KOMPAS.com - Investasi saham di Indonesia naik sebesar 58 persen selama pandemi Covid-19. Namun, peningkatan jumlah investor ini dinilai kurang diiringi dengan edukasi optimal terkait saham syariah terutama di kalangan generasi muda.
Kondisi tersebut mendorong tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan sebuah platform edukasi saham syariah, Arshaka Finance.
Arshaka Finance sendiri merupakan layanan edukasi saham dengan metode pembelajaran e-learning melalui website.
Dengan fitur learning path-nya, seseorang yang ingin belajar berinvestasi dapat mengakses pembelajaran mulai dari ilmu dasar saham hingga dapat melakukan investasi saham sendiri.
Uniknya, selain fitur utama tersebut, Arshaka Finance juga menyediakan layanan bimbingan konseling terutama bagi investor pemula. Hal ini dimaksudkan agar saat membeli atau menjual saham, investor pemula dapat mempertimbangkan dengan baik tanpa mengalami kepanikan.
Terdapat pula layanan berupa jurnal dan perencanaan investasi yang dapat mempermudah investor dalam memonitoring investasinya.
Ketua Tim Arshaka Finance, Fajrur Rido Ataubakumarwa menjelaskan bahwa saat ini sedang marak fenomena pompom, yakni aksi membeli saham tertentu yang dilakukan oleh tokoh terkenal di media sosial.
Hal ini berpengaruh terhadap generasi muda yang menjadi cenderung ikut-ikutan dalam berinvestasi tanpa paham betul risiko dari perusahaan yang dibeli sahamnya.
Selain itu, saat ini penekanan terhadap jenis-jenis saham syariah masih sangat minim. Padahal, beberapa orang menganggap hal tersebut sangat berhubungan dengan halal atau haramnya suatu investasi.
“Itulah yang akhirnya mendorong kami untuk merintis perusahaan edukasi saham yang memberikan keberkahan dan keuntungan bagi investor,” ungkap mahasiswa Departemen Teknik Sistem dan Industri tersebut seperti dilansir dari laman ITS.
Kini, Arshaka Finance juga menjadi perantara antara perusahaan sekuritas dengan calon investor dalam pembuatan rekening dana investor.
“Saat ini kami telah menjalin kerja sama dengan perusahaan Ipot Sekuritas serta perusahaan sekuritas lainnya yang masih dalam konfirmasi,” ungkap Fajrur.
Bekerja sama dengan influencer praktisi saham berpengalaman, Arshaka Finance dapat memudahkan investor dalam membedakan kategori saham syariah dan konvensional.
Kurikulum pembelajarannya pun telah disesuaikan dengan fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Hal ini menjadi keunggulan Arshaka Finance dibanding platform edukasi saham sejenis,” ujar pemuda asal Kediri ini.
Melalui inovasi tersebut, Fajrur bersama lima rekannya yakni Jaka Perwira Ageng, M Aulia Yustisia Anwar, Fia Diyant Amalia, M Abdul Rozzaq Khaidhor, dan Wijaya Sakti M S yang juga merupakan eks Tim Kawal PKM ITS 2018 ini telah berhasil menyumbangkan medali perunggu kategori presentasi dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-34 tahun lalu.
Saat ini Arshaka Finance berfokus untuk mengembangkan pemasaran digital melalui Instagram. Fajrul berharap, kelak Arshaka Finance dapat menghasilkan sejuta investor syariah.
“Harapannya, kami dapat berkontribusi dalam peningkatan iklim investasi syariah di Indonesia,” pungkasnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/03/13/115700971/edukasi-investasi-saham-syariah-mahasiswa-its-hadirkan-arshaka-finance