KOMPAS.com - Indonesia masih menghadapi permasalahan perbaikan gizi khususnya di kalangan anak-anak.
Salah satu yang jadi fokus perhatian pemerintah adalah pencegahan stunting pada anak. Pencegahan stunting ini juga berkaitan erat untuk mencetak generasi emas di masa yang akan datang.
Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada bayi di bawah lima tahun menyebabkan banyak dampak negatif pada pertumbuhan anak. Kondisi itu sering dijadikan kambing hitam penyebab utama gigi anak terlambat tumbuh.
Pakar kedokteran gigi anak Universitas Airlangga (Unair), Tania Saskianti mengatakan, tidak semua keterlambatan pertumbuhan (erupsi) gigi disebabkan oleh stunting.
"Memang ada penelitian yang menunjukan bahwa stunting dapat menjadi salah satu faktor, namun tidak semua lambat erupsi pada gigi disebabkan karena stunting," kata Tania seperti dikutip dari laman Unair, Jumat (4/2/2022).
Kaitan stunting dengan terlambatnya tumbuh gigi
Dia menjelaskan, stunting merupakan kondisi yang bisa menjadi penyebab dari adanya lambat erupsi, begitu pula sebaliknya.
"Jadi faktor-faktor penyebab stunting dapat menyebabkan lambat erupsi gigi. Seperti kurang stimulasi pada rahang untuk mengunyah yang menyebabkan gigi lambat tumbuh. Begitupun sebaliknya, keterlambatan tumbuh gigi bisa menyebabkan asupan makanan tidak optimal, dan akhirnya menyebabkan stunting," urai dosen asal Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair) ini.
Untuk menghindari keduanya, lanjut Tania, perlu dilakukan edukasi guna mencegah kondisi tersebut terjadi pada anak.
Tania menerangkan, ada dua hal yang dapat dilakukan yaitu menghindari faktor penyebab stunting dan mendeteksi adanya tanda-tanda stunting.
Pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan
Pada 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu 270 hari kehamilan dan 730 hari pertama kehidupan merupakan periode emas untuk membangun pondasi kesehatan jangka panjang. Periode itu juga dapat dioptimalkan untuk mencegah kondisi stunting.
"Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan seimbang, dan mencukupi kandungan kalsium, fosfor, zinc dan magnesium, agar tidak menghambat pertumbuhan tulang dan gigi," ungkap dokter spesialis gigi anak tersebut.
Biasakan menyikat gigi sesuai tahapan usia
Selain itu, menjaga kebersihan gigi anak sedari kecil juga direkomendasikan bagi para orangtua.
Orangtua harus membiasakan menyikat gigi sesuai dengan tahapan usia anak, yakni dengan melakukan cara berikut ini:
1. Stimulasi pada gusi.
2. Pengenalan terhadap sikat gigi.
3. Dengan dua cara tersebut, diharapkan pada usia 12 tahun anak sudah dapat menjaga kesehatan gigi sendiri dengan benar.
Tania menambahkan, dengan menjaga kesehatan gigi anak, maka kandungan gizi dapat secara optimal masuk ke dalam tubuh anak dan berimbas pada penurunan kemungkinan stunting pada anak.
"Namun harus diperhatikan kembali bahwa kesehatan gigi dan mulut bukan satu-satunya faktor penyebab stunting. Seperti, faktor lingkungan dan juga genetik," pungkas Tania.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/02/04/170713371/pakar-unair-jelaskan-kaitan-kesehatan-gigi-dan-stunting-pada-anak