Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Mendisiplinkan Anak Tanpa Kekerasan

KOMPAS.com - Orangtua pasti ingin anak-anaknya menjadi pribadi yang disiplin. Sikap disiplin ini tentu tidak bisa diciptakan secara instan.

Butuh proses agar anak menjadi disiplin tanpa paksaan dari orangtua. Tak jarang saat proses mengajarkan disiplin pada anak, orangtua kurang sabar sehingga melakukan hal negatif. Seperti membentak bahkan melakukan kekerasan pada anak.

Melansir dari laman https://bppauddikmasntt.kemdikbud.go.id, Minggu (20/3/2022), anak didisiplinkan agar bisa berperilaku sesuai aturan yang berlaku dalam masyarakat.

Disiplin pada dasarnya adalah perilaku kebiasaan. Sehingga tanpa disuruh, secara otomatis anak masuk pada pola kebiasaan tertentu. 

Bagaimana cara mendisiplinkan anak?

Terdapat beberapa metode untuk mendisiplinkan anak, diantaranya adalah dengan metode didaktik, yaitu cara mendisiplinkan anak dengan memberikan bahan berbentuk cerita yang dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Sebagai contoh, bercerita sebelum tidur atau dalam perjalanan (rekreasi), bisa secara monolog atau diskusi.

Cerita juga bisa dianimasikan atau dilakoni agar anak bisa menghayatinya dengan baik. Ada dua sasaran penceritaan, yaitu curiosity (penumbuhan rasa ingin tahu dalam diri anak) dan commitment building (pembentukan tekad untuk belajar).

Tips mendisiplinkan anak tanpa kekerasan

Hingga saat ini kasus kekerasan terhadap anak masih terus terjadi. Tindak kekerasan ini bisa terjadi di tengah keluarga maupun saat berada di sekolah. Padahal kedua tempat ini adalah tempat untuk membentuk watak dan karakter anak.

Metode mendisiplinkan anak tanpa kekerasan adalah cara yang positif. Fokusnya pada pemecahan masalah, saling menghormati dengan didasarkan pada prinsip-prinsip perkembangan anak.

Penerapan positive discipline mengajarkan dan menekankan perilaku baik dengan menghilangkan perilaku buruk, tidak menyakiti anak baik lisan maupun fisik. 

Positive discipline bisa diterapkan di rumah dan di sekolah dengan teknik yang berbeda sesuai dengan kondisi. Namun yang perlu ditekankan adalah penerapannya yakni:

1. Membantu anak untuk merasa diterima sebagai seorang manusia.

2. Menghormati anak serta mendorong anak untuk berperilaku baik dengan sayang dan tegas dalam satu waktu.

3. Memotivasi anak untuk menghargai kemampuanya.

Dengan menerapkan positive discipline berarti orangtua mengajarkan anak tentang keterampilan sosial (social skill) yakni dengan saling menghormati, peduli terhadap sesama, kerjasama serta pemecahan masalah.

Mendisiplinkan anak tidak perlu teriakan dan pukulan

Perlu ditekankan, dalam membentuk sikap disiplin, hal yang harus dilakukan orangtua yakni memberikan kasih yang tulus. Terima anak secara realistis dan apa adanya agar terukur dalam mendidik anak dan melandaskanya pada kepentingan anak sekarang dan nanti.

Orangtua juga perlu memberikan kompromi. Misalnya ketika anak demam, dia tidak perlu mandi seperti biasanya.

Sebenarnya mendisiplinkan anak tidak membutuhkan teriakan apalagi pukulan. Hal justru membuat orangtua frustasi dan sama sekali tidak ada manfaatnya. Baik untuk anak-anak maupun orangtua.

Dengan terikan dan pukulan sama sekali tidak membantu anak untuk bagimana belajar berperilaku yang baik. Hal ini justru hanya mengajarkan anak untuk menjadi pelaku kekerasan pada generasi berikutnya.

Semua pembelajaran kedisiplinan pada anak bisa dengan mudah diterapkan di rumah maupun disekolah. Anak jadi disiplin tanpa perlu menerima hukuman fisik.

https://edukasi.kompas.com/read/2022/03/20/121042071/tips-mendisiplinkan-anak-tanpa-kekerasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke