Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Lakukan Deteksi Mandiri Kesehatan Gigi dan Mulut dari Dosen Unpad

KOMPAS.com - Kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut wajib diperhatikan. Karena mulut menjadi gerbang utama seseorang mendapatkan nutrisi dalam kehidupan sehari-hari.

Gigi dan mulut yang sehat juga memengaruhi kualitas hidup seseorang. Selain rajin menggosok gigi, hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah dengan melakukan deteksi secara mandiri.

Dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr. Netty Suryanti mengatakan, penting bagi masyarakat untuk rutin melakukan deteksi mandiri kondisi gigi dan mulutnya.

Deteksi mandiri ini diperlukan sebagai bentuk antisipasi dini terhadap kemungkinan munculnya kelainan yang ada di gigi dan mulut.

"Jadi bisa mendeteksi segera. Sehingga kalau ada suatu kelainan di gigi atau mulut kita, kita bisa segera tahu dan bisa datang langsung konsultasi ke dokter gigi," terang Netty seperti dikutip dari laman Unpad, Senin (25/7/2022).

Permasalahan gigi dan mulut perlu ditangani sedini mungkin

Netty mengatakan, permasalahan pada gigi dan mulut perlu ditangani sedini mungkin. Jika tidak, kondisi bisa semakin parah atau muncul permasalahan lain. Salah satunya adalah gigi yang sakit dapat menjadi fokal infeksi di tempat lain.

"Biasanya ada luka terbuka di dalam mulut. Dari situ bakteri masuk ke pembuluh darah dan membawa bakteri ke anggota tubuh yang lain," papar Netty.

Selain itu, sakit di gigi dan mulut juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan yang bisa dirasakan penderitanya, antara lain:

1. Kesulitan mengunyah makanan.

2. Kesulitan berbicara

3, Mengganggu kualitas hidup.

"Jika sudah parah, biaya yang harus dikeluarkan juga tinggi dan memerlukan waktu pemulihan yang lama," ungkap Netty.

Cara lakukan deteksi mandiri pada gigi dan mulut

Cara deteksi mandiri kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukan menggunakan cermin atau kamera pada ponsel.

"Berdiri di depan cermin, mulutnya buka lebar-lebar. Lalu miringkan ke atas sehingga kelihatan gigi yang belakang, gigi di atas. Kalau kurang terang cahayanya gunakanlah senter atau nisar dari handphone," ungkap Netty.

Netty menekankan, saat melakukan deteksi mandiri, ada beberapa bagian yang perlu diperhatikan, seperti gigi, gusi, dan lidah.

1. Pada gigi, dilihat apakah ada gigi yang hitam atau berlubang.

2. Pada gusi, diperhatikan apakah ada kemerahan, pembengkakan, gusi turun, benjolan, luka pedih, atau sariawan.

3. Pada lidah, diperhatikan apakah ada selaput putih, merah sakit, bengkak, atau luka.

Selain itu, perlu juga diperhatikan kemungkinan adanya kelainan. Seperti sensitif atau berwarna, ada gigi yang goyang atau berdarah, ada plak atau kalkulus. Atau adanya susunan gigi yang berjejal atau mengganggu, atau adanya sakit pada sendi rahang.

"Lakukan deteksi tersebut rutin. Perlu satu atau dua menit sebulan sekali saja, itu bisa menolong supaya gigi kita tetap sehat," imbuh Netty.

Rutin ke dokter gigi tiap 6 bulan

Dia menambahkan, setelah mendeteksi adanya kelainan pada gigi dan mulut, masyarakat perlu konsultasi dan pemeriksaan lanjut ke dokter gigi. Jangan sampai diabaikan atau diobati sendiri.

"Kalau dokter gigi itu penuh dengan pertimbangan-pertimbangan, analisis, kemudian merencanakan bagaimana risikonya supaya minim. Semuanya itu harus kita perhitungkan," ujarnya.

Ia juga menganjurkan adanya kunjungan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

"Hal ini penting untuk mendeteksi lebih akurat kelainan gigi dan mulut karena banyak kelainan yang tidak disadari atau tidak mudah dideteksi sendiri," tandas Netty. 

Itulah cara melakukan deteksi mandiri pada gigi dan mulut yang bisa dilakukan masyarakat. Dengan melakukan deteksi mandiri, bisa mengetahui kelainan pada gigi dan mulut dan bisa segera periksa ke dokter gigi.

https://edukasi.kompas.com/read/2022/07/25/174905471/cara-lakukan-deteksi-mandiri-kesehatan-gigi-dan-mulut-dari-dosen-unpad

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke