Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Cara Menjadi Konten Kreator Edukasi di TikTok

KOMPAS.com - Platform Tiktok Indonesia gelar kampanye pemberdayaan para kreator yang fokus memproduksi konten-konten edukasi. Festival meriah ini mengangkat tema #SerunyaBelajar yang sudah dimulai sejak Hari Sumpah Pemuda tahun 2022.

Tiktok sendiri ingin mengangkat semangat pemuda sebagai agen perubahan dan pendongkrak sektor kreatif, selagi terus menghidupkan semangat belajar menjadi lebih seru kepada kaum muda.

Guna mencapai tujuan tersebut Tiktok menghadirkan para konten kreator yang berkecimpung dalam produksi konten edukasi. Mereka dibekali materi pemahaman dan motivasi untuk menjadi kreator edukasi yang berkualitas dan menjalin koneksi satu sama lain.

“Penting banget bagi kreator edukasi itu personal branding kuat. Dia itu harus tau identitasnya seperti apa, pesan yang mau disampaikan gimana. Kemudian membangun personal branding. Dari situ bisa juga memberikan keuntungan sebagai seorang kreator yang semakin mudah dikenal dan expert di bidangnya, pada topik yang dia kuasai,” pungkas BUMN career professional dan content creator edukasi, Vina Muliana.

Hal tersebut disampaikan oleh Vina saat acara puncak kampanye #SerunyaBelajar, di The Hall, Senayan City, Sabtu (19/11/2022).

Lebih lanjut Vina memaparkan kepada sekitar 20 kreator Tiktok di bidang edukasi tentang langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan oleh agar konten yang diproduksi dilirik oleh banyak orang.

1. Mengenal 8 human basic instics

Manusia memiliki otak limbik yang berfungsi sebagai pengendali emosi. Otak limbik tersebut memiliki hubungan sangat erat pada delapan insting dasar manusia yakni sehat atau sakit, lapar atau kenyang, tidur, uang dan kemewahan kehidupan sesudah mati, seks dan relationship, kesejahteraan anak, dan perasaan dirinya penting.

Sebagai kreator, harus mampu menciptakan konten edukasi yang dapat memicu delapan bagian dari otak limbik tersebut.

“Jadi, kalau temen-temen mau bikin orang tetep berada pada video kalian, silakan menggunakan 8 human basic instics ini. Ini tips yang sangat bagus karena kita berusaha men-trigger sisi emosi penonton,” ujar Vina.

2. Banyak trial dan error, dan buatlah content pillar

Kreator perlu bereksperimen tentang banyak hal untuk semakin terlatih dan handal menjadi seorang kreator. Mereka juga perlu mencoba konten yang sesuai dan memperhatikan jumlah peminat pada konten tersebut. Dari sini, kreator tersebut akan semakin mampu membangun personal branding-nya, sehingga semakin mudah dikenal publik.

Lebih lanjut Vina menyampaikan, sebagai kreator penentuan “niche” atau target penonton merupakan hal yang sangat penting. Setelah menemukan sasaran atau target tersebut, kemudian menyusun pilar-pilar yang kuat dan membagi-baginya dalam beberapa konten.

Vina mencontohkan pihaknya membangun niche “Karier dan Pengembangan Diri.”

Topik utama ini dibagi menjadi tiga pilar konten yakni serba-serbi curriculum vitae (CV) untuk pelamar kerja, pertanyaan wawancara kerja dan cara menjawabnya, dan skill yang dibutuhkan untuk sukses di tempat kerja.

Masing-masing pilar tersebut dibagi lagi menjadi beberapa cabang konten.

Pilar serba-serbi CV untuk pelamar kerja memproduksi beberapa konten seputar cara membuat CV kepada pelamar, tetapi tidak ada pengalaman, cara membuat CV lulusan SMA/SMK, dan tips membuat CV untuk ibu rumah tangga yang ingin bekerja.

Sementara itu, pilar pertanyaan wawancara kerja dan cara menjawabnya dibagi menjadi beberapa konten seperti cara menjawab pertanyaan wawancara kerja yang sulit dan cara menceritakan tentang diri sendiri ketika proses wawancara.

Pilar ketiga yakni skill yang dibutuhkan untuk sukses di tempat kerja memproduksi beberapa  konten tentang tips membuka presentasi, tips menutup presentasi anti mainstream, dan trik bisa public speaking yang bagus.

3. Jatuh cinta dengan prosesnya

Sebagai kreator tidak boleh terlalu fokus pada angka views atau jumlah penonton, tetapi mencintai prosesnya. Oleh karena itu, kreator edukasi perlu mengingat beberapa hal:

  • Viral itu tidak kekal, maka personal branding yang kuat menjadi modal utama untuk bisa selalu punya eksistensi di dunia digital.
  • Jadilah spesialis untuk kemudian perlahan menjadi generalis.
  • Selalu buat konten yang audiens sentris.
  • Mengedepankan storytelling dalam membuat pesan akan membuat konten lebih mudah dicerna audiens lebih suka.
  • Eksekusi yang matang dalam pembuatan konten bergantung pada konsistensi, tidak takut mencoba hal baru, dan jatuh cinta dengan prosesnya.

Vina menegaskan kembali bahwa modal utama yang sangat penting dibangun oleh kreator edukasi yakni personal branding, bukan platformnya, followers, atau kontennya.

“Platform bisa berubah, trend bisa gonta ganti, audiens bisa naik turun, tapi mereka yang investasi sama dirinya sendiri akan selalu punya tempat di dunia digital yang padat," urai Vina.

Vina berpendapat bahwa kunci sukses menjadi kreator edukasi yakni banyak belajar, menjalin relasi, dan berkolaborasi. Kreator edukasi tidak boleh menutup kran kolaborasi.

“Nah, apa yang membuat agar kreator edukasi itu tetap kekal dan punya eksistensi yakni membangun personal branding dan punya karakter dalam membawakan kontennya,” ujar Viba.

Perempuan yang pernah menjabat sebagai Assistant to Vice Minister BUMN di Kementerian BUMN tersebut bangga menjadi konten kreator yang fokus pada bidang edukasi. Pengalaman selama 20 bulan menggeluti konten edukasi pada Tiktok ternyata tidak hanya menjadi sekadar hiburan, tetapi berupaya memberikan nilai dan manfaat bagi banyak orang.

“Konten kreator ini bukan sekadar konten, tetapi juga memberikan value dan manfaat bagi banyak orang. Motivasi awal saya membuat konten itu membantu para pekerja yang di PHK, akhirnya saya ingin membantu mereka dalam mencari pekerjaan, membuat CV, dan hal-hal lain tentang pekerjaan,” tutupnya.

https://edukasi.kompas.com/read/2022/11/21/153257071/3-cara-menjadi-konten-kreator-edukasi-di-tiktok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke