Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tips Cegah Anak Bersikap Agresif dari Dosen UK Maranatha

KOMPAS.com - Cara meluapkan emosi pada anak-anak dan orang dewasa tentu sangat berbeda.

Karena pengelolaan emosi yang belum matang, anak terkadang bisa menjadi rewel, sulit ditenangkan atau sering disebut tantrum. Dalam pengelolaan emosi pada anak ini butuh peran dan pendampingan orangtua.

Untuk memberikan pengetahuan pentingnya pengelolaan emosi pada anak, Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan tema 'Upaya Pengembangan Kemampuan Mengelola Emosi pada Anak Usia Prasekolah'.

Kegiatan berbentuk pelatihan dan pemaparan materi ini dilakukan di TK Taman Kreatif Tirtayasa, Bandung dan diikuti oleh orangtua siswa serta para guru TK Taman Kreatif Tirtayasa.

Pentingnya mengelola emosi pada anak

Dosen Fakultas Psikologi UK Maranatha Endeh Azizah menjelaskan, perkembangan emosi pada siswa prasekolah merupakan hal yang penting karena dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Salah satu bagian yang perlu dikembangkan anak adalah kemampuan mengelola emosi.

"Ketika anak mampu mengelola emosinya, maka akan mudah bagi mereka untuk mengekspresikannya dengan baik di lingkungannya," urai Endeh seperti dikutip dari laman Universitas Kristen Maranatha, Senin (28/2/2022).

Menurutnya, untuk mencapai kemampuan itu, setiap anak perlu mendapat dukungan, bimbingan, dan pengarahan orangtua.

Kemampuan mengelola emosi merupakan salah satu tanda kemajuan perkembangan anak di usia 3 hingga 6 tahun.

"Sangat penting bagi setiap anak untuk menyesuaikan diri di lingkungannya," imbuh Endeh.

Dia memberi contoh ekspresi dari emosi anak yang terkelola dengan baik adalah ketika mereka tidak memukul temannya meskipun merasa kesal karena mainannya diambil.

"Anak perlu belajar menyatakan kemarahannya secara verbal. Seperti 'Jangan mengambil mainan saya' atau 'Kembalikan mainan saya'," beber Endeh.

Tips cegah anak bersikap agresif

Endeh menambahkan, cara lain yang dapat dilakukan orangtua adalah dengan menunda pemenuhan permintaan anak dalam jangka waktu tertentu.

Contohnya adalah ketika anak meminta ice cream di jadwal makan siang, orang tua dapat mengatakan 'Beli ice cream-nya setelah makan ya'. Dengan demikian, anak akan belajar untuk menunda pemuasan terkait keinginannya.

Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan orangtua untuk mencegah anak-anak melakukan tingkah laku agresif. Yakni dengan menerapkan beberapa cara berikut ini:

1. Menerapkan disiplin pada anak secara konsisten.

2. Hindari tayangan televisi rumah yang berisi konten kekerasan.

3. Menciptakan suasana yang penuh kebahagiaan di dalam keluarga.

4. Menghindari pertengkaran orangtua yang memperlihatkan sebuah berdebat, berteriak, dan kekerasan di depan anak.

"Jika anak sudah melakukan tingkah laku agresi, maka orangtua harus segera melakukan tindakan untuk menghentikan keberlanjutannya," terang Endeh.

Endeh menekankan, mengajari anak tentang keterampilan sosial juga merupakan hal yang penting. 

Anak perlu belajar mengatakan apa yang dirasakan atau dipikirkan tanpa menyakiti orang lain. Misalnya mengatakan 'tidak senang' atau 'tidak suka' ketika hal buruk menimpanya.

"Orangtua dapat memberi apresiasi terhadap tindakan baik anaknya agar mereka termotivasi untuk terus mengulang tindakan baik tersebut.

https://edukasi.kompas.com/read/2022/02/28/110903671/4-tips-cegah-anak-bersikap-agresif-dari-dosen-uk-maranatha

Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke