KOMPAS.com - Dalam masa pandemi ini, masyarakat harus dapat menjaga kesehatan tubuh. Salah satu hal yang dapat dilakukan ialah dengan rutin berolahraga.
Hanya saja, dengan olahraga yang terukur dan terprogram serta asupan gizi seimbang merupakan faktor penting untuk menjaga imunitas tubuh.
Dengan olahraga tentu dapat meningkatkan kemampuan jantung, paru-paru, dan pembuluh darah, serta mencegah penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan stroke.
Akan tetapi, agar olahraga bisa membuat imunitas membaik, maka harus dapat memenuhi kriteria ini. Kriterianya apa itu?
Tips olahraga di masa pandemi
Melansir laman Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Panti Kosala, kriterianya ialah FITT, yakni singkatan:
F: Frekuensi
Olahraga sebaiknya dilakukan 3-5 kali seminggu. Ini sangat penting dilakukan terutama dalam masa pandemi Covid-19.
I: Intensitas
Lakukanlah olahraga dengan intensitas sedang atau 65-75 persen dari danyut nadi maksimal (DNM) dikurangi umur (220-umur).
T: Time
Time atau lamanya berolahraga. Lakukan olahraga 20-30 menit, dan jika kemampuannya memungkinkan, bisa dilakukan selama satu jam.
T: Tipe
Tipe atau jenis olahraga yang dilakukan harus bersifat aerobik. Tentu ini bisa dilakukan di dalam rumah.
Karena di masa pandemi dan harus lebih banyak di rumah, jenis olahraganya bisa sepeda statis, jalan/jogging, loncat-loncat di tempat tanpa berhenti, sesuai kemampuan.
Bagi yang ingin bersepeda ke luar ruangan, pastikan tidak mendekati kerumunan. Namun yang terpenting, olahragalah sesuai kemampuan.
Bersepedalah di tempat datar dengan intensitas ringan hingga sedang. Olahraga yang sehat itu, ringan tapi lama. Seperti bersepeda santai atau jalan kaki selama satu jam.
Tandanya, saat berolahraga, orang tersebut masih dapat berbicara dengan baik bersama teman di sekitarnya. “Tidak ngos-ngosan,”.
Kemudian, lakukan olahraga dengan suasana hati gembira agar dapat mengoptimalkan produksi hormon kebahagiaan atau endorphin dan meningkatkan imunitas.
Olahraga intensitas sedang dapat meningkatkan imunitas, meningkatkan kemampuan, dan aktivitas Natural Killer Cells serta IgA.
Natural Killer Cells dan IgA berperan penting dalam melindungi saluran pernapasan sehingga daya tahan saluran pernapasan terhadap infeksi bakteri dan virus lebih baik.
Sedangkan olahraga intensitas berat akan meningkatkan sekresi hormon kortisol. Hormon kortisol, justru berpotensi merusak sistem imunitas dan bisa menurunkan aktivitas Natural Killer Cells.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/02/20/071030171/tips-olahraga-yang-tepat-saat-pandemi-dari-stikes-panti-kosala