KOMPAS.com - Indonesia terdiri dari ribuan pulau. Kekayaan alam Indonesia ini memberikan banyak manfaat.
Seperti sumber daya alam yang melimpah hingga keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.
Namun di sisi lain, kondisi ini juga membawa tantangan bagi Indonesia, khususnya di bidang pemetaan wilayah. Dari sinilah, keahlian lulusan Teknik Geomatika menjadi esensial untuk menghadapi tantangan tersebut.
Melansir dari laman resmi program studi Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Teknik Geomatika adalah bidang ilmu modern yang mengintegrasikan pengumpulan, pemodelan, analisis dan manajemen data spasial (berbasis lokasi).
Data spatial didapat melalui pengukuran terestris, laut, wahana angkasa dan sensor-sensor satelit dengan beracuan pada kerangka dasar Geodesi.
Pemetaan kelautan peluang emas lulusan Teknik Geomatika
Dengan luas wilayah wilayah lautan sekitar 325 juta hektar menjadikan pemetaan kelautan Indonesia turut menjadi sebuah perhatian. Pemetaan kelautan sendiri erat kaitannya dengan navigasi, riset, dan upaya menjaga keseimbangan lingkungan.
Seorang surveyor bidang hidrografi Hanna Anie SR Soebari mengungkapkan, fungsi pemetaan kelautan lainnya adalah untuk eksplorasi dan eksploitasi kelautan.
Hal tersebut merupakan kesempatan emas bagi lulusan Teknik Geomatika untuk mengambil peran penting.
Data kelautan yang bisa dilakukan lulusan Teknik Geomatika seperti gelombang tsunami, sirkulasi laut, ataupun potensi energi laut. Semua hal itu menjadi hal yang dikuasai lulusan Teknik Geomatika dalam merancang metode pemodelan.
Sebagai bagian dari lulusan Teknik Geomatika ITS, Hanna optimis akan peluang karier surveyor pada bidang kelautan di masa depan.
Mengenai permasalahan gender dalam peluang karier di dunia internasional, surveyor Gardline Limited ini justru mengaku diuntungkan dengan gendernya sebagai perempuan.
Ia berpendapat, peluang perempuan menjadi surveyor di kancah internasional lebih terbuka karena adanya kampanye kesetaraan gender.
"Tinggal membuktikan kompetensi dan kemampuan kita sebagai surveyor, harus proving," ucap Hanna dalam kuliah tamu bertajuk "Aplikasi Keilmuan Geomatika dalam Ocean Mapping dan Dredging Survey" seperti dikutip dari laman ITS, Selasa (15/3/2022).
Teknik Geomatika ITS terus perbaharui pengetahuan dan teori
Dengan peluang karier yang cemerlang tersebut, Hanna mengapresiasi Departemen Teknik Geomatika ITS yang senantiasa memperbarui pengetahuan dan teori yang diajarkan.
Sehingga mahasiswa bisa mengaplikasikan keilmuannya di lapangan dan siap berkarier di dunia kerja nantinya.
"Peluang tersebut berkaitan dengan keberuntungan yang merupakan pertemuan dari kesiapan dan kesempatan," papar perempuan yang telah menekuni bidang karier sebagai surveyor sejak tahun 2019 ini.
Hanna sangat mendukung mahasiswa yang mengambil peluang tersebut. Baginya, tidak masalah jika memulai karier sebagai surveyor. Karena selangkah demi selangkah dari perusahaan kecil karena apapun peranannya, semua akan berguna bagi perjalanan kariernya.
"Karena semua pengalaman akan mengantarkan kita ke suatu titik kesuksesan," pungkasnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/03/15/182539571/intip-peluang-lulusan-teknik-geomatika-berkarier-di-pemetaan-kelautan