KOMPAS.com - Anak usia dini selalu aktif bermain, mengenal lingkungan dan memulai pengenalan pertama dengan apa yang ada di sekitarnya.
Anak-anak, bisa bermain sambil belajar di dalam ruangan atau indoor maupun di luar ruangan atau outdoor. Penting bagi orang tua atau guru, bisa membuat lingkungan belajar anak-anak terasa nyaman.
Misalnya, penataan lingkungan fisik, baik di dalam maupun di luar ruangan. Penataan lingkungan termasuk seluruh asesoris yang digunakan.
Dilansir dari laman Anggunpaud, orang tua dan guru bisa menerapkan tips ini saat menata lingkungan bermain anak-anak:
1. Ruang atau tempat yang digunakan untuk pembelajaran harus bisa menarik dan mengundang minat anak untuk bermain di situ.
2. Segala sesuatu dan setiap tempat harus mengandung unsur pendidikan. Dari warna, cahaya, tanaman, kamar mandi, dapur, pintu gerbang, dan penataan bahan-bahan main ditata dengan nilai-nilai keindahan.
3. Aman, nyaman, sehat dan bebas dari benda-benda yang dapat melukai anak serta binatang-binatang kecil yang berbisa.
4. Menekankan pada berbagai macam media termasuk bahan-bahan alam, bahan daur ulang, dan lainnya.
5. Bahan-bahan main disimpan di dalam tempat yang mudah digunakan dan disimpan kembali oleh anak.
Ciri-ciri alat dan perlengkapan permainan yang aman
Syarat Bermain dan Permainan Edukatif Anak Usia Dini Bermain dapat memberikan manfaat yang maksimal pada anak jika terpenuhi syarat-syaratnya. Ada 5 syarat bermain dan permainan edukatif untuk anak usia dini yaitu:
Play Time
Anak harus memiliki waktu yang cukup dalam bermain. Masa usia dini merupakan masa bermain, bukan masa anak untuk dipaksa belajar atau bekerja. Saat yang tepat untuk anak bermain dapat disesuaikan dengan jenis permainan.
Jika permainan di luar ruangan (gross motor/fungsional play) sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari, agar anak merasa nyaman dengan udara yang sejuk dan tidak panas.
Play Things
Jenis alat permainan harus disesuaikan dengan usia anak dan taraf perkembangannya. Alat permainan hendaknya memenuhi kriteria:
Play Fellows
Anak harus merasa yakin bahwa ia mempunyai teman bermain jika ia memerlukan. Teman bermain dapat ditentukan anak sendiri, apakah itu orangtua, saudara atau temannya.
Jika anak bermain sendiri, maka ia akan kehilangan kesempatan belajar dari teman-temannya. Sebaliknya kalau terlalu banyak bermain dengan anak lain, maka dapat mengakibatkan anak tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk menghibur diri sendiri dan menemukan kebutuhannya sendiri.
Play Space
Untuk bermain perlu disediakan tempat bermain yang cukup untuk anak sehingga anak dapat bergerak dengan bebas. Luas tempat bermain dapat disesuaikan dengan jenis permainan dan jumlah anak yang bermain.
Play Rules
Anak belajar bermain, melalui mencoba-coba sendiri, meniru teman-temannya atau diberitahu caranya oleh orang lain (guru atau orangtua).
Cara yang terakhir adalah yang terbaik, karena anak tidak terbatas pengetahuannya dalam menggunakan alat permainannya dan anak akan mendapat keuntungan lebih banyak lagi. Jadi permainan yang baik adalah permainan yang ada cara/aturan bermainnya. Gambar dan artikel diambil dari berbagai sumber.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/01/23/121700071/orang-tua-ini-cara-aman-memilih-mainan-dan-tempat-bermain-anak-anak