KOMPAS.com - Sebanyak 16.757 mahasiswa dari 500 perguruan tinggi dan akan ditugaskan ke 3.000 sekolah dasar (SD) dan 900 sekolah menengah pertama (SMP) di seluruh Indonesia di program Kampus Mengajar Angkatan 3 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Dalam acara pelepasan mahasiswa, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menjelaskan bahwa Kampus Mengajar merupakan suatu gagasan kurikulum baru yang yang berfokus pada literasi dan numerasi dan penguatan profil pelajar Pancasila.
Latar belakang diusungnya kurikulum ini yaitu untuk memulihkan adanya learning loss yang dialami oleh siswa/i akibat pandemi.
Oleh karena itu, lanjut Nadiem, mahasiswa peserta Kampus Mengajar tahun ini diberikan tantangan untuk berkolaborasi dengan tenaga pendidik di daerah untuk memaksimalkan penyelenggaraan kurikulum ini.
“Dengan terlibatnya mahasiswa dalam program ini, diharapkan adik-adik siswa bisa mendapat pembelajaran yang jauh lebih berkualitas, merdeka, dan dapat mengejar ketertinggalan selama pandemi,” tuturnya seperti dilansir dari laman Dikti Kemdikbud.
Selain itu, Nadiem menambahkan bahwa program MBKM dirancang untuk melatih kepemimpinan mahasiswa dengan menghadapi tantangan di luar kampus dan mendorong mahasiswa untuk menjawab permasalahan di lingkungan baru.
Bagi peserta Kampus Mengajar, mahasiswa akan belajar untuk menjadi pemimpin pembelajaran seperti para pendidik di sekolah.
Ia berpesan, “Teruslah belajar di lingkungan yang baru. Calon pemimpin bukan hanya yang pintar dan IPK-nya tinggi, tapi yang terbuka dan belajar dan menantang dirinya.”
Nadiem pun berharap agar mahasiswa bisa memanfaatkan program ini sebagai ruang merdeka untuk mendarmabaktikan kompetensi, kecakapan, serta ilmu pengetahuan yang mahasiswa miliki selama ini dengan seluruh passion untuk mewujudkannya dalam karya yang nyata.
“Berikan inspirasi dan mimpi untuk masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam mengungkapkan sampai saat ini, program Kampus Mengajar sudah memiliki tiga
Pada Kampus Mengajar angkatan 1 dan 2 di tahun 2021, Kemendikbudristek telah mengirimkan lebih dari 30 ribu mahasiswa ke seluruh penjuru nusantara untuk mengajar anak-anak Indonesia.
Ia menyatakan bahwa program Kampus Mengajar angkatan 3 akan lebih berfokus pada akselerasi peningkatan literasi dan numerasi anak-anak.
Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu, kompetensi, dan kecakapan yang mereka miliki untuk berkontribusi langsung dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar.
Berbeda dengan kedua angkatan sebelumnya, pada Kampus Mengajar angkatan ketiga ini, peserta mahasiswa akan ditugaskan secara lintas wilayah, sehingga tidak selalu berada di wilayahnya masing-masing.
Hal ini diharapkan akan memperkuat rasa kebinekaan di dalam diri mahasiswa.
“Selain adik-adik memperkuat passion-nya sebagai guru, rasa cinta dan wawasan tentang tanah air yang sangat indah dan sangat luar biasa ini akan semakin kental. Semangat lintas budaya, mengenal adat istiadat daerah, dan kemampuan untuk membawa diri di lingkungan baru akan menjadi kompetensi yang sangat penting bagi adik-adik mahasiswa,” kata Nizam.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/02/24/184612671/16757-mahasiswa-siap-berkontribusi-di-kampus-mengajar-angkatan-3