KOMPAS.com - Penyanyi Tulus, baru saja mengeluarkan album baru bertajuk “Manusia” di bulan Maret 2022.
Salah satu lagunya, "Hati-Hati di Jalan" berhasil meraih banyak perhatian dan pendengar musik Indonesia.
Lagu ini pun sukses menduduki trending nomor 1 di Youtube untuk kategori musik dan mendapatkan puluhan juta penonton.
Berkisah tentang cerita cinta antara dua orang yang saling memiliki kecocokan sifat, kesamaan latar belakang, juga tujuan yang sama.
Meskipun begitu, hal tersebut tak serta-merta meniadakan permasalahan dalam menjalin hubungan asmara mereka hingga berakhir dengan perpisahan.
Lirik lagunya yang sangat relate dan mengena dengan kehidupan di dunia nyata, membuat banyak penikmatnya terus memutar ulang lagu ini.
Beberapa lagu Tulus lainnya, juga diminati banyak orang. Tak cuma Tulus, penyanyi atau musisi lain yang lagunya mengandung kegalauan juga diminati banyak orang.
Bahkan, beberapa musisi indie yang lagunya juga mengandung kegalauan diminati banyak orang.
Kebanyakan, penikmat lagu Tulus dan musisi lainnya tak cuma menikmati alunan nada. Namun juga lirik yang rapi dan menyentuh kegalauan lah yang dicari banyak pendengar musik.
Tetapi, mengapa banyak orang menyukai lagu yang mendukung kegalauan?
Dosen Program Studi (Prodi) Psikologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Laelatus Syifa, memiliki jawabannya.
Ia mengatakan, jika seseorang menyukai lagu galau bukan berarti orang tersebut sedang merasakan sedih.
Karena ada juga yang memiliki suasana hati baik-baik saja tetapi tetap menikmati musik galau.
“Musik galau akan memiliki makna dan fungsi yang berbeda pada orang yang berbeda. Juga di suasana yang berbeda pula,” ungkap Laelatus dilansir dari laman UNS.
Terkadang musik galau dapat membantu individu menembus perasaan mati rasa dan memunculkan emosi yang kuat.
“Sehingga memicu individu untuk berpikir reflektif tanpa adanya peristiwa negatif yang melatarbelakangi,” ujar Laelatus.
Ia menambahkan musik galau dapat menjadi wadah untuk mengeskpresikan emosi yang ada dalam diri.
Mendengarkan lagu galau bisa membangkitkan respon emosional. Musik galau menjadi media untuk katarsis karena mewakili apa yang kita rasakan.
“Mendengarkan musik galau seseorang bisa mengakses emosi mereka yang terasa sulit dan menyakitkan,” lanjut Laelatus.
Musik galau adalah pilihan terbaik untuk mengekspresikan perasaan emosional yang muncul.
“Karena ketika kita menghindari emosi yang muncul, tak akan membuat kita tenang. Justru bisa membuat jauh dengan diri sendiri, hingga akhirnya memunculkan perasaan semakin tidak nyaman. Dengan demikian, manusia membutuhkan cara untuk mengatasinya, salah satunya dengan mendengarkan musik galau,” pungkas Laelatus.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/03/28/075700971/mengapa-lagu-galau-disukai-banyak-orang-ini-kata-psikolog-uns