KOMPAS.com - Selalu ada cerita unik dan inspiratif setelah pengumuman hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Penerimaan mahasiswa baru melalui jalur undangan ini tentu menyaring calon mahasiswa baru dengan segudang prestasi.
Bahkan banyak siswa yang diterima di suatu perguruan tinggi negeri melalui jalur SNMPTN di usia yang sangat belia.
Dalam pelaksanaan SNMPTN 2022, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menerima calon mahasiswa baru sebanyak 2.857 peserta.
Tiga mahasiswa Unesa termuda berusia 16 tahun
Dari jumlah itu, ada tiga peserta yang lolos SNMPTN 2022 di Unesa pada usia masih sangat muda.
Mereka adalah Vinza Ameliana Putri, mahasiswa baru di prodi S1 Manajemen, Akbar Wildhanata di prodi S1 Teknik Elektro, dan Prisilia Joyceline Atmojo di prodi S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran.
Menariknya, ketiganya lahir di bulan dan tahun yang sama yakni November 2005.
Vinza Ameliana Putri merupakan lulusan MAN Bangkalan kelahiran 8 November 2005. Usianya sekitar 16 tahun 7 bulan. Di usianya saat ini, Ameliana berhasil diterima di prodi S1 Manajemen Unesa sesuai harapannya.
Ameliana Putri mengatakan, Unesa merupakan salah satu kampus impiannya sejak dulu. Menurutnya, Unesa memiliki akreditasi unggul, termasuk prodi yang dipilihnya yakni S1 Manajemen sudah terakreditasi A.
Selalu ikut program akselerasi
Selain itu, kampus dengan motto ‘Growing with Character’ itu juga memiliki sejumlah prodi yang sudah mengantongi akreditasi internasional.
"Dengan sumber daya manusia, sarana prasarananya, termasuk prestasi-prestasinya, saya yakin Unesa merupakan wadah yang tepat untuk belajar, menimba ilmu pengetahuan dan mengembangkan diri," terang Ameliana seperti dikutip dari laman Unesa, Selasa (12/4/2022).
Bisa kuliah di usia muda memang membutuhkan proses panjang dan tidak mudah. Ameliana Putri mengikuti selalu program akselerasi.
Saat menempuh MTSN 3 Pamekasan dia berhasil menyelesaikan dalam waktu 2 tahun dan menyelesaikan pendidikan menengah atas di MAN Bangkalan selama 2 tahun juga.
Sehingga otomatis Ameliana hanya menempuh pendidikan menengah pertama dan menengah atas selama 4 tahun saja. Tidak heran, jika Ameliana bisa melangkah lebih cepat dibandingkan teman sebayanya.
"Alhamdulillah buat saya karena jadi salah satu yang termuda. Namun, ini baru awal, perjalanan saya masih panjang," tandasnya.
Dia menekankan, tentu saja akan belajar yang maksimal sehingga bisa meraih prestasi baik di dalam maupun di luar kampus untuk membanggakan almamater dan keluarga.
Ikut program akselerasi harus lebih rajin belajar
Hal serupa diungkapkan Akbar Wildhanata. Remaja kelahiran, 24 November 2005 itu juga mengikuti program akselerasi sehingga berhasil menjadi mahasiswa di usia yang sabfat muda. Dia tak menampik kelas akselerasi menuntutnya belajar lebih rajin dari biasanya.
Selain itu, juga harus pandai manajemen waktu sehingga belajar tidak hanya banyak, tetapi juga efektif.
"Mungkin teman-teman akselerasi lainnya juga sama. Kalau saya harus cari waktu belajar yang pas. Sehingga meski belajar banyak, tetap efektif," ungkap Akbar.
Akbar memilih Unesa sebagai perguruan tinggi untuk melanjutkan pendidikan selain karena alasan lokasi yang dekat dengan rumahnya. Selain itu dia memilih Unesa karena merupakan salah satu perguruan tinggi negeri dengan reputasi bagus.
"Unesa juga memiliki prodi Teknik Elektro yang menjadi tujuan saya dan alhamdulillah saya diterima melalui jalur SNMPTN 2022," imbuh Akbar.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/04/12/060700271/cerita-3-mahasiswa-termuda-unesa-lolos-snmptn-2022-di-usia-16-tahun