KOMPAS.com - Ketika sudah memasuki semester akhir atau atas, mahasiswa sering dilanda stres. Apalagi yang sudah menyelesaikan tugas akhir atau skripsi.
Karena itu, dibutuhkan upaya agar mahasiswa tetap semangat hingga lulus kuliah. Terkait hal itu, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara Kita Talk episode 48 dengan mengusung tema “Melawan Stres di Semester Atas”.
Adapun narasumbernya adalah Risdatul Rahmah dan Hindriyati Muhamat yang keduanya merupakan mahasiswa dari Program Studi Psikologi UAD Angkatan 2017.
Melansir laman UAD, Selasa (12/4/2022), Hindri memaparkan bahwa hal yang dilakukan mahasiswa di semester akhir biasanya akan lebih fokus untuk menyelesaikan tugas akhir yaitu skripsi.
"Pada masa ini waktu luang lebih banyak karena jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) sudah berkurang. Sehingga kesempatan ini biasanya saya manfaatkan untuk mencari referensi tugas akhir dan mencari lowongan magang maupun pekerjaan," ujarnya.
Tips mengatasi stres
Hindri mengatakan, stres adalah adanya suatu tekanan yang didapatkan dari luar sehingga berisiko terhadap mental dan fisik.
Keadaan semacam ini akan berdampak pada stres yang membuat diri tidak bersemangat, pola hidup terganggu, dan kurangnya motivasi diri.
Biasanya kekhawatiran yang muncul di semester akhir adalah saat sidang skripsi, karena tanpa disadari saat menghadap dosen penguji ada suatu hal yang membuat lupa karena terlalu panik atau cemas.
Atau saat menentukan rencana ke depan yang akan dilakukan nantinya. Selain mengerjakan skripsi, ia juga mengikuti latihan silat secara rutin.
"Bagi saya, melakukan hal yang kita sukai menjadi obat yang ampuh saat jenuh menyelesaikan skripsi. Namun, perlu diingat kita harus bisa membagi waktu antara keduanya," terangnya.
Ia berpesan pada mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir atau skripsi, maka agar semangat tetap nikmati prosesnya, percaya pada diri sendiri, dan terima diri sendiri apa adanya.
"Masalah sebesar apa pun yang diberikan, yakinlah kita mampu mengatasinya, ubah pandangan kita tentang stres, karena stres bukan sebuah ancaman tetapi peluang dan motivasi untuk terus berkembang," jelas Hindri.
Sementara menurut Risda, jika membahas mahasiswa di semester akhir, tentunya kita akan membahas mahasiswa yang sudah berada di ujung perkuliahan.
Maka, fokusnya lebih kepada bagaimana bisa menyelesaikan skripsi dan cara agar dapat lulus tepat waktu. Munculnya pertanyaan-pertanyaan kapan akan lulus yang datang dari keluarga maupun dari orang-orang sekitar membuat diri makin tertekan. Tentu hal ini sangat berpengaruh terhadap psikis.
Dalam psikolog, ada beberapa faktor yang bisa membuat mahasiswa menjadi stres saat memasuki semester atas. Antara lain:
"Jangan dianggap stres selalu memberi dampak buruk. Ada sisi lain yang dapat diambil, yaitu mendorong diri untuk lebih fokus kepada tujuan. Karena dengan begitu, diri dipaksa untuk segera menyelesaikan tujuan dan hal yang ingin dicapai," tegas Risda.
Ternyata, keduanya mengaku sangat bersyukur dapat diterima sebagai mahasiswa Psikologi UAD. Karena pada saat belajar psikologi keduanya:
https://edukasi.kompas.com/read/2022/04/14/143732271/mahasiswa-uad-bagikan-tips-melawan-stres-berat-di-semester-akhir