KOMPAS.com - Bagi siswa yang dinyatakan eligible dan sudah melakukan proses Simpan Permanan, segera mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022.
Perlu dingat bahwa masa pendaftaran SNMPTN 2022 akan berakhir pada tanggal 28 Februari 2022 nanti.
Namun menjelang penutupan pendaftaran SNMPTN 2022, masih ada siswa kategori eligible yang belum mendaftarkan diri.
Salah satu kemungkinan yang menyebabkan ada siswa tidak segera melakukan pendaftaran SNMPTN 2022 karena masih galau menentukan program studi (prodi) apa dan seberapa besar peluang diterima di PTN incarannya.
Siswa banyak yang bingung soal pemilihan program studi
Hal ini disampaikan Wakil Rektor I bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember (Unej), Prof. Slamin. Dia menjelaskan, dari beberapa kali pelaksanaan kegiatan sosialisasi SNMPTN yang digelar Universitas Jember, pertanyaan paling banyak diajukan siswa yaitu tentang pilihan program studi yang tepat bagi siswa dan bagaimana agar diterima di PTN melalui jalur SNMPTN.
"Saran saya, pilih program studi yang sesuai passion, minat dan bakat. Lantas jangan lupa melihat kemampuan diri, baik kemampuan akademis maupun kemampuan yang lain," urai Prof. Slamin seperti dikutip dari laman Unej, Kamis (24/2/2022).
Dia menerangkan, saat mendaftar SNMPTN 2022, siswa bisa mencari informasi dan data terkait program studi yang dituju. Termasuk kondisi persaingan yang ada melalui laman LTMPT dan laman PTN tujuan.
"Ingat siswa harus realistis. Sebab di beberapa program studi persaingannya sangat ketat sehingga peserta yang gagal diterima bukan karena nilainya jelek namun lebih karena daya tampung yang terbatas," tegas Prof. Slamin.
Siswa harus buka wawasan saat pilih prodi
Guru besar Teori Graph di Fakultas Ilmu Komputer ini lantas mengajak siswa untuk membuka wawasan mengenai pemilihan program studi, apalagi kondisi dan tuntutan dunia kerja sudah sangat banyak berubah.
"Akan banyak pekerjaan konvensional yang hilang, namun sebaliknya bakal bermunculan pekerjaan-pekerjaan baru," kata dia.
Kondisi ini, lanjut Prof. Slamin, harus diantisipasi dengan cara, setelah menjadi mahasiswa harus giat melengkapi diri dengan berbagai soft skill dan pengetahuan lain selain menguasai keilmuan sesuai program studinya.
Hal ini sudah diwadahi Kemendikbud Ristek melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) membuka kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk belajar hal lain di luar program studinya.
Bentuk kegiatan MBKM bisa berupa pertukaran mahasiswa, magang, riset, mengerjakan proyek kemanusiaan, KKN tematis, sebagai asisten mengajar di satuan pendidikan, mengerjakan proyek independen dan kegiatan wirausaha.
Siswa tidak perlu khawatir saat diterima di prodi pilihan
Dengan mengikuti program MBKM maka mahasiswa akan banyak mendapatkan pengalaman dan ilmu baru sekaligus siap terjun ke dunia nyata.
"Oleh karena itu siswa tidak perlu khawatir jika nantinya diterima di sebuah program studi maka hanya akan belajar keilmuan sesuai dengan program studi yang dipilih saja," urai Prof. Slamin.
Dia menambahkan, justru dengan program MBKM terbuka kesempatan seseorang mahasiswa bisa mempelajari berbagai ilmu dan keterampilan. Bagi siswa yang belum menentukan pilihan program studi, segera cari data dan informasi mengenai program studi yang diminati.
"Yakinlah, saat kuliah nanti kalian bakal mendapatkan banyak kesempatan melalui program MBKM," imbuh Wakil Rektor I Universitas Jember.
Universitas Jember sendiri aktif mengadakan kegiatan sosialisasi SNMPTN kepada siswa, guru dan orang tua walaupun kebanyakan digelar secara daring.
Semenjak akhir tahun 2021 lalu Universitas Jember kerap berpartisipasi dalam pameran pendidikan virtual yang digelar oleh Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) di kota-kota di Pulau Jawa bahkan hingga di Kalimantan Timur.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/02/25/074500271/bingung-pilih-prodi-saat-daftar-snmptn-2022-ini-saran-profesor-unej