KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memperbesar peluang mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar bangku perkuliahan.
Salah satu program yang banyak diminati mahasiswa yakni mendapat pengalaman belajar di luar negeri melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Salah satu mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) Deta Ewila Sinuraya menjadi salah satu mahasiswa beruntung yang berhasil lolos mengikuti program beasiswa IISMA.
Deta menjelaskan, IISMA adalah beasiswa pertukaran pelajar ke luar negeri. Segala biaya terkait administrasi dibiayai penuh oleh Kemdikbud Ristek.
Harus punya strategi pilih universitas
Deta membagikan sedikit tips agar bisa lulus program IISMA dari Kemendikbud Ristek. Menurutnya banyak mahasiswa ITB yang seharusnya bisa lulus tetapi karena memilih universitas populer akhirnya mereka tidak lolos.
"Mereka yang enggak lolos bukan karena enggak pintar, tapi karena salah strategi milih kampus. Kampus yang dia pilih mungkin pendaftarnya banyak tapi kuotanya sedikit," kata Deta seperti dikutip dari laman ITB, Selasa (15/2/2022).
Deta menargetkan kampus yang peringkatnya lebih tinggi tapi punya peluang buat lulus. Selain itu dia juga sangat menyarankan agar memenuhi semua berkas yang diminta dengan baik.
"Untuk CV sebaiknya relate ke program yang mau diambil. Skor bahasa harus sesuai dengan kriteria minimal, dan kalau punya sertifikat itu bisa jadi nilai plus," imbuh mahasiswa yang berasal dari Tanah Karo, Sumatera Utara tersebut.
Jujur saat tahapan wawancara
Deta menambahkan, mahasiswa yang mengikuti program IISMA agar jujur pada tahap wawancara.
"Meskipun jujur, tapi tetap harus solutif," tambahnya.
Mahasiswa yang akan mengikuti program ini bisa adaptif dan banyak bergaul selama mengenyam pendidikan di universitas luar negeri.
"Kalau ada masalah, jangan nge-down, tapi harus segera cari solusinya," kata Deta.
Deta menerangkan, bagi mahasiswa lain yang sedang mempersiapkan diri mengikuti program IISMA agar terus berusaha, pantang menyerah, dan berdoa. Sebelum dinyatakan lolos beasiswa IISMA, Deta mendapatkan info program ini dari Kaprodi terkait program pertukaran pelajar.
Setelah mendapat informasi tersebut, dia langsung mempersiapkan semua berkas terkait pendaftaran. Beberapa berkas tersebut seperti surat rekomendasi dari Direktorat Kemahasiswaan, transkrip nilai, sertifikat bahasa, dan lain-lain.
Setelah menyerahkan segala berkas, tinggal menunggu pengumuman hasil seleksi berkas. Pengumuman hasil seleksi berkas ini cukup lama, tetapi pada akhirnya Deta mendapat surel dari IISMA terkait tes wawancara.
Beri wawasan baru selama kuliah di University of Sussex
Setelah melalui semua tahapan, Deta dinyatakan lulus dan berkesempatan belajar di University of Sussex, Brighton, Britania Raya. Deta menjadi Mahasiswa Departemen Hubungan Internasional, program studi global.
Dia mengakui yang dipelajari selama di University of Sussex sangat general sehingga tidak menjadi masalah meskipun latar belakangnya berasal dari jurusan Meteorologi. Hal itu justru membuka wawasan baru baginya.
"Belajar di negara asing serta bergaul dengan orang-orang dari berbagai negara tentu menanamkan pengalaman yang berharga bagi saya. Selama menjadi mahasiswa di sana berbagai kegiatan kemahasiswaan kerap saya ikuti," beber dia.
Selama berada di University of Sussex, Deta tinggal di asrama kampus. Selain ekonomis, tinggal di asrama sangat nyaman. Di University of Sussex dia tidak pernah melihat isu rasial karena mahasiswa University of Sussex berasal dari mancanegara.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/02/15/141607071/tips-lolos-beasiswa-iisma-kemendikbud-ala-mahasiswa-itb