KOMPAS.com - Bagaimana cara kerja otak saat seseorang menghadapi kematian? Apakah mati otak atau otak tetap bekerja hingga detak jantung melemah? Topik mengenai kematian, kerap menjadi topik yang membuat siapapun bisa penasaran.
Kurnia Kusumastuti, yang merupakan spesialis neurologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) menjelaskan, hasil alat EEG saat merekam otak seseorang yang sedang dijemput kematian.
Penjelasan Kurnia Kusumastuti tersebut menjadi topik pertama yang diminati pembaca kanal edukasi.kompas.com.
Topik trending kedua, mengenai informasi lowongan kerja. Ada satu perusahaan besar di Indonesia yang membuka lowongan kerja untuk lulusan SMK dan S1.
Kemudian, berita edukasi.kompas.com yang paling banyak dibaca pada urutan ketiga ialah beasiswa dari Kemendikbud Ristek bagi guru PAUD dan SD.
Beasiswa ini merupakan Program beasiswa Microcredential (Pendidikan non-gelar) bagi para guru untuk bisa mengikuti program dari Monas University.
Program ini merupakan program kerja sama Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Ketiga berita di atas, menjadi topik terpopuler di awal minggu ini, sejak Senin (4/4/2022) hingga Rabu (6/4/2022). Simak rangkumannya:
1. Begini Aktivitas Otak Saat Menjelang Kematian
Kurnia Kusumastuti, yang merupakan spesialis neurologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) menjelaskan proses otak menjelang kematian.
Caranya, dengan menggunakan alat EEG. Selama alat ini digunakan, akan muncul gelombang otak dan amplitudo serta aktivitas ritmis.
Misalnya, pada penderita epilepsi gambaran gelombang yang lambat, amplitudo yang terus menerus rendah, dan aktivitas ritmis yang berulang-ulang dalam periode waktu yang sama.
Sedangkan pada otak orang sehat akan meninggal dengan tidak adanya aktivitas ritmis, dan amplitudonya yang berangsur angsur rendah.
Selain menggunakan alat EEG, aktivitas otak manusia menjelang kematian juga dapat diketahui melalui pola napas dan ukuran pupil mata.
Seperti apa ciri-cirinya? Jawaban ini, bisa didapatkan saat mengklik laman berikut ini.
2. Indofood Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMK dan S1, Yuk Daftar
Bagi lulusan SMK dan S1 yang sedang mencari kerja, PT Indofood Sukses Makmur Tbk atau Indofood membuka lowongan kerja.
Indofood membuka lowongan kerja bagi lulusan SMK dan S1 dari banyak jurusan. Indofood merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta.
Merangkum laman resmi karir Indofood, ada 3 lowongan tersedia bagi lulusan SMK dan S1.
Salah satunya, ada kesempatan magang bagi siswa SMK. Rincian persyaratan dan batas waktu pendaftaran telah dirilis oleh pidak Infofood. Apa saja rinciannya? Cek dulu link artikel yang satu ini.
3. Kemendikbud Buka Beasiswa 2022 bagi Guru PAUD dan SD, Segera Daftar
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) membuka peluang bagi guru jenjang PAUD dan SD untuk mengikuti program beasiswa Microcredential (Pendidikan non gelar) Numeracy Professional Learning Program, Monash University, Monash, Australia.
Pendidikan yang akan diselenggarakan secara daring ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi numerasi para guru PAUD dan SD.
"Tahukah #SahabatGuruDikdas? Dengan mengikuti program ini, artinya #SahabatGuruDikdas berkesempatan untuk belajar di Universitas terbaik nomor 58 di dunia. Keren, bukan? Program ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2022," tulis akun guru.dikdas.kemdikbud.
Pembekalan selama 1 hari berupa pengenalan dasar mengenai numerasi, Perdirjen Kerangka Kompetensi Numerasi, AKM Numerasi, Penelitian Tindakan Kelas.
Training numerasi selama 5 hari bagi guru PAUD dan SD dari pakar Numeracy
Professional Learning Program, Monash Universi
Dilansir dari laman ringkas.kemdikbud.go.id,
Program ini akan dilaksanakan secara daring. Pendaftaran dibuka dari 21 Maret hingga 30 April 2022.
Lalu, apa saja persyaratan untuk mendapatkan beasiswa ini? Coba klik dulu laman berikut ini untuk persyaratan lengkapnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/04/07/143832671/populer-edukasi-aktivitas-otak-menjelang-kematian-indofood-buka-lowongan