KOMPAS.com - Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Anak-anak tentu lebih memilih bermain di alam terbuka dan bisa bebas berlarian daripada harus terus berada di dalam rumah.
Dalam hal pembelajaran, khususnya bagi anak di jenjang PAUD tentu tidak akan tahan lama jika hanya diminta mendengarkan orang berbicara dan duduk diam di kursi.
Pembelajaran yang paling digemari anak-anak tentunya pembelajaran yang banyak melibatkan aktivitas fisiknya.
Untuk mendukung hal itu, yang dapat dilakukan diantaranya dengan membiarkan mereka bermain dan belajar di alam.
Mengutip dari laman Paudpedia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Senin (21/2/2022), bermain di alam dalam konteks pengaturan alami di mana anak dapat berimajinasi dan merefleksikan atau mengevaluasi aktivitasnya sendiri merupakan suatu hal yang bermakna bagi tumbuh kembang anak usia dini.
Sebagai orangtua, bisa memberikan kesempatan bagi anak untuk terlibat aktivitas bermain yang tidak terstruktur di luar ruangan. Di mana elemen elemen-elemen alami lebih menonjol, seperti batu, dan air, pepohonan, bunga, kebun sayur dan lain sebagainya yang berbeda dengan peralatan bermain konvensional yang diproduksi pabrik. Berikut ini manfaat bermain di alam untuk anak usia dini:
1. Membentuk sikap dan perilaku pro-lingkungan
Anak-anak yang terbiasa bermain di alam akan memiliki pemahaman tentang hubungan manusia dan alam beserta keragaman yang terdapat di dalamnya. Anak juga jadi tahu bagaimana dia menjaga alam tersebut agar tidak rusak.
2. Menstimulasi perkembangan kognitif dan fisik
Kemampuan berpikir kreatif dapat berkembang dengan baik pada anak-anak yang menghabiskan sebagian besar hari di alam. bebas Saat anak-anak diizinkan untuk bergerak bebas di luar mereka dapat menyalurkan imajinasinya dengan baik.
Misalnya bermain menggunakan tongkat. Anak dapat melempar tongkat, mengangkatnya dan lain sebagainya. Berbeda halnya jika tongkat ini digunakan dalam ruangan.
Penggunaan tongkat akan sangat terbatas karena ada hambatan dari benda-benda yang perlu dijaga. Seperti kaca yang mudah pecah, ruangan yang terbatas dan berbagai kendala lainnya.
Artinya anak-anak yang terlibat dalam permainan alam, mereka bergerak dengan cara berbeda sesuai jenis permainannya.
3. Menjaga keseimbangan rasio area bermain dan jumlah anak
Bermain di alam dipercaya mampu mengurangi konflik antara anak-anak karena sumber daya dan area bermain menjadi lebih banyak. Misalnya, saat bermain di luar mereka tak lagi berebut tempat atau mainan.
4. Meningkatkan kemampuan sosialisasi dan kesehatan mental
Anak-anak yang berada di alam bebas akan lebih leluasa saat bermain. Apalagi saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, mereka dapat saling mengingatkan untuk menjaga jarak sambil bermain.
Selain itu bermain bebas di alam juga dapat mengurangi stres dan kebosanan anak yang sering ada di dalam ruangan.
5. Menstimulasi sensori
Saat anak-anak bereksplorasi dengan berbagai bahan alam seperti pasir, air, kerikil, tanah liat yang ada di sekitar atau mencoba menginjakkan kakinya ke pasir atau tanah. Maka hal itu dapat mengembangkan atau menstimulasi sensori-nya. Saat itu anak bisa merasakan tekstur kasar-halus dan keras-lunaknya suatu benda.
Saat anak-anak berada di lingkungan terbuka maka indera pendengaran, penglihatan dan penciuman juga dapat dikembangkan dengan baik.
Hal ini disebabkan karena di alam bebas anak-anak akan menemukan berbagai hal baru yang pertama kali dilihat ataupun didengar. Misalnya saat anak menemukan suatu serangga kemudian mereka mengamatinya.
Demikian 5 manfaat anak bermain di alam bebas. Kegiatan di alam bebas untuk anak sangat penting agar anak juga bisa refresing dari runitas belajar setiap hari. Selain itu anak juga bisa mendapatkan manfaat positif dari bermain di alam bebas.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/02/21/153646171/orangtua-ini-5-manfaat-bermain-dan-belajar-di-alam-bagi-anak