KOMPAS.com - Ternyata, ada perbedaan dalam salah satu bagian otak antara laki-laki dan perempuan. Yakni pada bagian hipotalamus. Apa itu hipotalamus?
Hipotalamus merupakan salah satu bagian otak yang berfungsi untuk mengeluarkan hormon dalam mengendalikan organ dan sel tubuh.
Meskipun memiliki ukuran yang kecil, namun memiliki sejumlah kendali untuk memberikan respons terhadap berbagai stimulus, mengatur sistem endokrin (hormonal) dan mengontrol sistem saraf otonom.
Seperti suhu tubuh, asupan makanan, rasa haus, mengontrol emosi. Jika hipotalamus ini tidak dapat bekerja secara maksimal atau terhenti, maka segala fungsi pada tubuh akan mengalami gangguan.
Menurut Dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Kartika Rinakit Adhe, S.Pd.,M.Pd., hipotalamus dalam otak laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan.
Seperti ukuran hipotalamus laki-laki yang lebih besar dan keberadaan hormone oksitosin. Ini yang menyebabkan laki-laki lebih mudah lapar.
"Oleh karenanya dalam menasihati anak laki-laki, pantang dilakukan saat dia lapar," ujar Kartika dikutip dari laman Unesa, Minggu (20/2/2022).
Begitupula hormon oksitosin yang bergabung dengan testosteron menyebabkan laki-laki lebih agresif.
Namun apabila bergabung dengan estrogen membentuk karakter wanita lebih tenang dan menciptakan lingkungan yang menenangkan.
Dijelaskan, karakter ini penting untuk dipahami orang tua, sehingga penyampaian informasi pada anak dapat berjalan lebih optimal.
Sedangkan untuk metode pembelajaran harus sesuai jenis kelamin yang dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan proses belajar.
Untuk anak laki-laki, biasanya akan menyenangi model praktikum, aktivitas hands on, membuat desain objek dan kegiatan olahraga.
"Sedangkan perempuan karena memiliki kekuatan hafalan yang lebih tinggi, maka mereka akan lebih menyukai kegiatan presentasi, diskusi, kepenulisan dan kesenian," terang Kartika.
Selain itu, pemrosesan informasi antara anak laki-laki dengan perempuan juga memiliki perbedaan. Yakni anak laki-laki sulit memahami kata-kata yang terlalu panjang dan bertele-tele.
"Jadi saat berkomunikasi usahakan bicara to the point dan gunakan kalimat yang mudah dimengerti anak," jelas Kartika.
Sebaliknya, Perempuan cenderung lebih baik dalam mengingat, memahami dan mengetahui cara merespon yang benar dalam segala situasi sosial.
"Maka, agar komunikasi kita bisa diterima oleh anak perempuan lakukan dengan mendekati anak secara perlahan dan ajak bicara dari hati ke hati. Berbicara dari hati ke hati dengan nada bicara yang lembut. Hal tersebut cenderung membuat anak melunak," jelas Kartika.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/02/22/085700671/akademisi-unesa--ini-tips-memahami-fungsi-hipotalamus-pada-anak