KOMPAS.com - Memiliki hobi dan dibayar? Sebagai siswa, mahasiswa atau lulusan baru kamu sangat mungkin mewujudkannya Tidak ada yang lebih menyenangkan rasanya jika dapat melakukan sebuah pekerjaan sesuai dengan passion ataupun hobimu.
Mengerjakan sesuatu yang disukai membuat kamu menjadi lebih antusias dan menikmati segala prosesnya, bahkan membuatmu seakan sedang tidak bekerja.
Lantas, apakah mungkin jika hobi yang kamu miliki dapat dijalankan sebagai sebuah keterampilan yang menghasilkan? Simak tips singkat berikut, merangkum Zenius Education:
1. Cek kesiapan diri
Idealnya, hobi adalah sesuatu yang biasa dilakukan untuk melepaskan penat dari riuhnya pekerjaan sehari-hari.
Ketika kamu memutuskan untuk menjadikan hobi sebagai tambahan penghasilan, kamu harus berkomitmen untuk meluangkan waktu memikirkan bisnis, menghadirkan pelayanan untuk pelanggan, dan “berdamai” dengan deadline.
2. Sediakan waktu untuk uji coba
Jika kamu sudah memiliki pekerjaan tetap sebelum memulai bisnis, jadikanlah bisnis kedua ini sebagai usaha sampingan terlebih dahulu.
Dari uji coba ini, kamu akan memiliki gambaran apakah kamu cocok untuk menjalankan bisnis ini, termasuk kekurangan dan kelebihan yang ada, tantangan yang akan muncul, dan beragam hal-hal lain yang perlu diantisipasi.
3. Siapkan business plan
Menurut laporan yang diluncurkan di Jurnal Kewirausahaan Strategis, pengusaha yang mempersiapkan rencana bisnis memiliki peluang 16 persen lebih besar untuk mencapai keberhasilan dibandingkan mereka yang tidak.
Rencana bisnismu harus merangkum ringkasan eksekutif dan perusahaan, produk dan jasa yang ditawarkan, rencana serta strategi pemasaran, timeline, tim manajemen, dan rencana keuangan.
Bagi yang belum pernah membuat business plan, carilah sumber yang dapat dipercaya seperti ZenPro yang dihadirkan oleh Zenius Education, sebuah platform pembelajaran dan pemberdayaan bagi para profesional. Beragam kelas pelatihan disediakan, termasuk pelatihan “Sukses Berjualan Online untuk Usaha Kecil dan Menengah”.
Di kelas ini, materi yang diajarkan akan membantu pelaku usaha kecil dan menengah untuk dapat memulai dan mengembangkan bisnis secara optimal, penyusunan rencana bisnis, hingga pemanfaatan media sosial untuk penjualan dan pemasaran secara online.
ZenPro sendiri dapat digunakan oleh siapa saja mulai dari lulusan SMA, lulusan perkuliahan, karyawan muda (first jobber), hingga profesional yang berpengalaman.
4. Membangun identitas brand
Branding adalah faktor krusial karena hal tersebut merupakan identitas dan representasi usaha atau bisnis kamu.
Untuk itu, jangan lupakan pentingnya nama, logo bisnis, visual, dan keseluruhan identitas brand dari bisnismu agar mudah dikenal oleh masyarakat dan calon pelanggan.
5. Merambah ke internet
Di era digital saat ini, calon pelanggan dan konsumen cenderung mencari informasi terkait produk dan layanan secara online.
Untuk itu, menampilkan dan membangun eksistensi brand di ranah online menjadi sebuah elemen penting dalam menjalankan sebuah bisnis.
6. Perhatikan kondisi finansial
Mengubah hobi menjadi bisnis, artinya kamu siap untuk memisahkan keuangan pribadi dan keuangan bisnismu.
Agar tidak tercampur dan mudah mengawasinya, siapkan rekening bank khusus untuk usahamu.
Untuk meringankan pekerjaanmu, tidak ada salahnya untuk menggunakan jasa konsultan yang dapat membantu melacak arus kas keuanganmu.
7. Jalani dengan serius
Pada akhirnya, menjalankan bisnis yang berawal dari hobi harus tetap dilakukan secara serius agar meminimalisasi risiko yang berpotensi muncul.
Selain itu, persiapan diri yang cukup juga harus dipastikan, seperti membekali diri dengan pelatihan dan keterampilan yang mumpuni.
Untuk itulah, kehadiran platform upskilling (penajaman keterampilan) dan reskilling (penambahan keterampilan baru) dapat menjadi wadah bagi siapa saja yang ingin terus bertumbuh dan menjadi pembelajar seumur hidup.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/02/10/094421471/bisa-jadi-bisnis-menguntungkan-ini-tips-jalani-hobi-bagi-mahasiswa