Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mahasiswi UNS Bagikan Cerita Suka Duka Tekuni Dunia Balap Rally

KOMPAS.com - Dunia balapan identik dengan kalangan pria. Meski ada perempuan yang berkecimpung secara profesional di dunia balap sangat jarang sekali.

Meski menjadi kalangan minoritas di dunia balap, tak menyurutkan semangat mahasiswi Program Studi (prodi) Ilmu Teknologi Pangan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Qanita Syahshiyah.

Bahkan mahasiswa berhijab ini telah menekuni dunia balap rally sejak tahun 2020. Qanita mengaku, saat mengawali terjun dunia balap rally dengan menjadi navigator ayahnya.

Kemudian pada akhir tahun 2021, Qanita mulai turun sebagai driver bersama kakaknya, Tyara Rally Athiyyah Nabila yang menjadi navigatornya.

Banyak raih prestasi dari lomba balap rally

Meskipun Qanita terbilang belum lama dalam dunia balap rally, tetapi sebelumnya Qanita telah berhasil meraih Juara 1 kategori Retro di Pertamax Turbo Sprint Rally dan Juara 2 grup R3 di Meikarta Sprint Rally.

Kedua perlombaan tersebut diraih pada tahun 2020. Baru-baru ini ia bersama kakaknya berhasil menyabet juara 2 kelas F1 pada ajang perlombaan Stage Park Sprint Rally Kejurda (Kejuaraan Daerah) Jawa Barat Sprint Rally Putaran 1.

Serta Juara 2 tim dengan membawa nama EuroStar Racing Team bersama ayah dan adiknya.

"Awalnya aku takut untuk turun sebagai driver dan nyetir mobil balap. Tapi karena aku diajarin dan terus di support orangtua dan lingkunganku, akhirnya aku memberanikan diri untuk turun dan lanjut terus sampai sekarang," kata Qanita seperti dikutip dari laman UNS, Selasa (28/6/2022).

Ingin hidupkan kategori wanita di dunia balap Indonesia

Meski sekeluarga banyak yang berkecimpung di dunia balap, Qanita terus berlatih untuk mengembangkan keterampilannya. Dengan banya berlatih, bisa meraih prestasi baru dalam perlombaan balap rally.

Selain itu, Qanita juga punya tujuan bisa menghidupkan kembali kategori wanita di dunia balap Indonesia. Qanita mengaku, banyak suka duka yang telah dialami selama mengikuti berbagai perlombaan.

"Kalau sukanya pasti banyak banget. Mulai dari adrenaline rush yang aku rasain setiap turun ke track. Ketemu orang baru dan bisa kenal banyak banget orang-orang hebat di dunia otomotif dan rally," beber Qanita.

Selain itu, dia juga bisa berprestasi, mengunjungi tempat-tempat baru yang punya keindahannya masing-masing hingga banyak pengalaman selama ikut lomba.

"Banyak banget rasa suka lainnya yang nggak bisa aku sebutin satu-satu," imbuh Qanita.

Tak hanya merasa suka saja, Qanita juga merasakan duka saat memutuskan serius menekuni balap rally.

Terkadang saat harus kembali menghadapi tugas-tugas kuliaj yang tertinggal selama beberapa hari aku pergi.

Menurutnya selama ikut balapan sangat worth it yang didapat. Karena belum tentu dia bisa mendapatkan kesempatan dan pengalaman yang sama jika tidak ikut perlombaan.

Tiap kejuaraan balap rally unik dan berkesan

Menurut Qanita setiap kejuaraan balap rally itu unik dan memiliki kesan tersendiri. Misalnya saja saat harus menghadapi track-track baru, wiper yang tidak menyala ketika hujan, bahkan mobilnya pernah tersangkut di tanah pembatas jalan.

"Tetapi yang pasti setiap rally itu sangat berkesan. Karena selalu ada dukungan orangtua, keluarga, om-om mekanik, helper di tim. Sampai panitia yang juga memberikan support dan apresiasi lebih karena aku peserta wanita," urai Qanita.

Qanita berpesan bagi anak muda lainnya agar jangan takut mengambil kesempatan atau mencoba hal baru.

"Karena kesempatan itu belum tentu datang lagi dan kita nggak akan tahu kesempatan itu bisa membawa kita sejauh apa. Semangat terus ya untuk kakak-kakak dan adik-adik mahasiswa UNS," tutup Qanita.

https://edukasi.kompas.com/read/2022/06/28/153100071/mahasiswi-uns-bagikan-cerita-suka-duka-tekuni-dunia-balap-rally

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke