Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Mahasiswa UNS, Rintis Usaha Masker Wajah Atasi Jerawat

KOMPAS.com - Saat ini produk kecantikan dan perawatan wajah banyak tersedia. Sebagai konsumen harus pintar memilih produk yang cocok dan aman digunakan.

Tingginya permintaan akan produk perawatan dan kecantikan ini memberi ide mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk membuat produk berupa masker wajah.

Inovasi berupa masker wajah ini digagas Aqilla Putri Santoso, mahasiswa program studi (prodi) Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta angkatan 2019.

Aqilla merintis usaha masker jerawat dengan nama Korkoom. Produk masker wajah ini mempunyai fungsi utama yakni mengatasi permasalahan jerawat.

"Penamaan Korkoom sebenarnya tidak ada arti filosofisnya tersendiri. Ide nama Korkoom diambil dari bahasa arabnya kunyit," ujar Aqilla seperti dikutip dari laman UNS, Jumat (18/2/2022).

Gunakan bahan kunyit untuk membuat masker

Dia menerangkan, kunyit juga menjadi bahan utama pembuatan masker wajah ini. Ide membuat masker wajah dari kunyit ini karena pengalamannya semasa SMP yang mengalami permasalahan breakout pada wajahnya.

Nenek Aqilla membuatkannya masker jerawat tradisional yang dipakai hampir setiap harinya.

Menariknya, perlahan muka Aqilla menjadi bersih dari breakout. Banyak teman Aqilla yang tertarik untuk membuktikan khasiat maskernya. Awalnya Aqilla membagikan secara cuma-cuma masker tersebut kepada temannya.

Namun, karena banyak yang cocok dan kandungan maskernya terbukti ampuh untuk mengatasi masalah jerawat, Aqilla mulai menjualnya.

Sesuai taglinennya, masker Korkoom ini berfungsi untuk mengatasi masalah jerawat, bekas jerawat, dan bruntusan yang terbuat dari bahan-bahan tradisional. Ini pun terbukti ampuh dari banyaknya testimoni yang telah diterima.

"Rasanya puas banget kalau bisa membantu. Soalnya aku juga pernah di posisi breakout parah," ungkap dia.

Khasiat bahan baku yang sudah teruji

Pengalaman ini membuatnya memahami sekali ketika sudah lama mengalami masalah breakout dan akhirnya menemukan produk yang berhasil menyembuhkan muka.

Dia menambahkan, perbedaan masker ini dengan produk lainnya karena khasiat yang digunakan dalam masker sudah teruji sejak dulu.

Selain itu, dari segi harga juga jauh lebih terjangkau dari masker atau obat totol jerawat lainnya.

"Kemasan Korkoom juga lebih modern meskipun konsepnya masker tradisional," tandas Aqilla.

Aqilla menjelaskan, untuk saat ini lokasi produksi Korkoom masih berada di rumahnya sendiri dengan proses pengolahan secara tradisional.

Menikmati suka duka merintis usaha

Seluruh bahan yang sudah dibersihkan diolah di ruang produksi, dicetak, dan nanti dikeringkan, kemudian dimasukkan ke dalam kemasan. Menurut Aqilla, sukanya dalam merintis usaha ini jika ada konsumen memberikan feedback bahwa Korkoom berhasil mengatasi jerawat yang dialaminya.

"Kadang suka ada customer yang chat kalau dia seneng banget karena Korkoom berhasil membantu masalah mukanya. Testimoni positif dari customer benar-benar menjadi mood booster banget," paparnya.

Namun merintis usaha ini juga terkadang ada dukanya. Namun Aqilla, memilih menikmati naik turunnya merintis usaha ini.

"Aku bawa asik aja. Mungkin di time management sempat kacau. Terus ada masa-masa di mana aku lagi overwhelmed dengan tugas kuliah. Pernah rugi juga. Sedih pasti, tapi tetap lanjut lagi karena memang sudah konsekuensinya," pungkasnya.

https://edukasi.kompas.com/read/2022/02/18/194416671/cerita-mahasiswa-uns-rintis-usaha-masker-wajah-atasi-jerawat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke