KOMPAS.com - Mulia Mudifia Dinata, siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cikalongkulon disebut sebagai wirausaha muda.
Siswi kelas XII ini telah meraup omzet Rp 10-15 juta per bulan melalui usaha busana rajut yang dijalaninya sejak 2018.
Usahanya tersebut semakin berkembang setelah mendapat dukungan program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) dari Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar).
Difia bercerita, wirausaha yang ia lakukan berawal dari kesukaan. Awalnya, ia membeli baju "thrifting" di salah satu marketplace (lokapasar) dan jatuh hati pada model, desain serta motif korean style.
"Akhirnya aku mikir, kalau aku jual yang kayak gini juga bakal laku, deh," tuturnya seperti dilansir dari laman Disdik Jabar, Jumat (11/3/2022).
Berawal dari kesukaan
Berawal dari kesukaan terhadap model baju, anak sulung dari dua bersaudara ini pun mulai membuka usaha sendiri dan menjual satu demi satu knitwear (busana rajut) hingga akhirnya menjadi besar seperti sekarang dengan nama brand "Daisydifs".
"Daisy itu bunga yang aku suka karena cantik dan indah. Apalagi kalau bunganya banyak, kalau difs itu dari nama panggilan aku yang lebih disingkat, dari Difia jadi difs," ucapnya sambil tersenyum.
Siswa kelaihiran Cianjur ini juga mengaku selalu suka melihat orang-orang yang jualan. Hal tersebut yang menginspirasi sekaligus memotivasinya untuk terus mendalami usaha tersebut.
"Aku senang aja liat orang-orang berjualan. Kayak seru, lewatin rintangannya dan enak nikmatin hasilnya," ungkap siswa yang hobi membaca Wattpad ini.
Ia mengatakan, kewirausahaan yang dilakukannya ini sangat didukung oleh sekolah. Melalui program SPW yang digalakkan Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Disdik Jabar, dirinya terbantu dalam proses promosi produk.
"Program SPW itu sangat bagus karena siswa terfasilitasi dan diberikan pembekalan-pembekalan bagaimana berwirausaha yang baik dan benar," ungkap putri pasangan Ibu Tini dan Bapak Mahmudin ini.
Selain itu, Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Kacadisdik) Wilayah VI pun meluncurkan program "Pojok Bestie". Program tersebut bertujuan mempromosikan produk-produk karya siswa secara daring maupun luring dalam rangka mendukung SPW.
Ia pun berbagi tips kepada siswa lain yang ingin mulai berwirausaha, yaitu niat dan kesungguhan.
"Karena, percuma aja kalau berwirausaha tapi leha-leha. Kalau lagi mood jualan ya jualan, kalau enggak mood jualan enggak akan jualan. Jadi, jangan sampai seperti itu, ya," pesannya.
Selain itu, ia pun mengajak untuk tidak mudah menyerah.
Harus ada kesungguhan dan jangan takut memulai bisnis. Karena, semua bisnis enggak ada yang enak, pasti ada naik turunnya dan jangan nyerah ya! Kita semua pasti bisa selagi ada usaha dan doa," ucap siswa kompetensi keahlian otomatisasi dan tata kelola perkantoran tersebut.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Cikalongkulon, Jajat Sudrajat menuturkan, SMKN 1 Cikalongkulon merupakan salah satu wadah mempersiapkan siswa untuk berwirausaha dengan pendampingan dari guru secara kontinu.
"Melalui program SPW, diharapkan akan muncul mutiara-mutiara Start-Up digital yang mampu bersaing di era global saat ini," harapnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/03/11/102647371/cerita-siswi-smk-jadi-wirausaha-muda-raup-omzet-rp-15-juta-per-bulan