KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sudah berlangsung 2 tahun. Masyarakat mulai menyesuaikan diri dengan sejumlah kebiasaan baru untuk mencegah penularan Covid-19 yang lebih luas.
Meski tak bisa dipungkiri, aktivitas masyarakat belum bisa kembali seperti sebelum pandemi Covid-19 ada.
Terlebih saat ini angka kasus positif Covid-19 mengalami peningkatan karena adanya varian Omicron. Sehingga pemerintah kembali menerapkan sejumlah kebijakan PPKM di daerah yang tingkat penularan Covid-19 cukup tinggi.
Kondisi yang belum normal ini tentu berdampak pada kesehatan mental sebagian orang.
Pandemi picu gangguan kesehatan mental
Penelitian menunjukkan bahwa kesepian dan mengisolasi diri selama pandemi turut menjadi pemicu gangguan kesehatan mental. Kondisi ini bahkan banyak dialami oleh kelompok usia produktif.
Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Fety Khosianah menjelaskan, depresi lebih dari sekadar keadaan sedih atau tertekan.
Seseorang yang mengidap gangguan kesehatan mental pada tahap berat dapat menimbulkan berbagai gejala yang berbeda-beda.
Dia menerangkan, beberapa gejala dapat memengaruhi suasana hati. Tetapi juga dapat berdampak pada beberapa bagian tubuh.
"Pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi depresi adalah melakukan pengobatan, karena dapat membantu untuk meningkatkan kualitas hidup pengidapnya," ujar Fety seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Selasa (1/3/2022).
Cegah depresi dengan cara ini
Fety memberi saran, seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental bisa mencoba menemui ahli medis untuk meminta beberapa metode pengobatan agar menjadi lebih baik.
Fety mengungapkan, jika seseorang mengidap depresi akan lebih mudah untuk mencegah kekambuhan dengan mempelajari beberapa cara yang ampuh. Seperti perubahan gaya hidup dan pengobatan yang efektif.
Fety memberi tips beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah depresi antara lain:
1. Menghindari kebiasaan menyendiri dengan mencari komunitas yang baik.
2. Buat hidup lebih sederhana dengan membuat perencanaan jangka pendek dan panjang.
3. Berolahraga secara teratur, minimal 3–5 kali dalam seminggu dengan durasi sekitar 30 menit.
Fety menambahkan, masyarakat juga wajib mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan pola makan yang teratur. Buat hidup lebih santai dan hindari stress.
"Yang terpenting hindari konsumsi minuman beralkohol serta obat-obatan terlarang," pungkas Fety.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/03/01/124148471/tips-jaga-kesehatan-mental-di-masa-pandemi-ala-dosen-um-surabaya