Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

455 Anak TKI di Malaysia Raih Beasiswa, Kembali Sekolah di Indonesia

KOMPAS.com - Sebanyak 455 siswa anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau sebelumnya disebut Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dinyatakan lulus beasiswa program Generasi Maju (GEMA) Repatriasi 2022.

Adapun sasaran penerima beasiswanya adalah anak PMI lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) maupun Community Learning Center (CLC) di Malaysia.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengapresiasi para pemangku kepentingan pendidikan yang terus bersinergi memberikan layanan pendidikan bagi anak pekerja migran Indonesia di Malaysia.

Kembali bersekolah di Indonesia

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbudristek, Anang Ristanto menyampaikan apresiasi kepada segenap panitia dari berbagai unsur baik guru, tenaga kependidikan, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, dan Perwakilan RI di Malaysia yang telah bersinergi.

“Atas nama Kemendikbudristek, kami menyampaikan apresiasi kepada segenap panitia dari berbagai unsur baik guru, tenaga kependidikan, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, dan Perwakilan RI di Malaysia yang telah bersinergi sehingga anak-anak pekerja migran Indonesia dapat diberikan beasiswa untuk kembali dan bersekolah di Indonesia,” ujar Anang, dalam sambutan pelepasan penerima beasiswa (Beswan) GEMA Repatriasi tahun 2022 secara virtual, pada Jumat (26/8/2022).

“Jadikan kesempatan belajar di Indonesia untuk mencari ilmu, mendapatkan pengetahuan baru, berkenalan dengan guru dan teman sebaya. Jadilah siswa terbaik yang kelak membanggakan keluarga, nusa dan bangsa,” ucapnya.

Hingga tahun 2021, beasiswa repatriasi telah menghantarkan lebih dari 2.474 Beswan melanjutkan pendidikan menengah di Indonesia.

Ia mengatakan, di tahun 2022 jumlahnya akan terus meningkat, dan di masa mendatang jangkauan penerima beasiswa akan diperluas untuk anak pekerja migran Indonesia di wilayah Malaysia lainnya.

Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Kemendikbudristek telah menginisiasi penyaluran beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) untuk program GEMA Repatriasi pada 2016. Adapun sasaran penerima beasiswanya adalah anak PMI lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) SIKK/CLC di Malaysia.

Tahun 2022, sebanyak 455 peserta didik dinyatakan lolos program GEMA Repatriasi dengan rincian 300 anak lolos seleksi sebagai penerima beasiswa ADEM dan 155 anak lolos seleksi sebagai penerima beasiswa yayasan dari 605 peserta didik yang tersebar di 583 CLC di Sabah, Sarawak, Kuala Lumpur, dan Johor Bahru.

Peserta didik tersebut akan melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah pada 96 sekolah mitra SMA dan SMK di Indonesia yang tersebar di 12 provinsi.

Dana beasiswa ADEM ini, tidak diberikan seutuhnya kepada siswa penerima beasiswa tetapi diberikan kepada sekolah tujuan tempat siswa bersekolah.

Dana dikelola oleh sekolah dan digunakan untuk manajemen sekolah, seragam, kesehatan, konseling, biaya hidup dan lainnya. Sementara itu, beasiswa yayasan diberikan oleh yayasan atau sekolah mitra yang bekerja sama dengan Panitia GEMA Repatriasi 2022.

https://edukasi.kompas.com/read/2022/08/30/150138571/455-anak-tki-di-malaysia-raih-beasiswa-kembali-sekolah-di-indonesia

Terkini Lainnya

KGSB: Perlu Pembentukan Paralegal dan Batasan Pendisiplinan untuk Cegah Kriminalisasi Guru

KGSB: Perlu Pembentukan Paralegal dan Batasan Pendisiplinan untuk Cegah Kriminalisasi Guru

Edu
Tahun Depan ITS Buka Prodi Soshum Baru, S1 Sains Komunikasi

Tahun Depan ITS Buka Prodi Soshum Baru, S1 Sains Komunikasi

Edu
Gelar Rakor, Mendikdasmen: Banyak Aspirasi dari Organisasi Pendidikan

Gelar Rakor, Mendikdasmen: Banyak Aspirasi dari Organisasi Pendidikan

Edu
Soal Skincare Overclaim, Dekan Unpad: Harus Aman dan Sesuai Klaim Khasiatnya

Soal Skincare Overclaim, Dekan Unpad: Harus Aman dan Sesuai Klaim Khasiatnya

Edu
Bagaimana Nasib KIP Kuliah di Era Pemerintahan Presiden Prabowo?

Bagaimana Nasib KIP Kuliah di Era Pemerintahan Presiden Prabowo?

Edu
Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Kemenkes Akan Kolaborasi dengan LPDP

Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Kemenkes Akan Kolaborasi dengan LPDP

Edu
Kemendikdasmen, Kemendikti Saintek, Kemenbud Akan Minta Tambahan Anggaran ke DPR

Kemendikdasmen, Kemendikti Saintek, Kemenbud Akan Minta Tambahan Anggaran ke DPR

Edu
Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3 Kementerian, Bagaimana Pembagian Anggarannya Kini?

Kemendikbud Ristek Dipecah Jadi 3 Kementerian, Bagaimana Pembagian Anggarannya Kini?

Edu
Anggota Komisi X Usulkan Gerakan Membaca 15-30 Menit Sebelum KBM

Anggota Komisi X Usulkan Gerakan Membaca 15-30 Menit Sebelum KBM

Edu
Mendikdasmen, Mendikti, dan Menbud Rapat Tertutup dengan DPR, Bahas Soal Anggaran

Mendikdasmen, Mendikti, dan Menbud Rapat Tertutup dengan DPR, Bahas Soal Anggaran

Edu
Hasil SKD CPNS 2024 Belum Muncul di Web SSCASN? Ini Solusinya

Hasil SKD CPNS 2024 Belum Muncul di Web SSCASN? Ini Solusinya

Edu
134 Lulusan PIP Semarang Jadi Bagian Pelantikan Terpadu 2024 Sekolah Kedinasan Kemenhub

134 Lulusan PIP Semarang Jadi Bagian Pelantikan Terpadu 2024 Sekolah Kedinasan Kemenhub

Edu
Kisah Tala, Siswa SLBN Cicendo yang 2 Karyanya dapat Sertifikat HAKI

Kisah Tala, Siswa SLBN Cicendo yang 2 Karyanya dapat Sertifikat HAKI

Edu
Soal Penangguhan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Kata Mendikti Saintek

Soal Penangguhan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Ini Kata Mendikti Saintek

Edu
Pameran Peringatan 100 Tahun AA Navis Dibuka, Ajak Anak Muda Apresiasi Karya Sastra

Pameran Peringatan 100 Tahun AA Navis Dibuka, Ajak Anak Muda Apresiasi Karya Sastra

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke