Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inovasi Sabun Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Juarai Kompetisi Se-Asia Tenggara

KOMPAS.com - Ragam inovasi dan prestasi terus dihadirkan mahasiswa Indonesia di tengah sejumlah keterbatasan akibat pandemi Covid-19.

Kali ini, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) berhasil menciptakan inovasi yang membawa mereka menjadi juara di kompetisi se-Asia Tenggara.

Sabun cair ramah lingkungan mengatarkan Cyntia Tan (Teknik Industri, 2019), Angelique Lim (Teknik Kimia, 2019), dan Crescencia Melissa (Teknik Kimia, 2019) meraih juara kedua dalam kompetisi Kasus Bisnis Indonesia Chemical Engineering Challange (IChEC) 2022.

Ketiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Tim Meliora itu mengembangkan inovasi sabun cair ramah lingkungan dengan bahan dasar dari minyak kelapa.

Berdasarkan penelitian, penjualan produk perlengkapan mandi selama pandemi meningkat dengan pesat. Namun, siklus hidup linier produk memiliki efek merugikan terhadap lingkungan.

Sabun mandi cair menghasilkan pendapatan tertinggi pada industri perawatan tubuh. Namun, kebanyakan sabun mandi cair di pasaran diformulasikan dengan bahan yang mudah mengiritasi kulit dan merusak lingkungan.

Tim Meliora ikut ambil bagian pada kategori Kasus Bisnis, dengan mengusulkan produk yang dapat membantu perusahaan yang mereka pilih, untuk mengembangkan produk dan memasuki pangsa pasar untuk produk tertentu.

“Tim kami memilih salah satu brand di bawah PT Paragon, yakni Wardah. Wardah dikenal sebagai brand kecantikan yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Produk yang kami pilih untuk dipasarkan dibawah Wardah adalah produk sabun mandi cair. Kami mengusulkan produk Coco Go! Produk ini merupakan sabun cair ramah lingkungan berbahan dasar minyak kelapa,” kata Crescencia, ketua tim Meliora, seperti dirangkum dari laman UI.

“Formula sabun mandi yang diproduksi oleh industri kecantikan pada umumnya menimbulkan dampak bagi lingkungan dan kesehatan. Sebut saja, kandungan Sodium Laureth Sulfate sebagai Surfactant yang dapat mengiritasi kulit sensitif dan menurunkan 40 persen kandungan oksigen apabila limbah produk itu masuk ke dalam air. Oleh karena itu, kami membawa sebuah solusi untuk mengatasi masalah yang timbul dalam pembuatan sabun mandi tersebut. Kami mengganti penggunaan Surfactant tersebut dengan minyak kelapa. Penggantian bahan baku ini dapat mengurangi pencemaran lingkungan dari pembuatan sabun mandi,” ungkap Cyntia menjelaskan terkait keunggulan produk Coco Go!.

Surfactants berbahan dasar minyak kelapa lebih ekonomis dibandingkan dengan produk yang biasa digunakan. Penggunaan minyak kelapa dapat mengurangi 87 persen ongkos produksi.
Selain itu, pengembangan sabun mandi cair yang berkelanjutan ini adalah kunci dari ekonomi sirkular PT Paragon.

Tak hanya dari bahan dasar yang lebih ramah lingkungan, Tim Meliora juga menggunakan kemasan ramah lingkungan untuk produk Coco Go!

“Kami menggunakan kemasan yang dibuat dari daur ulang polyethylene terephthalate (rPET). rPET dari hasil daur ulang ini menimbulkan jejak karbon yang lebih rendah dari PET pada umumnya. Jadi, produk Coco Go! yang kami hasilkan benar-benar berprinsip ramah lingkungan, mulai dari bahan hingga pengemasan,” kata Angelique.

Sebagai informasi IchEC 2022 merupakan kompetisi tingkat Asia Tenggara yang memiliki empat jenis perlombaan, yakni kompetisi plant desgin, pemecahan masalah, kasus bisnis, dan esai.

Terdapat 204 tim dari 48 kampus di lima negara Asia Tenggara yang berpartisipasi dalam kompetisi ini.

Kompetisi yang berlangsung pada 1 November 2021— 5 Maret 2022 lalu diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (Himatek) Institut Teknologi Bandung (ITB).

https://edukasi.kompas.com/read/2022/05/12/160957271/inovasi-sabun-ramah-lingkungan-mahasiswa-ui-juarai-kompetisi-se-asia

Terkini Lainnya

2 Alumni SMA Taruna Nusantara Jadi Dirut BUMN Garuda dan Pertamina

2 Alumni SMA Taruna Nusantara Jadi Dirut BUMN Garuda dan Pertamina

Edu
Sosok Dirut Pertamina Simon Aloysius, Lulusan SMA Taruna Nusantara dan ITB

Sosok Dirut Pertamina Simon Aloysius, Lulusan SMA Taruna Nusantara dan ITB

Edu
Bakal Ada Polisi Mengajar atau Relawan Mengajar, Ini Kata Mendikdasmen

Bakal Ada Polisi Mengajar atau Relawan Mengajar, Ini Kata Mendikdasmen

Edu
Mendikdasmen Sebut Program Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter

Mendikdasmen Sebut Program Makan Bergizi Gratis Bagian dari Pendidikan Karakter

Edu
Dulu Pilot Kini Dirut Garuda, Sosok Wamildan Tsani Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Dulu Pilot Kini Dirut Garuda, Sosok Wamildan Tsani Lulusan SMA Taruna Nusantara dan AAU

Edu
Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Cerita Novika, Alumnus UGM Jadi Penyuluh Pertanian di Daerah 3T

Edu
Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Kisah Pak Theo, Guru yang Mengajar Anak Suku Moskona di Teluk Bintuni, Papua Barat

Edu
Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus  dan AAU

Profil Wamildan Tsani Panjaitan, Dirut Baru Garuda yang Lulusan Tanus dan AAU

Edu
BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke