Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Efek Samping Sering Facial, Dosen UM Surabaya Sebut 5 Hal Ini

KOMPAS.com - Efek samping sering facial, perlu diperhatikan bagi para perempuan dan laki-laki yang suka merawat diri. 

Sering melakukan facial dampaknya bisa sangat buruk bagi wajah. Bahkan, bisa tidak memberikan hasil yang signifikan.

Dosen Fakutas Kedokteran (FK) UM Surabaya Neny Triastuti sekaligus dokter kecantikan menjelaskan ada jangka waktu tersendiri untuk melakukan facial.

Perlu dipahami, facial adalah treatment mengangkat sel lapisan kulit mati, mengembalikan keseimbangan minyak di kulit, mengeluarkan komedo, serta melembutkan kulit.

Menurut Neny secara umum, terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam rangkaian facial seperti cleansing, memijat wajah, eksfoliasi dan ekstraksi komedo.

“Yang paling bagus jika orang berusia di bawah 18 tahun tidak perlu melakukan facial. Pasalnya, kulit pada usia tersebut hanya membutuhkan perawatan yang baik untuk menghasilkan kulit wajah yang sehat,” tegas Neni, dilansir dari laman UM Surabaya. 

Sedangkan mereka yang berusia di atas 18 tahun, tetapi masih di bawah usia 30 tahun maka bisa mendapatkan facial sebanyak dua bulan sekali.

Bagi mereka yang memiliki umur diatas 30 tahun, treatment tersebut dapat dilakukan satu bulan sekali.

Efek samping sering facial

Menurut Neny jika melakukan facial sebanyak 2-3 minggu sekali atau bahkan satu minggu sekali, hal tersebut merupakan tindakan yang berlebihan dan dapat menimbulkan efek samping. Berikut efek samping sering facial. 

1. Membuat pori-pori membesar

Terlalu sering facial dampak pertama akan menimbulkan pori-pori membesar seperti berlubang.

“Salah satu tahapan dari facial adalah mengekstraksi komedo dengan cara memencet secara paksa. Apabila proses pengambilan komedo tersebut dilakukan terlalu sering, maka pori-pori justru semakin membesar dan terlihat seperti berlubang,” jelas Neny.

2. Kulit menjadi kemerahan

Efek samping sering facial yang kedua, membuat kulit kemerahan. Efek dari terlalu rutin facial yang umum terjadi adalah kulit wajah menjadi kemerahan.

Kondisi tersebut disebabkan karena tekanan dari pengelupasan kulit dan ekstraksi selama proses facial. Semakin sering melakukannya, maka semakin merah pula kulit yang dipencetnya.

3. Kulit kering

Ketiga menjadikan kulit kering. Facial dapat membantu mengembalikan keseimbangan minyak alami pada kulit.

Tetapi sayangnya jika facial dilakukan teralu sering, maka dapat membuat kulit berubah menjadi kering. Bahkan bisa mengakibatkan gatal-gatal di wajah. Kondisi tersebut dipicu oleh pengelupasan kulit yang dilakukan secara terus-menerus.

4. Timbul jaringan parut

Keempat timbul jaringan parut. Ahli kecantikan yang tidak terampil justru dapat mengakibatkan kulit menjadi rusak. Alhasil, kulit menjadi terinfeksi serta muncul jaringan parut pada wajah. Jadi, berhati-hatilah jika kamu sering melakukan facial di tempat yang kurang meyakinkan.

5. Menimbulkan jerawat

Efek samping sering facial yang kelima, menimbulkan banyak jerawat. Apabila hanya memiliki beberapa jerawat yang kecil dan tidak meradang, maka tetap boleh melakukan facial dengan ekstraksi komedo. Selain itu, gunakan juga masker yang dapat mengurangi bakteri P.acnes.

“Tetapi apabila jerawat yang dimiliki adalah jerawat yang meradang, maka tindakan ekstraksi tidak boleh dilakukan. Pasalnya, hal tersebut dapat mengakibatkan infeksi serta dapat membuat jerawat menjadi semakin banyak. Selain itu, keadaan tersebut justru dapat membuat parah kondisi kesehatan wajah,” katanya.

Neny juga menyarankan agar seseorang melakukan facial di klinik kecantikan profesional, agar terhindar dari risiko-risiko yang tidak di inginkan.

https://edukasi.kompas.com/read/2022/08/22/080421571/efek-samping-sering-facial-dosen-um-surabaya-sebut-5-hal-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke