KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang mengaitkan kecerdasan anak dengan kemampuan akademik yang mumpuni. Padahal, jika dilihat lebih luas, ada banyak bidang di luar akademis yang membutuhkan kecerdasan maupun keahlian yang berbeda dari tiap individu.
Sejatinya, kecerdasan anak tidak hanya terbatas pada kemampuannya berpikir atau belajar, tetapi juga mencakup kemampuannya dalam memahami lingkungan di sekitarnya, problem solving, serta mencari tahu apa yang harus dilakukannya.
Pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak juga dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Berikut sejumlah faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak, merangkum laman Akupintar.id:
1. Faktor internal
Faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak yang dikategorikan sebagai faktor internal adalah faktor genetik atau keturunan.
Sama seperti sifat yang dimiliki manusia lainnya, kecerdasan setiap anak juga berbeda-beda. Masyarakat banyak yang memiliki anggapan bahwa kecerdasan anak diwariskan dari orang tua yang juga cerdas. Pepatah yang populer terkait hal ini adalah buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Meskipun demikian, sebagian besar penelitian memperkirakan bahwa faktor genetik berperan hanya sekitar 30 sampai 75 persen dalam menentukan kecerdasan anak.
Penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan memiliki peran yang sama pentingnya dalam hal kecerdasan anak.
Hasil penelitian menyebutkan, anak-anak yang dibesarkan di lingkungan yang tidak mendukung perkembangan kecerdasannya seperti tidak diberi ASI, malnutrisi, serta terpapar polusi, tidak akan berkembang dengan optimal meskipun ia memiliki faktor genetik yang baik.
2. Faktor eksternal
Selain gen penentu kecerdasan anak, faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual dari luar atau faktor eksternal adalah lingkungan, stimulasi, gaya belajar, dan nutrisi.
a. Lingkungan
Faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak yang pertama adalah faktor lingkungan, antara lain tempat tinggal, yang juga berdampak pada kecerdasan anak.
Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak yang tinggal di area yang memiliki fasilitas baik, melakukan aktivitas fisik lebih dari 5 jam per minggu dan memiliki orang tua yang berpendidikan tinggi, akan cenderung memiliki IQ yang tinggi.
Dalam sebuah penelitian lain juga disebutkan, jika seorang anak tinggal di kota kecil dengan fasilitas pendidikan yang terbatas, dapat membuat potensi kecerdasan anak tidak berkembang semaksimal anak-anak yang tinggal di kota besar dengan fasilitas belajar yang lebih baik.
b. Stimulasi
Faktor yang mempengaruhi IQ anak berikutnya adalah stimulasi yang diberikan kepada anak atau anak. Interaksi Ibu dengan anak di tahun-tahun pertama kehidupannya akan sangat menentukan perkembangan kognitif anak.
Sangat disarankan bagi orang tua untuk sering-sering mengajak si kecil bermain, mengobrol, membaca buku, menonton tayangan edukatif, serta berbagai aktivitas lain yang merangsang imajinasi dan rasa ingin tahunya.
Stimulasi seperti ini dapat meningkatkan kecerdasan anak. Tidak hanya orangtua, guru juga dapat mengambil peran dalam pemberian stimulasi kepada anak saat belajar di sekolah.
c. Kesesuaian gaya belajar
Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada anak yang gaya belajarnya visual atau melalui gambar-gambar, ada yang gaya belajarnya auditori atau mengandalkan pendengaran untuk menerima informasi, dan ada juga anak yang gaya belajarnya kinestetik atau belajar melalui gerakan tubuh.
Gaya belajar yang sesuai akan membuat anak lebih mudah menyerap informasi baru dibandingkan jika ia belajar menggunakan metode lain yang tidak sesuai dengan gaya belajar mereka. Itulah mengapa sangat penting bagi orangtua dan guru untuk mengetahui gaya belajar masing-masing anak.
d. Nutrisi
Nutrisi ternyata memiliki peran penting dalam perkembangan otak anak. Hal itu menyebabkan betapa pentingnya untuk makanan dan minuman yang mengandung nutrisi kepada anak.
Anak-anak atau anak sangat membutuhkan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak dan zat gizi mikro yang terdiri dari berbagai vitamin dan mineral untuk tumbuh kembangnya.
Salah satu nutrisi yang juga penting untuk meningkatkan kecerdasan adalah omega 3. Omega 3 berperan dalam proses kerja otak sehingga dapat mempengaruhi fungsi kognitif, membantu anak untuk fokus, mudah memahami pelajaran, dan memiliki kemampuan komunikasi dan sosial yang baik.
Ada banyak makanan yang menjadi sumber omega 3 seperti jenis ikan berlemak seperti ikan salmon, ikan makarel, ikan sarden, ikan tuna, beberapa jenis sayuran seperti bayam, brokoli, dan kembang kol, serta susu pertumbuhan yang difortifikasi dengan omega 3.
Faktor internal yang mempengaruhi kecerdasan anak bersifat tetap dan tidak mudah untuk berubah. Sedangkan faktor internal selalu dapat diupayakan sehingga anak dapat memiliki kecerdasan yang baik.
Pertumbuhan jasmani dan pertumbuhan kecerdasan seseorang harus berlangsung secara seimbang. Hal yang menghambat kecerdasan pada anak hendaknya dapat dihindarkan semaksimal mungkin.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/02/23/135532171/orangtua-ketahui-faktor-faktor-yang-pengaruhi-kecerdasan-anak