Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akademisi Telkom University: Pengembangan Metaverse di Indonesia Butuh 3 Hal Ini

KOMPAS.com - Istilah Metaverse saat ini tengah menjadi trending topik. Apalagi setelah pendiri Facebook, Mark Zuckerberg mengganti nama perusahaan menjadi Meta Platforms, Inc atau Meta.

Jauh sebelumnya, istilah Metaverse dipopulerkan Neal Stephenson melalui novelnya Snow Crash pada 1992 silam.

Istilah ini berasal dari kata Meta yang artinya melampaui dan universe yang artinya semesta. Di sini Stephenshon merujuk pada dunia virtual 3D yang dihuni Avatar orang sungguhan.

Metaverse versi Zuckerberg digambarkan sebagai ruang virtual. Di mana para penjelajah dapat melakukan berbagai aktivitas layaknya di dunia nyata. Seperti mengikuti rapat kantor, konferensi video, presentasi, hingga aktivitas hiburan seperti menonton konser dan belanja produk brand ternama.

3 hal yang dibutuhkan untuk kembangkan Metaverse

Associate Professor Telkom University Andry Alamsyah menjelaskan, Metaverse merupakan bagian dari perkembangan teknologi web 3.0, yaitu generasi yang lebih canggih lagi dari teknologi yang ada sekarang.

Melalui Metaverse, masyarakat akan mendapatkan pengalaman masuk ke dalam dunia digital dan mendapatkan interaksi sosial seperti di dunia nyata.

"Metaverse ini diibaratkan seperti sebuah wadah yang besar. Pada Metaverse, semua serba digital melalui Virtual Reality," kata Andry seperti dikutip dari laman Telkom University, Kamis (20/1/2022).

Menurut Andry, nantinya showbiz, entertainment, konser musik, fashion show, demo memasak, talkshow, dan lain sebagainya, mungkin terjadi di dunia virtual.

Andry berpendapat ada tiga hal yang perlu disiapkan untuk pengembangan Metaverse di Indonesia, yakni:

1. Infrastruktur

2. Sumber daya

3. Literasi ke publik.

"Di Indonesia sendiri, keahlian di bidang Metaverse belum banyak dikembangkan. Namun dengan sumber daya yang ada, Indonesia dapat menjadi unggulan di masa yang akan datang," papar Andry.

Riset Metaverse harus multidisiplin

Dia menerangkan, keterkaitan perkembangan teknologi dan bidang akademik merupakan tantangan yang harus dihadapi Indonesia di masa yang akan datang.

"Ini merupakan challenge yang luar biasa, sangat sulit juga sebenarnya. Karena ilmu itu terus berkembang, teknologi juga berkembang. Sedangkan dosen di kelompokkan dengan keilmuan masing-masing," urai Andry. Riset Metaverse, lanjut Andry, harus multidisiplin, ada psikologinya, ada blockchainnya.

Dia menekankan, ketika para ahli bisa membuat holistic riset atau hotistic kurikulum mengenai Metaverse, itu yang sulit di struktur pendidikan di kampus-kampus di Indonesia.

Dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa didorong untuk mendapatkan ilmu-ilmu yang lebih relavan dengan dunia industri.

Sehingga perlu adanya sinergi dan kolaborasi antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri saat ini.

https://edukasi.kompas.com/read/2022/01/20/150848471/akademisi-telkom-university-pengembangan-metaverse-di-indonesia-butuh-3-hal

Terkini Lainnya

Guru dan Siswa Sekolah Binaan Astra Gaungkan Budaya Indonesia di World Expo 2025 Osaka
Guru dan Siswa Sekolah Binaan Astra Gaungkan Budaya Indonesia di World Expo 2025 Osaka
Edu
Komisi X DPR Minta Sekolah Swasta 3T Jadi Prioritas Pendidikan Gratis
Komisi X DPR Minta Sekolah Swasta 3T Jadi Prioritas Pendidikan Gratis
Edu
Kolaborasi Industri dan Pendidikan Tinggi, PT Anggana Catur Prima Raih Penghargaan IP Trisakti
Kolaborasi Industri dan Pendidikan Tinggi, PT Anggana Catur Prima Raih Penghargaan IP Trisakti
Edu
SPMB Depok 2025 Dibuka Hari Ini, Cek 4 Langkah Mudah Pendaftarannya
SPMB Depok 2025 Dibuka Hari Ini, Cek 4 Langkah Mudah Pendaftarannya
Edu
Tips Nazanine Alifa, Siswi SMA Pribadi Bandung Diterima 27 Universitas Dunia dengan 13 Beasiswa
Tips Nazanine Alifa, Siswi SMA Pribadi Bandung Diterima 27 Universitas Dunia dengan 13 Beasiswa
Edu
Kuliah Gratis sampai Lulus, Cek Daftar PTN-PTS Terima KIP Kuliah 2025
Kuliah Gratis sampai Lulus, Cek Daftar PTN-PTS Terima KIP Kuliah 2025
Edu
Jalur Mandiri Unud 2025 yang Masih Buka, Ini Cara Daftar dan Jadwalnya
Jalur Mandiri Unud 2025 yang Masih Buka, Ini Cara Daftar dan Jadwalnya
Edu
Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia Tahun 2025 Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia Tahun 2025 Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Edu
Menteri HAM Dukung Program Siswa Nakal Masuk Barak Militer Diterapkan Nasional
Menteri HAM Dukung Program Siswa Nakal Masuk Barak Militer Diterapkan Nasional
Edu
Ada Paket Insentif Ekonomi, Pakar UGM: Perlu Kebijakan agar Daya Beli Terjaga
Ada Paket Insentif Ekonomi, Pakar UGM: Perlu Kebijakan agar Daya Beli Terjaga
Edu
6 Kampus Milik BUMN Buka Beasiswa Penuh 2025: Pertamina, Telkom, PLN
6 Kampus Milik BUMN Buka Beasiswa Penuh 2025: Pertamina, Telkom, PLN
Edu
Benarkah SMA Pradita Dirgantara Sekolah Terbaik di Indonesia? Ini Faktanya
Benarkah SMA Pradita Dirgantara Sekolah Terbaik di Indonesia? Ini Faktanya
Edu
Cerita Mutia, Berhasil Lulus S1 Farmasi UGM di Usia 19 Tahun
Cerita Mutia, Berhasil Lulus S1 Farmasi UGM di Usia 19 Tahun
Edu
SPP Sekolah Setara Cicilan Rumah, Biaya Bisa Tembus Rp 50 Juta per Bulan
SPP Sekolah Setara Cicilan Rumah, Biaya Bisa Tembus Rp 50 Juta per Bulan
Edu
Pendaftaran SPMB Tangsel 2025 Jenjang SMP Segera Buka, Cek Jadwalnya
Pendaftaran SPMB Tangsel 2025 Jenjang SMP Segera Buka, Cek Jadwalnya
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke