Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Orangtua, Ini 3 Aspek Penting Memilih PAUD yang Tepat bagi Anak

KOMPAS.com - Masa lima tahun pertama kehidupan anak merupakan periode kritis dan sekaligus fase emas. Pada usia dua tahun misalnya, pertumbuhan otak anak sudah mencapai 80 persen. Menginjak usia 5-6 tahun, pertumbuhan kian pesat menjadi 90-95 persen.

Sehingga, menyekolahkan anak sejak usia dini merupakan hal yang esensial menurut para ahli pendidikan anak usia dini sebagai langkah mengoptimalkan potensi dan kemampuan bersosialisasi anak.

Namun, bagaimana cara memilih sekolah PAUD atau prasekolah yang tepat bagi orang tua dengan anak-anak usia dini? Apa aspek penting yang perlu dilihat dan digali lebih dalam ketika memilih PAUD atau Prasekolah yang tepat bagi anak?

Ahli PAUD yang juga merupakan Pendidik Rumah Main Cikal, Christopora Intan Himawan Putri mengatakan bahwa terdapat 3 aspek yang harus digali lebih dalam saat memilih PAUD untuk anak usia dini.

1. Tujuan pendidikan anak

Menemukan PAUD atau prasekolah yang tepat bagi anak usia dini dapat dilihat dari visi-misi yang dimiliki oleh sekolah.

Intan menuturkan bahwa keselarasan visi dan misi jangka panjang pendidikan anak usia dini dari sisi orang tua dengan sekolah sangat penting untuk optimalisasi tumbuh kembang anak.

“Keluarga adalah komunitas pertama dan utama anak. Pada masa pandemi ini kolaborasi antara sekolah dan juga keluarga menjadi kunci dari kesuksesan proses belajar. Rumah Main Cikal senantiasa melibatkan orang tua dalam proses tumbuh kembang anak,” tutur Intan dalam keterangan tertulis Sekolah Cikal.

Intan menjelaskan bahwa pendidikan anak usia dini perlu berfokus pada pengembangan diri setiap anak sesuai dengan fase tumbuh kembangnya.

“Secara berkala orang tua dan guru akan berdiskusi membahas PCC (Personalized Curriculum Circle) yang merupakan jurnal belajar personal setiap anak sesuai dengan perkembangan maupun kebutuhan anak tersebut. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang dilakukan oleh guru kepada setiap anak,” jelas Intan.

2. Program Belajar

Mengenali PAUD yang tepat bagi anak usia dini dapat dilihat dari program belajarnya.

Menurut Intan, belajar sambil bermain (Play-Based Learning) adalah ciri yang paling unggul di setiap prosesnya.

Orangtua, lanjut dia, juga perlu memahami bagaimana program belajar yang berlangsung saat pandemi baik daring, luring, atau campuran (blended learning).

Menurutnya, anak juga perlu mendapatkan "learning kit" selama proses pembelajaran jarak jauh yang membantu menunjang kegiatan belajar agar semakin menyenangkan dan memastikan bahwa pemenuhan alat belajar anak secara daring dan luring terpenuhi.

3. Bahasa pengantar

Setiap orangtua dengan anak usia dini pasti memiliki preferensi tersendiri dalam penggunaan bahasa bagi anak dalam memilih sekolah PAUD, baik itu Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.

Bagi pendidik yang merupakan lulusan Magister Psikologi Terapan Anak Usia Dini Universitas Indonesia ini, bahasa Indonesia menjadi salah satu sarana untuk mengasah kompetensi berbahasa anak secara utuh.

Sementara, bahasa Inggris sendiri diberikan sebagai sarana untuk meningkatkan kematangan berbahasa anak.

"Kami menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Hal ini membantu proses pemerolehan bahasa secara utuh pada anak. Pengenalan pada Bahasa Inggris melalui instruksi sederhana, lagu dan cerita mulai dilakukan pada jenjang Pre-Kindie di mana keterampilan berbahasa anak sudah semakin matang,” jelasnya.

Tentu, dalam hal ini Intan juga menuturkan bahwa opsi pemilihan bahasa ini dikembalikan kepada orangtua sebagai bahan pertimbangan ketika memilih sekolah PAUD atau Prasekolah untuk anak usia dini.

https://edukasi.kompas.com/read/2022/03/07/150231771/orangtua-ini-3-aspek-penting-memilih-paud-yang-tepat-bagi-anak

Terkini Lainnya

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke