Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cabai Punya Potensi Antibakteri, Ini Penjelasan Ners Unair

KOMPAS.com - Pernahkah kamu membeli makanan dan minuman di pinggir jalan atau di tempat yang tidak higienis?

Jika iya, maka kamu harus hati-hati terhadap kemungkinan terpaparnya makanan, minuman, dan sikat gigi tersebut tersebut oleh bakteri.

Bakteri, merupakan sumber kontaminan penyebab sakit perut, sakit gigi, dan penyakit lainnya.

Dilansir dari laman ners Universitas Airlangga (Unair) ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa makanan dan minuman yang dijual di tempat yang tidak higienis dan sikat gigi yang tergeletak sembarangan rawan untuk terkontaminasi.

Salah satu bakteri kontaminan, yaitu bakteri Staphylococcus aureus atau biasa disebut dengan bakteri aureus.

Proses kontaminasi bakteri ini pada makanan, minuman, dan sikat gigi dapat berupa pencemaran melalui udara yang lazimnya disebut dengan pencemaran melaui airborne.

Sebetulnya, untuk menghilangkan bakteri bisa melalui penggunaan antibiotik.

Saat ini, penggunaan antibiotik telah banyak menyebabkan resistensi dimana resistensi bersifat merugikan bagi tindakan pengobatan dan profilaksis di dunia kedokteran.

Antibiotik pertama yang digunakan untuk mengobati masalah Staphylococcus aureus adalah penisilin yang kemudian kebal dan digantikan dengan Metisilin.

Peggunaan Metisilin pun saat ini telah menjadi kebal dan tidak dapat digunakan untuk mengatasi Staphylococcus aureus.

Umumnya bakteri ini bergerombol dalam bentuk koloni namun pada beberapa keadaan yang mendesak bakteri ini dapat pula tumbuh dalam bentukan film sehingga lebih resisten terhadap produk antibiotik yang ada saat ini.

Bahkan bentukan film ini diyakini lebih susah untuk ditaklukkan oleh antibiotik.

Tetapi, ada satu tumbuhan yang berpotensi mengatasi bakteri ini. Tumbuhan ini, bahkan ada di dapur rumah tangga dan umum dikonsumsi banyak masyarakat.

Pernahkah kamu memakan cabai? bumbu dapur inilah yang berpotensi mengatasi penyebaran bakteri.

Sensasi kepedasan cabai merupakan salah satu obat herbal alami yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.

Kuman aureus yang kebal terhadap antibiotik, melalui penelitian ini dapat diatasi melalui penggunaan material bahan alami yang dapat dengan mudah ditemui.

Substansi tersebut adalah cabai, dimana cabai bersifat sebagai antibakteri terhadap aureus namun penelitian ini masih bersifat laboratorium atau masih penelitian awal.

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan ekstraksi atau cabai yang sebelumnya telah diproses secara kimiawi terlebih dahulu.

Kemudian dilakukan pengenceran konsentrasi dan setelah itu dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap kuman koloni Staphylococcus aureus dan juga terhadap bentukan film yang dihasilkan oleh kuman tersebut.

Memang tidak mudah untuk melakukan penelitian dalam bentuk film dan koloni, karena terdapat beberapa keadaan yang mutlak harus dilakukan.

Selain dari bakteri, untuk memperoleh ekstrak cabai tersebut juga tidak mudah apalagi cabai yang dipilih harus merupakan cabai yang berkualitas dan penanganannya harus dalam bentuk yang higienis.

Kabar gembira ini diharapkan dapat menjadi salah satu jalan keluar untuk mengatasi bentuk resistensi/kebal antibiotik terhadap kuman Staphylococcus aureus.

Namun hal ini masih belum dilakukan produksi secara massal karena belum memenuhi beberapa tahap uji lainnya.

Jika seandainya sudah dilakukan produksi massal, penggunaannya pun harus sesuai dengan indikasi.

Karena jika tidak, maka akan terdapat kemungkinan untuk bakteri ini dapat kebal dengan penggunaan cabai sebagai salah satu bahan pengobatan berbasis herbal.

https://edukasi.kompas.com/read/2022/05/09/104840971/cabai-punya-potensi-antibakteri-ini-penjelasan-ners-unair

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke