KOMPAS.com - Dalam survei bertajuk "Next-generation trends 2022: Eco-consumption", situs rujukan bagi para entrepreneur, Springwise mendapati 59 persen responden setuju untuk menjalani gaya hidup yang lebih sadar lingkungan di tahun 2022.
Senada dengan Springwise, survei Nielsen berjudul "Sustainable Shoppers: Buy the Change They Wish to See in the World" juga menyebutkan, lebih dari 73 persen responden menyatakan siap beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan di tahun ini.
Sebanyak 41 persen responden juga mengatakan akan mulai menggunakan produk berbahan alami dan organik. Salah satunya adalah produk perawatan tubuh.
Menyadari bahwa semakin banyak orang yang peduli dengan kesehatan diri dan lingkungan, Rafkita Shelly, Mahasiswa Program Studi Kimia Universitas Pertamina mengembangkan usaha shampoo bar dengan bahan-bahan alami dan packaging yang ramah lingkungan.
Usahanya ini telah ia rintis bersama teman-temannya selama satu tahun terakhir.
“Jika sampo pada umumnya berbentuk liquid dan dikemas dengan botol ataupun plastik yang sangat sulit terurai, kami memproduksi sampo dalam bentuk produk batangan (bar). Sehingga, packaging-nya juga dapat diganti dengan kertas yang jauh lebih mudah terurai," ungkap Rafkita dalam keterangan tertulis Universitas Pertamina.
Selain itu, lanjut dia, produk juga tidak mengandung Sodium Lauryl Sulfate (SLS/SLES) maupun paraben, dan bebas dari harsh chemical lainnya.
"Kami menggunakan bahan-bahan alami seperti cocoa butter, jojoba oil dan essential oil, yang aman bagi tubuh, ekosistem, dan planet kita,” imbuhnya.
Sampo ramah lingkungan yang diberi nama "Elavour" tersebut saat ini tersedia dalam dua kemasan yakni 20 gram dan 50 gram.
“Berdasarkan testimoni beberapa konsumen, untuk produk ukuran 20 gram bisa digunakan hingga 30 kali pemakaian bagi yang berambut pendek. Sementara untuk kemasan 50 gram bisa digunakan hingga lebih dari 40 kali pemakaian. Karena produk kami sangat terkonsentrasi padat, jadi menggunakannya tidak perlu banyak-banyak,” tutur Rafkita.
Keengganan konsumen untuk memilih produk yang ramah lingkungan, lanjut Rafkita, biasanya dikarenakan produk-produk tersebut lebih mahal dibandingkan dengan produk serupa. Karenanya, Rafkita dan tim mematok harga yang dapat dijangkau oleh semua kalangan.
“Produk elavour dapat dibeli mulai dengan Rp 35 ribu. Kami juga menyediakan kemasan pakai ulang aluminum tin yang dapat digunakan untuk bepergian,” pungkas Rafkita.
Bisnis rintisan Rafkita, M. Hasbi Ar-Raihan, dan Siti Nurfadhillah tersebut mendapat dukungan dari Universitas Pertamina melalui program Inkubasi Bisnis.
Program tahunan untuk menyaring ide bisnis dan membantu mengembangkan bisnis rintisan para mahasiswa tersebut memberikan pembekalan dan pendanaan kepada UMKM mahasiswa terpilih.
Selain dukungan finansial, para pengusaha muda tersebut juga mendapat kelas entrepreneur yang dilaksanakan secara reguler, seperti branding dan manajemen finansial. Mereka juga dapat melakukan konsultasi bisnis dengan para pakar yang telah disiapkan oleh kampus.
Saat ini, setidaknya 46 kelompok UMKM Mahasiswa mendapatkan dukungan dari Universitas Pertamina.
“Selain seleksi internal, kami juga senantiasa didorong untuk mengikuti berbagai seleksi program inkubasi bisnis di luar kampus. Tantangan ini tentu membuat kami semakin terpacu untuk dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan. Beruntungnya, Elavour menjadi satu dari tiga bisnis rintisan mahasiswa Universitas Pertamina, yang tahun ini mendapatkan bantuan akses permodalan untuk pengembangan usaha dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora),” tutur Rafkita.
Diakui Rafkita dan tim, kehadiran mata kuliah Inovasi dan Kewirausahaan yang didapatkan selama perkuliahan di kelas, sangat membantu mereka dalam menyusun dan mengembangkan ide usaha.
Selain membuka lapangan kerja dan kesempatan bermitra dengan para petani lokal, Rafkita dan tim juga berharap agar usaha ini menjadi jembatan baginya dan tim untuk menjadi agent of change dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap penggunaan produk yang lebih ramah lingkungan.
Bagi siswa-siswi SMA yang ingin mengembangkan jiwa kewirausahaan dengan tetap menjalankan komitmen untuk menjaga lingkungan, dapat bergabung di Universitas Pertamina dan mendaftarkan diri pada program Inkubasi Bisnis.
Kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut kembali membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor untuk Tahun Akademik 2022/2023. Pendaftaran telah dibuka pada tanggal 03 Januari hingga 13 Februari 2022.
Seleksi ini merupakan seleksi tanpa tes, yang dapat diikuti oleh siswa SMA/sederajat lulusan tahun 2021 dan 2022.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/01/06/160839371/tim-mahasiswa-ciptakan-sampo-organik-ramah-lingkungan