Ahli Gizi UGM: Pilihan Makanan Sahur agar Tak Mudah Lapar dan Lemas

KOMPAS.com - Rasa lapar dan tubuh lemas saat menjalankan puasa Ramadan bisa terjadi meski sudah makan dan minum saat sahur.

Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), Aviria Ermamilia membagikan sejumlah tips memilih makan sahur yang tepat agar tubuh tidak merasa lemas dan lapar selama istirahat.

Dosen Departemen Gizi dan Kesehatan FKKMK UGM ini menyarankan memilih makanan yang lambat dicerna saat sahur.

Pilihannya makanan yang lambat dicerna antara lain karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum, dan oat.

“Karbohidrat kompleks memerlukan waktu yang lama untuk dipahami sehingga membantu menjaga rasa puas lebih lama saat istirahat,” terangnya seperti dilansir dari laman UGM.

Selain karbohidrat kompleks, ia menyarankan untuk tidak lupa mengonsumsi protein seperti kacang-kacangan, daging, dan ikan.

Lalu, konsumsi juga makanan kaya serat dari sayur dan buah-buahan serta konsumsi air putih dalam jumlah cukup.

Makanan berserat, terang Aviria, memiliki manfaat yang baik bagi tubuh terutama untuk kebugaran karena menahan udara dan memberikan rasa kenyang.

Sementara itu, saat sahur upayakan untuk membatasi makanan yang tinggi garam dan makanan awetan. Sebab, makanan dengan kandungan garam yang tinggi bisa meningkatkan intensitas rasa.

"Hindari makanan tinggi natrium/garam dan awetan makanan asupan garam yang terlalu tinggi menjadikan tubuh menarik cairan dari sel dan ini akan menyebabkan dehidrasi," lanjutnya.

Ia juga menyarankan untuk menghindari minuman dengan efek diuretik atau memicu buang air kecil seperti teh, kopi, dan minuman bersoda saat sahur. Dengan begitu, diharapkan dapat terhindar dari dehidrasi saat beraktivitas.