KOMPAS.com - Berbicara bangunan tentu harus memiliki fondasi yang kuat agar bisa berdiri kokoh. Ada macam-macam fondasi yang bisa dipelajari. Apa saja itu?
Dilansir dari laman Repositori Kemendikbud Ristek, berikut dijelaskan macam-macam fondasi dari sebuah konstruksi bangunan.
Konstruksi fondasi ini merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung dan sangat penting karena sangat menentukan kekokohan suatu bangunan.
Pengetahuan dasar mengenai konstruksi fondasi akan sangat membantu dalam penggambaran konstruksi fondasi atau bagaimana melaksanakan praktik pembuatan fondasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ini karena fondasi merupakan elemen bangunan yang sangat penting digunakan sebagai landasan dari bangunan di atasnya dan menjamin mantapnya kedudukan bangunan.
Fondasi tidak boleh sama sekali mengalami perubahan kedudukan atau bergerak, dalam arti bergerak secara mendatar ataupun tegak.
Untuk merencanakan suatu fondasi yang kuat, maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Macam-macam fondasi
Adapun pada garis besarnya fondasi dapat dibagi menjadi 2 jenis:
1. Fondasi langsung yaitu apabila fondasi tersebut langsung di atas tanah keras.
2. Fondasi tidak langsung yaitu apabila fondasi tersebut terletak di atas suatu rangkaian yang menghubungkan dengan lapisan tanah keras.
Fondasi langsung digunakan apabila tanah keras bagian dalam mencapai kedalaman kurang lebih 1 meter. Ini tidak lain karena daya dukung pada dasar tanah dasar pada umumnya lebih kecil dari daya dukung pasangan badan fondasi.
Untuk memperkecil beban per-satuan luas pada tanah dasar, lebar fondasi dibuat lebih lebar dari pada tebal dinding tembok di atasnya.
Selain itu, untuk lebih menghemat, bentuk fondasi dibuat dalam bentuk trapesium. Di samping itu untuk memenuhi persyaratan agar tidak terpengaruh cuaca sebaiknya kedalaman fondasi dari permukaan tanah lebih kurang 80 cm.
Fondasi pasang batu kali
Fondasi yang bahannya dari batu kali sangat cocok, karena jika batu kali ditanam dalam tanah kualitasnya tidak berubah. Dan pada umumnya bentuk fondasi batu kali dibuat trapesium dengan lebar bagian atas paling sedikit 25 cm.
Dibuat selebar 25 cm, karena bila disamakan dengan lebar dinding dikhawatirkan dalam pelaksanaan pemasangan fondasi tidak tepat dan akan sangat memengaruhi kedudukan dinding pada fondasi sehingga dapat dikatakan fondasi tidak sesuai lagi dengan fungsinya.
Sedangkan untuk lebar bagian bawah trapesium tergantung perhitungan dari beban di atasnya, tetapi pada umumnya dapat dibuat sekitar 70–80 cm.
Pada dasar konstruksi fondasi batu kali diawali dengan lapisan pasir setebal 5–10 cm guna meratakan tanah dasar.
Kemudian dipasang batu dengan kedudukan berdiri (pasangan batu kosong) dan rongga-rongganya diisi pasir secara penuh sehingga kedudukannya menjadi kokoh dan sanggup mendukung beban fondasi di atasnya.
Susunan batu kosong yang sering disebut aanstamping dapat berfungsi sebagai pengaliran (drainase) untuk mengeringkan air tanah yang terdapat di sekitar fondasi.
Fondasi batu bata
Sedangkan fondasi ini dibuat dari bata merah yang disusun secara teratur dan bertangga yang bentuknya merupakan empat persegi panjang dan tiap-tiap tangga terdiri dari 3-4 lapis.
Apabila tiap-tiap ujung tangga dihubungkan akan merupakan trapesium yang tetap memenuhi syarat fondasi. Pemasangan bata diatur dan disusun yang tetap memenuhi persyaratan ikatan bata, tiap-tiap lapisan dihubungkan dengan perekat/spesi.
Fondasi ini dapat dibuat dilahan yang mempunyai kondisi tanah dengan tanah keras yang tidak dalam atau dangkal.
Biasanya bangunan yang menggunakan fondasi batu bata, bangunannya hanya berlantai satu, dikarenakan fondasi batu bata tidak kuat menahan beban jika bangunannya berlantai banyak.
https://edukasi.kompas.com/read/2022/09/20/113300571/macam-macam-fondasi