serta trik dan strateginya.
Hal ini, ditegaskan Prof. Irwansyah, dari Universitas Hasanuddin (Unhas). Ia menyatakan bahwa artikel yang bersumber dari tesis atau disertasi harus difokuskan pembahasannya.
Artikel yang akan diterbitkan tidak menyalin semua tesis atau disertai, tetapi memilih satu rumusan masalah yang mewakili dari gagasan yang dibahas.
Tesis pada umumnya membahas dua rumusan masalah, sedangkan disertasi pada umumnya membahas tiga rumusan masalah. Agar nantinya tulisan-tulisan yang akan dimuat di jurnal tidak lagi bekerja dua kali, makanya nanti tulisan cukup bersumber dari naskah tesis atau disertasinya.
"Dari dua atau tiga rumusan masalah itu dipilih hanya satu yang mewakili gagasan untuk difokuskan dalam membuat tulisan," jelasnya, saat mengisi kegiatan Lokakarya Pendampingan Penulisan Tugas Akhir Magister dan Doktor di Universitas Airlangga (Unair) beberap waktu lalu.
Ia mengatakan, ada beberapa bagian penting saat menulis artikel. Setidaknya, 7 hal ini harus ada di dalam artikel:
1. Judul artikel, harus menarik atensi dan bersifat provokatif, mengambarkan isi atau temuan, tidak berupa singkatan dan nama peraturan, dan tanpa nama objek atau lokasi penelitian.
2. Abstak, berisi tujuan penulisan artikel, metode singkat penulisan, hasil-hasil penting, temuan, kesimpulan, dan implikasi terhadap teori dan praktik.
3. Keyword, konsep penting yang berupa kata atau frasa, disusun dari spesifik ke umum, dan tidak harus termuat dalam judul dan abstrak.
4. Pendahulan, dapat menarik perhatian dan mampu meyakinkan pembaca mengenai pentingnya penelitian, serta berisi latar belakang, literature review, dan bersifat objektif.
5. Metode penelitian, harus menonjolkan bagaimana data dianalisis bukan bagaimana cara mengumpulkan data.
6. Hasil dan pembahasan, berupa argumentasi yang kuat, ketajaman analisis, sajian data yang mendukung pembahasan, dan perbandingan kritis dengan penelitian lain.
7. Simpulan, menjawab tujuan dan memperkuat temuan tanpa pembahasan atau komentar baru, implikasi penelitian untuk memperjelas manfaat yang dihasilkan penelitian.
Prof. Irwan mengatakan hal lain yang perlu diperhatikan sebelum melakukan publikasi. Yakni, menghindari kutipan pribadi (lebih dari 15 persen) dan edisi khusus, jurnal predator, mengutip artikel dari jurnal yang dituju.
“Tulisan yang bagus, hindari mengutip pendapat sendiri. Kutip jurnal yang akan dituju, ini soal etika saja meskipun tidak ada ketentuan tapi sebaiknya mengutip artikel dari jurnal yang dituju baik satu atau dua artikel,” jelasnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2021/12/26/080700371/mahasiswa-7-hal-ini-harus-ada-saat-menulis-artikel-ilmiah