KOMPAS.com - Pembangkit listrik tenaga surya menjadi salah satu cara menciptakan energi terbarukan untuk mengurangi energi fosil.
Dengan memanfaatkan tenaga surya tentu menciptakan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Apalagi Indonesia dilewati garis khatulistiwa yang seharusnya menjadi keuntungan untuk menciptakan pembangkit listrik tenaga surya.
Potensi sumber energi terbarukan yang dimiliki Indonesia sangat besar dengan potensi 400.000 Megawatt. Separuh diantaranya berasal dari potensi energi matahari.
Namun, penggunaan tenaga surya di Indonesia masih jauh dari target dan potensi yang dimiliki. Hanya 0,05 persen dari potensi tersebut yang sudah dimanfaatkan.
Mahasiswa UGM ciptakan genteng pintar bertenaga surya
Tim mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) mencoba mengembangkan sebuah inovasi pemanfaatan energi surya untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga.
Para mahasiswa UGM ini berinovasi dengan membuat genteng fotovoltaik pintar yang dinamakan smart rooftop.
Berbeda dengan atap genteng biasa, genteng pintar bertenaga surya gagasan mahasiswa UGM ini merupakan genteng dengan menggunakan energi sel surya yang berbasis Internet of Things (IoT) yang dilapisi self-cleaning glass.
"Sama seperti genteng pada umumnya, tetapi dilengkapi sel surya yang dapat digunakan sebagai sumber energi listrik dengan self-cleaning glass agar kotoran yang menempel pada permukaan mudah dibersihkan lewat ponsel," urai Nifwan Arbi Nugroho seperti dikutip dari laman UGM, Sabtu (27/8/2022).
Dilengkapi teknologi IoT
Anggota tim lainnya Lathief Nurmahmudi Wijaya mengungkapkan, keunggulan genteng surya ini ada pada penggunaan teknologi IoT.
Sehingga memudahkan proses perawatan secara otomatis dari gawai.
Bahkan fitur yang tersedia juga memungkinkan penggunanya bisa mengetahui performa genteng surya hingga mengetahui keadaan lingkungan sekitar.
"Genteng pintar ini dilengkapi alat penyiram air yang terhubung dengan perangkat ponsel pintar. Proses pemeliharaan dapat dilakukan secara otomatis saat tidak ada hujan," jelasnya.
Fitur yang ada di genteng pintar gagasan mahasiswa UGM
Selain itu, genteng surya ini terdapat berbagai sensor seperti sensor suhu, sensor hujan, sensor kelembaban, sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor), dan sensor daya yang membuat pengguna mengetahui kondisinya.
Meski baru sebatas penelitian, Lathief mengaku genteng pintar bertenaga surya ini akan terus dikembangkan.
"Sehingga nantinya bisa lebih banyak fitur-fitur yang ditambahkan pada genteng dan juga bisa dikomersilkan supaya bisa memberi manfaat kepada masyarakat luas," imbuhnya.
Selain Nifwan dan Lathief, genteng pintar bertenaga surya ini dirancang oleh anggota tim lainnya dari Fakultas Teknik UGM yakni Muhammad Rafif Taqiyuddin dan Maulana Istar dengan mendapat bimbingan dosen Fakultas Teknik UGM, Ahmad Agus Setiawan.
Pengerjaan inovasi genteng surya ini melalui kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta (PKM - KC) UGM dan memperoleh sumber dana dari Kemendikbud Ristek.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/08/27/221310471/mahasiswa-ugm-kembangkan-genting-pintar-bertenaga-surya