KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) memiliki dua program mobilitas mahasiswa internasional yang memungkinkan mahasiswa kuliah di luar negeri guna memperoleh pengalaman terbaik.
Kedua program tersebut adalah Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) untuk jalur sarjana dan Indonesian International Vocational Student Mobility Awards (IIVOSMA) untuk jalur vokasi. Keduanya merupakan bagian program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di London, Khairul Munadi saat mengakhiri kunjungan kerjanya di University College Dublin (UCD), Kota Dublin, Irlandia mengatakan bahwa melalui program mobilitas tersebut, mahasiswa Indonesia mendapat kesempatan untuk belajar selama satu semester di kampus-kampus terkemuka di dunia.
"Khusus jalur vokasi, mahasiswa diharapkan juga terpapar dengan lingkungan kerja industri di negara tujuan belajar," tuturnya seperti dilansir dari laman Kemendikbud Ristek.
Ia mengatakan, UCD siap dan berkomitmen kuat untuk mendukung suksesnya program IISMA dan IIVOSMA 2022 dan telah memiliki hubungan yang baik dengan industri.
Khairul mengungkapkan salah satu kampus terbaik di Irlandia, yaitu University College Dublin sangat antusias untuk menjalin kerja sama riset dengan perguruan tinggi dan institusi riset di Indonesia.
“UCD juga berkomitmen kuat untuk menyukseskan program mobilitas mahasiswa, baik mahasiswa dari jalur sarjana maupun vokasi,” ungkap Khairul
Khairul menegaskan bahwa banyak peluang kerja sama yang dapat ditindaklanjuti dengan Irlandia.
“Selain kerja sama riset, inovasi, dan akademik, terbuka juga peluang untuk mengenalkan kesenian dan kebudayaan Indonesia,” tutur Khairul.
Delegasi Atikbud KBRI London diterima oleh UCD Global Partnership Team, yang dipimpin Una Watkins. Dituturkan Una, UCD juga memiliki pengalaman panjang dalam riset dan inovasi.
Khairul menambahkan, UCD memiliki peran kunci dalam ekosistem inovasi Irlandia, menjadi enabler pertumbuhan dan menjadi kontributor dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya.
"Kampus ini dilengkapi dengan innovation park, tempat berinteraksinya aktor-aktor inovasi,” imbuh Khairul.
“Harapannya, kampus-kampus atau institusi riset di tanah air dapat proaktif memanfaatkan peluang kerja sama dengan UCD,” imbuhnya.
Pada kesempatan terpisah, delegasi Atdikbud KBRI London juga bertemu dengan pengelola National Concert Hall (NCH), suatu balai kesenian Irlandia. Diterima oleh Chief Executive Officer (CEO) Robert Read, delegasi membicarakan beberapa inisiatif kerja sama pemajuan kebudayaan Indonesia, khususnya musik gamelan.
“NCH memiliki seperangkat gamelan lengkap, yang diberi nama Kiai Jati Roso. Gamelan ini dihibahkan Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tahun 2014, dan dikirimkan langsung dari Yogyakarta,” urai Khairul.
Seiring berjalannya waktu, Kiai Jati Roso kini semakin menghubungkan Indonesia dan Irlandia.
“Banyak masyarakat lokal yang berminat belajar dan menikmati memainkan gamelan,” imbuh Khairul.
Di bawah kepemimpinan Peter Moran, Ph.D, seorang intelektual dan pendidik musik, gamelan semakin dikenal luas di Irlandia. Grup yang dipimpin Peter sudah manggung di berbagai tempat, bahkan di Indonesia.
“Geliat gamelan di Irlandia yang sempat terganggu karena pandemi, diharapkan segera berdenyut kembali. Semoga,” pungkas Atdikbud Khairul.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/02/24/142311771/dua-program-kemendikbud-fasilitasi-mahasiswa-kuliah-di-luar-negeri