Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Universitas Pertamina Hadirkan Aplikasi “Healing” Bantu Korban Bullying

KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan menerima 37.381 laporan perundungan selama kurun waktu 2011 hingga 2019.

Dari jumlah tersebut, setidaknya 2.473 kasus perundungan terjadi di dunia pendidikan. Sementara itu, data dari UNICEF menunjukkan ada sekitar 41 persen siswa berusia 15 tahun di Indonesia yang pernah mengalami perundungan lebih dari satu kali.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim memasukkan perundungan sebagai salah satu dari "tiga dosa besar" dalam dunia pendidikan karena menimbulkan efek buruk berjangka panjang bagi korban.

Sebuah survei yang digagas Yaqoot Fatima dengan melibatkan 280.000 siswa berusia 13 hingga 17 tahun di 90 negara menunjukkan, perundungan melipatgandakan risiko bunuh diri pada korban-korbannya.

Bunuh diri disebut menjadi salah satu penyebab utama kematian remaja penyintas perundungan.

Minimnya akses ke psikolog atau psikiater, biaya yang tidak murah, dan kekhawatiran atas stigma sosial di masyarakat, menjadi tantangan upaya bantuan bagi penyintas perundungan.

Peduli terhadap kondisi ini, Tim Gabungan Lintas Program Studi Ilmu Komputer dan Komunikasi Universitas Pertamina yang diketuai oleh Intan Oktafiani menginisiasi pembuatan aplikasi untuk mengurangi trauma perundungan yang dialami oleh anak dan remaja.

“Aplikasi berbasis android yang kami beri nama "Healing UP" ini dapat diunduh secara gratis dan diakses melalui smartphone. Selain menghadirkan fitur terapi, aplikasi ini juga memungkinkan para penyintas perundungan untuk melakukan konsultasi dengan para ahli,” ungkap Intan dalam keterangan tertulis Universitas Pertamina, Kamis (13/1/2022).

Upaya self healing ini, menurut Intan, diharapkan dapat membantu para pengguna untuk menyembuhkan diri dari efek perundungan, salah satunya depresi.

Dikutip dari laman Psychology Today, persentase keberhasilan self healing jika dilakukan dengan benar, mampu mencapai angka 18 hingga 75 persen.

Untuk membantu para pengguna melakukan konsultasi dengan profesional, aplikasi Healing UP juga telah bekerja sama dengan konselor bersertifikasi yang dihadirkan melalui menu chat.

Model terapi bermain

Healing UP menggunakan model terapi bermain atau play therapy dengan lima menu untuk membantu menyembuhkan trauma yang dialami oleh anak dan remaja penyintas perundungan.

“Pada menu game spin misalnya, pengguna akan diberikan misi tematik beragam. Mereka akan diminta untuk mewarnai, mengidentifikasi gambar, bercerita, dan menonton beberapa video yang mengharuskan pengguna untuk bergerak atau meniru suara tertentu,” ujar Dosen Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pertamina tersebut.

Selain game spin, aplikasi Healing UP juga menyediakan menu quiz berisi pertanyaan tematik yang dapat dijawab oleh pengguna.

“Tak lupa, kami juga menambahkan menu diary yang dapat digunakan untuk menampung keluh kesah pengguna, dan sudah dilengkapi dengan fitur emoji, foto, video, dan rekaman suara. Untuk melindungi privasi pengguna, kami juga menyematkan fitur password untuk menu diary tersebut,” pungkas Intan.

Purwarupa aplikasi Healing UP telah diuji coba kepada 15 orang siswa Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Ar Rahman.
Kayyisah Mazaya, siswa kelas 9 yang ikut berpartisipasi dalam uji coba, mengungkapkan kegembiraannya terhadap kehadiran aplikasi tersebut.

“Remaja seusia kami jarang bercerita kepada orangtua atau teman tentang permasalahan yang kami hadapi. Kami cenderung mengungkapkan di media sosial yang kadang membuat kami menerima respon negatif dari pembaca. Dengan adanya aplikasi ini, kami bisa mencurahkan isi hati kami melalui media yang tepat kepada orang yang tepat,” tutur Kayyisah.

Kepala Sekolah SMPIT Ar Rahman, Siti Syaroh turut mengapresiasi inovasi Tim Dosen, Mahasiswa, dan Alumni Universitas Pertamina tersebut.

“Dari uji coba yang telah dilakukan, hampir semua siswa merasakan manfaat dari aplikasi ini. Dengan tampilan yang berwarna dan menarik, aplikasi ini mampu menghadirkan kesan fun namun tetap efektif. Semoga kedepan, aplikasi ini dapat memiliki lebih banyak fitur dan tersedia untuk pengguna iOS juga dalam versi website,” harap Siti.

Aplikasi Healing UP merupakan salah satu purwarupa yang mendapat pendanaan dari Program Inovasi Universitas Pertamina bertajuk "Raise UP" tahun 2021. Aplikasi ini juga berhasil memperoleh Hak Cipta dari Kemenkumham pada 15 Desember 2021 lalu.

https://edukasi.kompas.com/read/2022/01/13/163905471/universitas-pertamina-hadirkan-aplikasi-healing-bantu-korban-bullying

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke