KOMPAS.com - Momentum lebaran menjadi salah satu momen yang selalu disambut suka cita oleh kebanyakan masyarakat, khususnya umat muslim.
Untuk itu, banyak masyarakat membelanjakan beberapa barang saat hari raya. Salah satunya, membelanjakan beberapa barang menggunakan Tunjangan Hari Raya (THR).
THR diberikan kepada mereka yang bekerja di sebuah perusahaan atau Instansi tertentu. Sehingga penting bagi penerima THR untuk dapat mengelolanya dengan baik sehingga tidak terjadi sikap boros.
Meski ibaratnya THR sebagai uang bonus karena diterima di luar gaji bulanan, kadangkala beberapa orang mengunakannya untuk berbagai macam keperluan tanpa adanya suatu kontrol.
Dosen Ekonomi UM Surabaya, Fatkhur Huda membagikan beberapa tips cerdas mengelola dana THR agar tidak lenyap saat menyambut lebaran.
“Pertama yang harus dilakukan adalah membuat pos keuangan, perlu adanya rincian terkait dengan kebutuhan yang akan dialokasikan dalam menyambut hari lebaran,” tutur Fatkur dilansir dari laman UM Surabaya.
Menurut Fatkhur, dalam mengalokasikan kebutuhan lebaran seseorang harus tetap membedakan antara THR dan gaji bulanan.
Karena alokasi gaji bulanan tetap untuk memenuhi kebutuhan bulanan sebagaimana yang telah anda rencanakan di setiap bulan.
Sedangkan pos kebutuhan THR dapat dialokasikan untuk kebutuhan membayar zakat, baik zakat fitrah maupun zakat penghasilan, fidiyah maupun sedekah, kebutuhan mudik, perlengkapan makanan sajian saat lebaran dan perlengkapan busana atau ibadah.
“Kedua atur prioritas, dalam mengatur kebutuhan perlu adanya prioritas yang direncanakan mulai dari kebutuhan yang sifatnya wajib, butuh atau ingin. Upaya mengatur prioritas ini dimaksudkan agar dalam mengalokasikan kebutuhan dapat menyesuaikan nominal THR yang diterima,” imbuhnya lagi.
Tips selanjutnya adalah bayar tagihan. Jika saat ini seseorang memiliki hutang, maka dana THR sangat tepat digunakan untuk mengurangi beban tanggung jawab finansial.
Sebab, dengan cara ini maka seseorang akan merasa lebih tenang dan nyaman seusai lebaran dengan berkurangnya jumlah utang yang dimiliki.
“Alokasikan THR ke dalam investasi atau tabungan. Artinya sisihkan 10-20 persen dari THR sebagai dana cadangan untuk kebutuhan masa depan dalam bentuk investasi maupun tabungan yang dapat dimanfaatkan di kemudian hari,” jelasnya.
Lebih lanjut lagi, adalah sisihkan untuk dana darurat. Saat menerima THR adalah momentum yang pas untuk menyisihkan dana darurat sebagai persiapan apabila terjadi sesuatu yang tak terduga.
“Karena kita tidak dapat memperkirakan apa yang akan terjadi di kemudian hari sehingga membutuhkan alokasi dana khusus untuk menyelesaikanya,” pungkasnya.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/04/22/093700971/biar-thr-tidak-cepat-habis-dosen-um-surabaya-beri-tips-ini