KOMPAS.com - Keberadaan ayam tiren atau mati kemarin sudah didengar masyarakat sejak dulu.
Ayam tiren ini tidak sehat untuk dikonsumsi. Tapi masih ada juga penjual nakal yang menjual ayam tiren.
Sehingga masyarakat yang hendak membeli ayam untuk dikonsumsi wajib berhati-hati agar bisa membedakan ayam potong segar dengan ayam tiren.
Dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor (IPB) drh Supratikno menegaskan, jika ayam tiren tidak aman untuk dikonsumsi.
Dampak mengonsumsi ayam tiren
Menurut dia, kalau dari sisi keamanan ada dua aspek yaitu aspek kehalalan dan aspek kesehatan.
Kalau dari aspek kehalalan, seperti yang diketahui bahwa Indonesia memiliki masyarakat yang sebagian besar Muslim maka ayam tiren adalah tidak halal. Karena, ayam itu mati sebelum disembelih.
Sedangkan yang kedua dari aspek kesehatan, konsumen tidak tahu penyebab ayam mati.
"Artinya bisa jadi ayam mati sebelum dipotong karena mengandung bakteri atau bibit penyakit yang bisa saja membahayakan bagi kesehatan manusia," terang Supratikno seperti dikutip dari kanal Youtube IPB TV, Senin (20/6/2022).
Supratikno menerangkan, dampak kedua karena tidak disembelih maka darah masih ada di dalam tubuh ayam. Walaupun disembelih juga darahnya tidak akan keluar.
"Nah darah kita tahu bersama adalah media yang sangat baik untuk pertumbuhan bakteri dan bakteri tadi tumbuh di ayam tiren," tandas Supratikno.
Menurut Supratikno, meski setelah dimasak bakteri bisa mati tetapi metabolis dari bakteri atau racun dari bakteri bisa jadi tahan panas.
"Mungkin saja akan berbahaya bagi manusia. Bisa meracuni ataupun menimbulkan alergi pada manusia yang mengonsumsinya," beber Supratikno.
Cara bedakan ayam potong segar dengan ayam tiren
Supratikno mengungkapkan, ayam tiren yang dijual dalam bentuk mentah dapat dibedakan dengan ayam potong segar. Berikut perbedaan ayam potong segar dengan ayam tiren:
1. Dari aspek warna, jika ayam potong segar akan berwarna putih kekuningan. Sedangkan pada ayam tiren berwarna kebiruan tidak segar.
2. Lubang pori-pori bekas cabutan bulu pada ayam potong segar akan tertutup. Sedangkan pada ayam tiren lubang pori-pori bekas cabutan bulu tidak menutup rapat.
3. Pada ayam tiren di bagian sayapnya akan banyak gumpalan darah.
4. Luka sayatan pada leher ayam potong segar akan terbuka lebar dan pembuluh darah tidak berisi darah. Sedangkan pada ayam tirem, biasanya luka sayatan pada leher tampak sempit dan sangat rapi serta pembuluh darah masih terisi dengan darah.
Dia menambahkan, selain berhati-hati saat membeli daging ayam mentah, masyarakat juga harus mewaspadai saat membeli ayam yang sudah diolah.
Membedakan ayam tiren yang sudah diolah cukup sulit. Pasalnya pelaku yang curang atau pelaku usaha yang berjualan bisa mengakalinya dengan warna yang disepuh.
Selain itu penjual nakal juga bisa menambahkan bumbu yang berani atau memberikan zat-zat tertentu yang menyebabkan ayam tidak berbau lagi.
Jika masyarakat menemukan ayam yang sudah diolah namun harganya di bawah harga pasaran dan setelah dicoba rasa dan bau yang tidak enak, bisa jadi ayam tersebut merupakan ayam tiren.
"Jadi jangan tergiur dengan harga yang murah saat membeli ayam. Di sini, maka perlu kehati-hatian yang lebih bagi konsumen untuk membeli ayam yang sudah diolah," tandas Supratikno.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/06/20/185600271/cara-bedakan-ayam-tiren-dengan-ayam-potong-segar-menurut-dosen-ipb