KOMPAS.com - Sejumlah selebritas di Indonesia yang mengadopsi spirit doll atau boneka arwah akhir-akhir ini menjadi perbincangan menarik bagi masyarakat.
Bahkan beberapa selebritas memperlakukan boneka arwah layaknya anak sungguhan dengan diberi pakaian bagus hingga aksesoris mewah.
Fenomena ini makin disoroti masyarakat karena beberapa artis yang memiliki spirit doll sering mengunggah di akun media sosial (medsos) mereka.
Sebut saja Ivan Gunawan yang sempat memiliki dua boneka yang dianggap anak sendiri. Namun kini Ivan Gunawan menghibahkan dua boneka tersebut karena terus mendapatkan komentar dari netizen.
Gangguan mental bisa terjadi pada siapapun
Dilihat dari perspektif kesehatan jiwa, Dosen Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Uswatun Hasanah memberikan pendapatnya.
Dia mengatakan, tidak ada yang salah jika seseorang memiliki hobi bermain atau mengoleksi boneka.
Karena hampir semua orang melalui masa kecilnya dengan bermain boneka.
Uswatun menekankan, sesuai yang ia pelajari bahwa risiko gangguan mental tidak dipungkiri dapat dialami oleh siapapun.
"Namun kita perlu mengidentifikasi lebih dulu latar belakang para pemilik mengadopsi spirit doll tersebut," ujar Uswatun Hasanah seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Minggu (16/1/2022).
Tidak dijadikan untuk menggantikan peran orang hidup
Dia menerangkan, jika untuk koleksi saja tentu tidak masalah. Namun jika adopsi dilakukan dengan tujuan khusus menjadi teman bicara atau mengganti peran orang hidup di sekitarnya tentu perlu diwaspadai karena mengarah pada risiko gangguan kesehatan jiwa.
Uswatun menambahkan risiko gangguan kesehatan jiwa juga bisa terjadi jika pemilik menunjukkan perilaku yang tidak biasa.
Perilaku ini, lanjut Uswatun, seperti meyakini bahwa bonekalah yang selama ini membantu kesuksesannya sehingga harus diperlakukan sebaik mungkin.
Dia menyakini bahwa keberadaan boneka akan menjadikan hidup menjadi lebih tenang.
Tentunya hal ini sudah mengarah pada gejala waham atau perilaku menghabiskan waktu dengan boneka daripada berinteraksi dengan orang lain sehingga cenderung mengisolasi diri.
"Jika perilaku mengisolasi diri dibiarkan berlanjut maka akan menyebabkan berbagai masalah gangguan jiwa lainnya seperti delusi dan halusinasi," pungkasnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/01/16/194240971/dosen-um-surabaya-ini-kaitan-adopsi-spirit-doll-dan-kesehatan-jiwa