Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Jadikan Rumah Tempat Terbaik Anak Mencintai Buku

KOMPAS.com - Lingkungan menjadi penunjang tumbuh kembang seorang anak. Salah satunya pertumbuhan kemampuan berbahasa atau berkomunikasi.

Sedari dini, orangtua perlu mengasah kemampuan komunikasi dua arah baik secara verbal maupun visual. Salah satunya melalui membaca buku.

Buku dinilai bermanfaat memberikan wawasan baru di luar dari lingkungan sekitarnya. Atas dasar itu, membangkitkan kecintaan anak dalam membaca buku menjadi perlu.

Kebiasaan membaca buku juga dapat membantu anak meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Pasalnya, penguasaan bahasa Inggris kini menjadi hal yang penting bagi anak-anak untuk mempersiapkan masa depan mereka.

Marketing Communication and PR Manager The British Institute (TBI), Diah Pratiwi Soehendro mengatakan bahwa orangtua harus memastikan bahwa belajar bahasa Inggris tidak hanya bersifat edukatif tetapi juga menyenangkan.

“Mengingat generasi digital saat ini mudah bosan. Kita sebagai orang tua sudah perlu membiasakan diri untuk aktif menggunakan bahasa Inggris agar anak familiar dengan beragam frasa bahasa Inggris,” ucap Diah melalui keterangan resminya.

Hal yang perlu diperhatikan, kata dia, jangan sampai sesi belajar ini terlihat memaksa dan membuat anak merasa terpaksa.

Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga membutuhkan waktu untuk menyerap bahasa Inggris yang mungkin belum terbiasa digunakan sehari-hari.

Melalui paparan guru TBI Dago, Tati Haryanti setiap orang memang bisa memiliki alasannya masing-masing perihal mengapa ia membaca. Beralasan supaya tidak bosan, membuang waktu, dan lain sebagainya.

Menurut Tati, ketika membaca, imajinasi seseorang dapat bekerja. Juga mengembangkan bahasa dan emosi hingga memperkuat suatu hubungan, terutama orang tua dengan anak-anak.

Tentu, membaca memiliki manfaatnya pula tambah dia. Seperti membantu kita belajar, mengembangkan kreativitas dan imajinasi, menambah kosa kata, bahkan sampai mengurangi stres dan memanajemen emosi.

“Kita mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru. Ini membuka wawasan kita, tidak hanya kita sebagai orang tua tetapi juga anak-anak kita,” ucap Tati melalui Zoom Meeting English Day persembahan The British Institute (TBI) dengan Kompas.com pada Rabu (26/10/22).

Dengan tema, “Raising Your Children to be Readers: What Parents Can Do to Help Children to Become English Readers” Tati membagikan sebelum menjadi pembaca, ia telah dikembangkan oleh orang-orang di sekitarnya seperti keluarga.

Tati merasa sangat beruntung berada di keluarga yang begitu menyukai buku pada berbagai cara.

Ia memiliki pengalaman didongengkan oleh anggota keluarga yang lebih tua. Bahkan dibacakan buku oleh salah satu anggota keluarga ketika keluarga sedang ramai berkumpul.

Memiliki kemudahan untuk mengakses banyak topik bacaan juga sangat membantunya. Ia dapat memulai dari bacaan pendek yang semakin lama menjadi lebih tebal.

Berada di lingkungan yang mendukungnya gemar membaca, kini ia terapkan bersama anaknya.

Salah satu cara yang dilakukan Tati adalah dengan cara mendongeng sebelum tidur sebagai pengantar anaknya tidur.

Ia yakin, bagi para orangtua, membuat membaca ada dalam kegiatan sehari-hari dengan kapan dan di mana saja serta selalu ada waktu membaca menjadi hal yang penting untuk proses perkembangan minat baca anak.

Meluangkan waktu untuk anak-anak untuk membaca seperti 10 menit, seperti bacaan pendek bisa menjadi rutinitas.

Tati memberikan akses kepada anak-anak mau membaca apa saja yang menarik perhatian mereka. Maka penting untuk menghargai preferensi buku kesukaan anak.

Tati menekankan, jika ingin menumbuhkan minat membaca pada anak, orang tua harus mulai terlebih dahulu sebagai seorang pembaca.

“Sekolah adalah tempat anak-anak belajar membaca. Rumah adalah tempat anak-anak belajar mencintai membaca,” tutup Tati.

https://edukasi.kompas.com/read/2022/11/07/133559471/cara-jadikan-rumah-tempat-terbaik-anak-mencintai-buku

Terkini Lainnya

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

BRIN Beri Beasiswa Program Degree By Research bagi S2-S3, Ada Bantuan UKT dan Riset

Edu
Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Ubah Wajah Industri Jamu, Irwan Hidayat Raih Gelar Honoris Causa dari Unnes

Edu
“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

“Pangan Kasih dari Hati ke Rasa”, Gerakan Solidaritas Orang Muda untuk Akses Pangan

Edu
Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Inovasi Siswa SMAN 8 Purworejo, Bikin Lampu Otomatis hingga Buka Pintu dengan KTP

Edu
Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan 'Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025'

Perkuat Pendidikan Indonesia, Yasbil Luncurkan "Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025"

Edu
Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Tips Tembus Publikasi di Jurnal Bereputasi ala Pakar dari Ural Federal University, Rusia

Edu
Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Kisah Prof. Rainiyati, 12 Tahun Rampungkan Usaha Jadi Guru Besar Unja

Edu
Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Cerita Alumni Telkom University, Ikut Desain Mobil Kepresidenan MV3 Garuda

Edu
Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Perkuat “Growth Mindset”, 516 Beswan Djarum Diharapkan Temukan Potensi Diri

Edu
Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Mendikdasmen Ingin Ada Pramuka Bhayangkara di Sekolah, Apa Itu?

Edu
Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil, UI Akui Harus Lakukan Perbaikan Internal

Edu
Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Cerita 2 Profesor Perempuan Unej, Susul Suami Jadi Guru Besar di Fakultas yang Sama

Edu
Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Banyak Gen Z Masih Jadi Pengangguran, BCA Beri Beasiswa dan Pelatihan

Edu
Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Mendikdasmen: Mapel AI dan Coding Mulai Siswa SD Kelas 4-6, Bukan Wajib

Edu
Mendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Ini untuk Perkuat Perlindungan Guru

Mendikdasmen Pertimbangkan 2 Opsi Ini untuk Perkuat Perlindungan Guru

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke