KOMPAS.com - Peluang mahasiswa untuk merasakan kuliah di kampus luar negeri hingga berkarier di kancah global kian terbuka lebar.
Semakin banyaknya program beasiswa yang berasal dari perguruan tinggi, pemerintah hingga organisasi tertentu turut melebarkan kesempatan calon mahasiswa maupun mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di luar negeri.
Inilah yang diupayakan oleh Dhia Alifia Izdihar Hasna. Meski saat ini dirinya sudah menjadi mahasiswa jurusan Administrasi Publik Universitas Airlangga (Unair) angkatan 2020, namun ia kini berhasil mengikuti program student exchange ke Nanyang Technological University (NTU), Singapura dan Mahidol University, Thailand.
Kuliah di luar negeri, metode belajar lebih banyak berdiskusi
Hasna mengikuti Summer Programme yang berlangsung selama satu bulan yang terdiri dari dua minggu di Singapura dan dua minggu di Thailand.
Hasna mengatakan, program ini memiliki banyak benefit meskipun hanya berlangsung sebentar.
Selain bisa belajar kebudayaan negara lain, ucapnya, ia juga bisa mempelajari mata kuliah lintas jurusan karena jurusan yang ia ambil berbeda dengan jurusannya di Unair.
“Di NTU saya masuk ke departemen School of Social Science, sedangkan di Mahidol University saya masuk ke International Business. Mata kuliahnya sendiri ada Intercultural Intelligence, Entrepreneurship, Thailand Business, dan lain-lain,” jelas Hasna, dilansir dari laman Universitas Airlangga.
Selain belajar di kelas, Hasna bercerita mahasiswa student exchange juga ikut dalam company visit dan membuat final project berupa business plan berkelompok.
Hasna berujar sistem pembelajaran yang lebih mengutamakan diskusi membuatnya sempat kesulitan.
“Meja kita round table gitu kan, jadi memang didesain khusus untuk saling berdiskusi. Bahkan dosennya sampai keliling buat mengecek setiap meja. Seru sih, tapi menurut saya cukup sulit apalagi mata kuliahnya berbeda dengan jurusan saya,” paparnya.
Hasna mengutarakan kesan selama mengikuti program. Menurutnya, berkat mengikuti student exchange ini, ia mendapatkan relasi dan pengalaman luar biasa termasuk relasi profesional.
“Kapan lagi kan ke luar negeri dibiayai fully funded. Untuk tips agar bisa lolos student exchange, menurut saya coba perbanyak kegiatan berskala internasional karena itu mempengaruhi cara berpikir kalian secara globally dan dari situ juga bisa dapat relasi internasional supaya tahu kegiatan-kegiatan semacam ini,” ujar Hasna.
Terkait pendaftaran, Hasna bercerita kalau dirinya pertama kali tahu program tersebut dari Airlangga Global Engagement.
"Saya tahu program tersebut dari Airlangga Global Engagement karena saya magang di sana,” ujar Hasna.
Hasna juga menjelaskan persyaratan yang diperlukan untuk mendaftar program TF LEaRN.
Untuk di Universitas Airlangga sendiri, sambungnya, dokumen yang diperlukan di antaranya Kartu Tanda Penduduk, transkrip nilai, Curriculum Vitae, sertifikat bahasa Inggris, dan paspor untuk seleksi administrasinya.
“Setelah lolos seleksi administrasi, untuk daftar ke host university-nya perlu tambahan dokumen nomination letter dari kampus dan esai 200 kata,” tutur Hasna.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/08/21/110406871/cerita-hasna-bisa-kuliah-ke-singapura-dan-thailand-lewat-pertukaran-pelajar