KOMPAS.com - Sesuai data digital yang dihimpun, hingga Februari 2022, Indonesia memiliki populasi sebesar 277,7 juta jiwa dengan pengguna koneksi seluler sebesar 370,1 juta.
Angka ini menunjukkan, kepemilikan koneksi seluler melebihi populasi manusia yang ada sebanyak 133,3 persen. Sebanyak 73,7 persen dari populasi Indonesia sudah mengenal internet.
Angka ini menjadi jumlah yang cukup tinggi bagi negara berkembang sekaligus menandakan Indonesia menuju hal positif dalam transisi ke dunia digital.
Data ini disampaikan pada Virtual Job Fair Webinar Week yang diselenggarakan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) melalui Lembaga Pengembangan Pemelajaran dan Karier (LPPK) Unpar bersama Bank Central Asia (BCA) Digital pada (7/3/2022) silam.
Perkembangan dunia marketing sangat cepat
Acara yang bertajuk "Marketing and Workspace Transformation in The Digital Age" tersebut mengundang Duardi Prihandiko selaku Kepala Komunikasi Pemasaran BCA Digital.
Duardi Prihandiko mengatakan, saat ini segala perubahan berjalan begitu cepat khususnya dunia marketing.
Menurutnya, apa yang sedang dibicarakan saat ini, belum tentu dibicarakan pada tiga bulan kedepan.
"Perkembangannya itu cepat sekali, perubahannya juga cepat banget. Itu serunya dunia marketing sekarang," jelas Ardi seperti dikutip dari laman Unpar, Rabu (9/3/2022).
Pria yang lebih akrap disapa Ardi ini menerangkan, jika dahulu marketing hanya sekadar dunia kreatif. Maka pada saat ini marketing bukan saja kreatif, namun juga tidak lepas dari teknologi.
Berdasarkan Marketing Technology Landscape, Ardi mengatakan terdapat 8.000 perusahaan perangkat lunak dari seluruh dunia yang menawarkan kepada perusahaan-perusahaan untuk membantu dalam pemasaran.
"Solusinya itu ada tentang advertising and promotion. Ada yang tentang content dan experience, ada yang social and relationship, commerce and sales. Kemudian ada data dan management," tuturnya.
Bagaimana beriklan ke target penonton
Dia menambahkan, jika marketing selalu bicara mengenai bagaimana beriklan ke target penonton.
Dimulai dengan tahapan ingin tahu penonton, membuat pembicaraan tentang program, mengkurasi penonton, dan mengolah data perbandingan.
"Paling penting membuat orang in a way aware kemudian curious. Ini apa sih sebenarnya, mau ngapain sih ini," kata Ardi.
Ardi berpesan, untuk dapat bertahan dalam dunia digital. Selalu berpikir sebagai seorang pemula dan tidak perlu menunggu untuk sempurna. Tetapi jalani dan perbaiki hingga menjadi bagus.
"Karena di dunia digital perubahannya cepat. Tidak ada itu yang namanya expert guru. Karena semuanya harus belajar lagi, belajar lagi, belajar lagi," ucapnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/03/09/115219671/mahasiswa-wajib-tahu-pentingnya-digital-marketing-di-masa-kini