KOMPAS.com - Anak-anak punya karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda. Tentu hal ini membuat guru dan orangtua harus peka jika para siswa tidak paham pelajaran atau siswa yang belum paham pelajaran.
Hal ini sangat penting untuk mendapatkan solusi agar siswa mudah memahami setiap pelajaran.
Saat di sekolah, pastinya guru sudah berusaha dengan maksimal untuk memberikan pemahaman kepada seluruh siswa selama proses pembelajaran.
Namun terkadang hal tersebut belum cukup membuat seluruh siswa mengerti materi pelajaran.
Hal ini bisa saja terjadi karena ada beberapa siswa yang membutuhkan perhatian lebih untuk mencerna atau memahami pelajaran tersebut. Tidak mengherankan jika keberhasilan proses transfer pengetahuan kepada siswa memiliki persentase kurang dari 100 persen atau bahkan di bawah 50 persen
Rupanya hal ini bukanlah masalah baru dan banyak dialami oleh guru-guru atau orangtua di Indonesia.
Lalu, apa yang harus dilakukan?
Dilansir dari laman Akupintar, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara mengenali gejala-gejala anak yang berkesulitan belajar seperti berikut ini.
Ciri-ciri anak-anak tidak paham pelajaran
Kenali tanda-tanda siswa masih belum memahami pelajaran, seperti berikut ini:
1. Tidak konsentrasi
Anak kurang paham pelajaran atau sudah paham pelajaran ketika proses kegiatan belajar mengajar berlangsung akan terlihat dari apakah mereka mendengarkan dan memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh Guru atau orangtua.
Jika anak-anak atau siswa ada yang memiliki tatapan mata kosong atau seperti memikirkan sesuatu, dapat diartikan bahwa mereka sedang tidak konsentrasi.
Siswa yang tidak konsentrasi atau mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi selama proses pembelajaran berlangsung salah satunya disebabkan siswa tidak memahami pelajaran karena mereka merasa cara mengajar pengajarnya yang membosankan atau mereka sedang menghadapi banyak masalah.
Siswa yang merasa tidak mengerti dan tidak segera mendapatkan solusi akan mudah sekali terdistraksi sehingga sulit untuk kembali berkonsentrasi pada pelajaran.
2. Mengalami penurunan nilai
Siswa tidak memahami materi pembelajaran tentu saja secara otomatis akan mengalami penurunan nilai.
Nilai siswa baik dalam raport ataupun penilaian harian merupakan salah satu cara mengetahui perkembangan pengetahuan siswa di sekolah. Jika ada siswa yang mengalami penurunan nilai atau bahkan selalu mendapatkan nilai yang rendah, maka hal tersebut merupakan alarm bagi pengajarnya untuk segera bertindak.
Komunikasi adalah kunci, jadi perhatikan hal ini karena sangat membantu untuk mendapatkan jalan keluar dari masalah mengapa siswa tidak memahami pelajaran.
Mungkin, apakah cara mengajar tidak sesuai, atau apakah guru membutuhkan media pembelajaran supaya siswa lebih mudah memahami pelajaran.
3. Merasa tidak percaya diri
Cara mengukur pemahaman siswa terkait materi yang telah diajarkan dapat dilakukan dengan memberikan post test atau tanya jawab secara lisan setelah materi diberikan.
Gerak-gerik anak-anak dapat terlihat dari saat mengerjakan tes atau dari intonasi saat memberikan jawaban pada pertanyaan.
Siswa yang kurang paham cenderung akan merasa kurang percaya diri dan takut salah. Oleh karena itu, berikan rasa aman pada siswa saat belajar sehingga mereka tidak takut bertanya jika mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran.
4. Terlihat cemas dan takut
Contoh siswa yang tidak paham adalah selalu salah saat menjawab pertanyaan. Hal ini tanpa disadari oleh siswa dapat menimbulkan rasa cemas dan takut kalau-kalau akan ditunjuk untuk menjawab pertanyaan.
Tidak jarang siswa akan merasa cemas dan takut secara berlebihan dalam memahami materi pelajaran. Pekalah terhadap hal ini dan berusaha untuk memberikan perhatian lebih kepada siswa yang seperti ini.
Sebuah perhatian akan dapat menumbuhkan rasa kuat pada diri siswa. Harapannya, siswa tidak lagi merasa cemas dan takut saat menjalani kegiatan pembelajaran dan berani bertanya atau mengungkapkan pendapatnya saat pembelajaran berlangsung.
5. Kurang aktif di kelas
Hal yang dapat menyebabkan siswa tidak paham adalah adanya gangguan belajar. Gangguan belajar dapat berasal dari dalam diri siswa sendiri atau dari luar seperti suasana kelas.
Siswa yang sudah memahami pelajaran biasanya dapat menanggulangi gangguan-gangguan belajar yang mungkin terjadi di lingkungan sekolah dan aktif terlibat dalam proses belajar mengajar.
Siswa tersebut akan lebih tertantang dan memiliki daya tarik terhadap pelajaran bila materi yang dipelajarinya tersebut dapat dipahami dan dikuasai dengan baik.
Sebaliknya, jika siswa mengalami kesulitan memahami materi pelajaran, maka akan tampak sikap yang pasif dari diri mereka. Siswa hanya duduk dan melihat temannya. Tidak jarang ketika ditunjuk, mereka hanya menggeleng-gelengkan kepala atau diam membisu dan menundukkan kepalanya.
Jika menemukan lima gejala di atas, jangan didiamkan saja. Segera lakukan pendekatan atau berikan treatment yang tepat sehingga semua siswa dapat mencapai target pembelajaran yang telah ditetapkan.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/05/22/140700471/5-tanda-anak-tidak-paham-pelajaran-ini-solusinya